tag:blogger.com,1999:blog-90913061285793175902024-02-20T12:38:32.905-08:00SASTRAVAGANZAMENULISKAN KUMPULAN SASTRA DAN MEDIA PEMBELAJARAN TENTANG LINGUISTIK.
Selamat Datang di Sastravaganza. Media ini dipergunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan menuangkan ide dan gagasan mengenai pembelajaran linguistik dan sastra.Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-2268750389448242832019-11-26T17:30:00.004-08:002019-11-26T17:30:53.399-08:00BAHASA PETUNJUK PEMAKAIAN PRODUK BERDASAR KAJIAN PRAGMATIK MAKSIM KUANTITAS<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">BAHASA PETUNJUK PEMAKAIAN PRODUK <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">BERDASAR KAJIAN PRAGMATIK MAKSIM KUANTITAS <o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PENDAHULUAN</span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Latar
Belakang</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pragmatik
merupakan cabang ilmu bahasa yang semakin dikenal pada masa sekarang ini,
walaupun pada kira-kira dua dasa warsa yang silam, ilmu ini jarang atau hampir
tidak pernah disebut oleh para ahli bahasa. Hal ini dilandasi oleh semakin
sadarnya para linguis, bahwa upaya untuk menguak hakikat bahasa tidak akan
membawa hasil yang diharapkan tanpa didasari pemahaman terhadap pragmatik,
yakni bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi (Leech, 1993: 1). Seorang
filosof dan ahli logika Carnap (1938) juga menjelaskan bahwa pragmatik
mempelajari konsep-konsep abstrak. Pragmatik mempelajari hubungan konsep yang
merupakan tanda. Selanjutnya Montague mengatakan bahwa pragmatik adalah studi
mengenai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“idexical“ atau “deictic“.</i>
Dalam pengertian ini pragmatik berkaitan dengan teori rujukan atau deiksis,
yaitu pemakaian bahasa yang menunjuk pada rujukan tertentu menurut
pemakaiannya. Pragmatik merupakan salah satu bidang kajian linguistik, bidang
yang merupakan penelitian bagi para ahli bahasa. </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pragmatik
yang dimaksud sebagai bahan pengajaran bahasa atau yang disebut fungsi
komunikatif, biasanya disajikan dalam ajaran bahasa asing. Sebagaimana telah di
jelaskan bahwa kajian pragmatik sangat penting bagi seorang ahli linguis, dan
perlu kita tahu apa yang sebenarnya ada di dalam pragmatik?, bagaimana kita
harus menggunakan pragmatik dengan benar? mengapa kita harus mempelajari kajian
pragmatik?. Dengan munculnya pertanyaan seperti itu kita akan berusaha menjawab
bahwa isi dari kajian pragmatik itu adalah bidang yang mengkaji makna
penutur, bidang yang mengkaji makna menurut konteksnya, bidang yang
melebihi kajian tentang makna yang diujarkan, mengkaji makna yang
dikomunikasikan atau terkomunikasikan oleh pembicara, dan bidang yang mengkaji
bentuk ekspresi menurut jarak sosial yang membatasi parti</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ipan
yang terlibat dalam percakapan tertentu. Setelah kita mengetahui isi dari
kajian pragmatik setidaknya kita mampu meng</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">implementasikan</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
setiap ucapan kita, mengerti maksud dan tujuan ucapan yang kita ucapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Karena itu pragmatik sangatlah penting dalam
mengkaji setiap ucapan yang kita keluarkan.</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seperti
dalam pengertian bahasa, hal-hal di luar bahasa mempengaruhi pemahaman kita
pada hal di dalam bahasa. Untuk memahami apa yang terjadi di dalam sebuah
percakapan, misalnya kita perlu mengetahui aiapa aja yang terlibat di dalamnya,
bagaimana hubungan dan jarak social di antara mereka, atau status relative di
antara mereka.</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rustono
(1999:55) menyatakan Prinsip percakapan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Convensional
principle)</i> adalah prinsip yang mengatur mekanisme percakapan antar
pesertanya agar dapat bercakap-cakap secara kooperatif dan santun. Dari batasan
itu dapat dikemukakan bahwa prinsip percakapan itu mencakup dua, yaitu prinsip
kerjasama (cooperative principle) dan prinsip kesantunan (politeness
principle). Pembicara di dalam percakapan harus berusaha agar apa yang dikatakannya
bisa relevan dengan situasi di dalam percakapan itu, jelas dan mudah dipahami
oleh pendengarnya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa ada kaidah-kaidah yang
harus ditaati oleh pembicara agar percakapan dapat berjalan dengan lancer.
Kaidah-kaidah itu di dalam kajian pragmatic, dikenal dengan prinsip kerja sama.</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam
Kushartanti (2007:106) Grice (1975) mengungkapkan bahwa di dalam prinsip kerja
sama, seorang pembicara harus mematuhi empat maksim. Maksim adalah prinsip yang
harus ditaati oleh peserta pertuturan dalam berinteraksi, baik secara tekstual
maupun interpersonal dalam upaya melancarkan jalannya proses komunikasi.
Keempat maksim percakapan itu adalah: maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim
relevansi, dan maksim cara. Bahan penelitian saya disini mengacu pada maksim
kuantitas, dapat kita ketahui , maksim kuantitas merupakan suatu
tuturan untuk memberikan informasi secara singkat, jelas dan tidak berlebihan. </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di
dalam maksim kuantitas, seorang penutur diharapkan dapat memberikan informasi
yang cukup, relatif memadai, dan seinformatif mungkin (Rahardi , 2008 : 53 ).
Dan pendapat lain dari Kushartanti (2007:106) Grice (1975) mengungkapkan
bahwa di dalam prinsip kerja sama yang berdasarkan pada maksim kuantitas, bahwa
dalam percakapan penutur harus memberikan kontribusi yang secukupnya kepada
mitra tuturnya. Dari kedua pendapat tersebut mempunyai pesamaan yakni suatu
kajian yang memberikan informasi atau kontribusi secara tepat. Jadi bahasa
adalah salah satu pelajaran yang mengajarkan suatu tata bahasa di dalam tindak
ucapan yang mempunyai maksud,arti dan tujuan yang harus di pelajari.</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rumusan Masalah</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a) </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apakah maksim kuantitas
berpengaruh pada kejelasan pemaknaan bahasa produk?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 22.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b) </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apa kaidah yang
dihasilkan oleh maksim kuantitas, berdasarkan kajian bahasa teks suatu produk?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">METODE
PENELITIAN</span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penelitian
ini di ambil langsung dari sumber tertulis yang terdapat </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">produk minyak kayu putih
cap lang dan bedak bayi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">my baby powder</i></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.
Metode penelitian ini dinamakan dengan metode dokumentasi . Studi dokumenter
merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">gambar
maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai),
dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang
sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sek</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dar
mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan
tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil
analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Metode dokumentasi, yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.
Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam
arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan
metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. Dalam
menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang check-list untuk mencari
variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari,
maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check di tempat yang sesuai. Untuk
mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar
variabel peneliti dapat menggunakan kalimat bebas.</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penelitian ini
memfokuskan pada produk minyak kayu putih dan bedak bayi, karena satu kesatuan
produk tersebut sering dipadukan penggunaannya untuk anak-anak balita. Berikut
data temuan yang terdapat pada kedua data yang ditemukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PRODUK MINYAK KAYU PUTIH
CAP LANG<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Minyak kayu putih cap Lang dengan natural
aromaterapi ekaliptus, kegunaan membantu meredakan perut kembung, mual, masuk
angin, sakit perut dan gatal-gatal akibat gigitan serangga).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">CARA PEMAKAIAN, gosoklah pada tempat yang sakit
secara merata sampai terasa hangat dan nyaman atau campurkan beberapa tetes
minyak Kayu Putih Ekaliptus ini dengan air panas dan hiruplah udara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PENYIMPANAN, simpan di tempat sejuk dan
terlindung dari cahaya matahari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">BEDAK BAYI CAP BABY BABY<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(My Baby Powder memberikan perawatan dengan
penuh kelembutan, sehingga bayi merasa aman penuh kasih sayang sepanjang hari)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Begitu sejuk dan lembut melindungi kulit bayi
yang teramat halus. Formulanya begitu ringan, mudah merata, harum, lembut dan
segar, merenyap kelembaban pada kulit bayi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PERINGATAN, Jauhkan dari hidung dan mulut bayi,
jangan sampai terhirup atau tertelan bayi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> a). </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apakah maksim kuantitas
berpengaruh pada kejelasan pemaknaan bahasa produk?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Wacana
tersebut di analisis dengan konsep pragmatik, karena konsep pragmatik </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dapat menganalisis teks
yang terdapat dalam produk tersebut. </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Thomas (1995: 22), dengan
mengandaikan bahwa pemaknaan merupakan proses dinamis yang melibatkan negosiasi
antara pembicara dan pendengar serta antara konteks ujaran (fisik, sosial, dan
linguistik) dan makna potensial yang mungkin dari sebuah ujaran ujaran,
mendefinisikan pragmatik sebagai bidang yang mengkaji makna dalam interaksi
(meaning in interaction). Morris (1960) mengatakan bahwa pragmatic merupakan
disiplin ilmu yang mempelajari pemakaian tanda, yang secara spesifik dapat
diartikan sebagai cara orang menggunakan tanda bahasa dan cara tanda bahasa itu
diinterpretasikan. yang dimaksud orang menurut definisi tersebut adalah pemakai
tanda itu sendiri, yaitu penutur. Menurut Leech (1993:8), Pragmatik adalah
studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(speech situations)</i> yang meliputi
unsur-unsur penyapa dan yang disapa, konteks, tujuan, tindak ilokusi, tuturan,
waktu, dan tempat.</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari
beberapa ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian pragmatik dapat
dengan mudah apabila masyarakat sekitar yang belum mengerti apa itu pragmatik
dan memberitahukan inti dari pengertian pragmatik tersebut, pasti sebuah bahasa
akan berkembang sesuai dengan aturan ketatabahasaan yang mengandung arti,
maksud dan tujuan. </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kejelasan intruksi pada suatu produk barang
memberikan pemahaman yang konkret akan kegunaan dari benda tersebut. Prinsip
maksim kuantitas tidak dapat lebat dari sisi material dan efek kegunaan.
Keduanya akan selalu melekat sehingga akan membentuk kaidah deklaratif yang
memperjelas produk yang dimaksudkan. Dengan demikian maksim kuantitas sangat
berpengaruh pada keredibilitas dan tingkat pemaknaan konsumen pada produk yang
akan dipergunakan. </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b). </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apa saja kaidah yang
dihasilkan oleh maksim kuantitas, berdasarkan kajian bahasa teks suatu produk?</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.7pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Teks
di atas di analisis dengan kajian pragmatik yang masuk ke dalam konsep maksim
kuantitas yaitu suatu tuturan untuk memberikan informasi secara singkat, jelas
dan tidak berlebihan. Di dalam maksim kuantitas, seorang penutur diharapkan
dapat memberikan informasi yang cukup, relatif memadai, dan seinformatif
mungkin (Rahardi , 2008 : 53 ).</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Pada teks yang terdapat pada produk minyak kayu
putih cap lang dan bedak bayi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">My Baby</i>
menginformasikan petunjuk dan kegunaan dari kedua produk tersebut. Maksim
kuantitas tanpak jelas terdapat dalam teks kedua produk tersebut. Pembeli akan
mendapatkan informasi jelas tentang kegunaan dan cara pemakaiannya, sehingga
konsumen tidak akan salah lagi dalam membeli barang yang mereka butuhkan.</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.7pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selanjutnya
pada bahasan yang kita teliti yakni maksim kuantitas, kita bisa memasukkan teks
pada analisis maksim kuantitas yang berisi PETUNJUK PENGGUNAAN: </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">gosoklah pada tempat
yang sakit secara merata sampai terasa hangat dan nyaman atau campurkan
beberapa tetes minyak Kayu Putih Ekaliptus ini dengan air panas dan hiruplah
udara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Teks tersebut berisi
tuturan tentang petunjuk menggunakan </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">minyak kayu putih cap Lang</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
yaitu </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dengan menggosokkan pada tempat yang sakit secara merata sampai
terasa hangat dan nyaman atau campurkan beberapa tetes minyak Kayu Putih
Ekaliptus ini dengan air panas dan hiruplah udara. </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan
petunjuk tersebut masyarakat akan mengetahui apa kegunaan </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dari minyak kayu putih
cap Lang </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan bagaimana cara
kita memakainya, karena petunjuk penggunaan sudah </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dituliskan dengan jelas
pada bagian botol minyak kayu putih cap Lang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.7pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Maksim
kuantitas pada teks tersebut </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">juga merujuk pada keterangan atau petunjuk
penyimpanan yang tepat. Konsumen diberikan informasi mengenai penyimpanan yang
tepat minyak kayu putih cap Lang yaitu simpan di tempat sejuk dan terlindung
dari sinar matahari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Teks lain yang dianalisis adalah informasi
mengenai produk bedak bayi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">My Baby</i>.
Pada produk ini, maksim kuantitas juga takpak jelas tentang kegunaan dari
produk tersebut. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">My Baby Powder</i>
memberikan perawatan dengan penuh kelembutan, sehingga bayi merasa nyaman,
penuh kasih sayang sepanjang hari. Indikasi yang terdapat pada produk ini
menginformasikan mengenai produk <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>My Baby Powder</i> begitu sejuk dan lembut
melindungi kulit bayi yang teramat halus. Formulanya begitu ringan, mudah
merata, harum, lembut dan segar, menyerap kelembaban pada kulit. Petunjuk pada
produk minyak kayu putih cap lang dan bedak bayi tersebut, begitu
memperhitungkan maksim kuantitas. Dengan adanya maksim kuantitas, konsumen akan
mendapatkan beberapa hal penting pada suatu produk yaitu deskripsi produk,
petunjuk penggunaan, kontra indikasi, petunjuk penyimpanan. Dari keempat hal tersebut
dapat dikatakan, bahwa maksim kuantitas setidaknya memperhatikan instruksi atau
petunjuk penggunakan suatu produk secara baik dan benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">KESIMPULAN</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari
uraian di atas tentang pragmatik, tuturan dan maksim kuantitas dapat kita simpu</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">l</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kan
bahwa suatu bahasa tidak lepas dari aturan ketatabahasaan. Setiap kalimat
dapat kita cari makna,</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">maksud dan tujuan melalui kajian linguistik.</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Petunjuk penggunaan
produk juga berindikasi pada kejelasan konsumen dalam memaknai produk tersebut.
Maksim kuantitas akan memberikan dampak yang positif dalam kelangsungan
pemaknaan suatu teks. Dalam penelitian dapat ditemukan kaidah-kaidah yang lazim
dipergunakan pada produk barang yang diperjual belikan di pasaran. Kaidah
terkait dengan maksim kuantitas adalah petunjuk penggunakan barang
mempertimbangkan aspek yaitu kejelasan deskripsi produk, petunjuk penggunaan,
kontra indikasi atau larangan penggunaan dan petunjuk penyimpanan produk secara
baik dan benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DAFTAR
ACUAN</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kushartanti. 2007. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik</i>. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Purwo,
Bambang Kaswanti. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pragmatik dan
Pengajaran Bahasa</i>. 1990. Yogyakarta: Kanisius.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rustono. 1999. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pokok- Pokok Pragmatik</i>. Semarang: CV IKIP Semarang Press</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Rahardi, R. Kunjana. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa
Indonesia</i>. 2005. Jakarta: Erlangga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Wijaya, Dewa Putu. 1996. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dasar-Dasar
Pragmatik</i>. Yogyakarta: Penerbit Andi</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yule, George. 2014. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pragmatik</i>.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-65064109404407379602019-11-26T17:28:00.000-08:002019-11-26T17:28:11.422-08:00PRA ANGGAPAN DALAM KONTEKS BAHASA<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PRAANGGAPAN<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pragmatik
merupakan salah satu dari lima cabang linguistik selain fonologi, morfologi,
sintaksis, dan semantik. Pragmatik merupakan cabang terbaru dari linguistik.
Salah satu kajian dalam pragmatik adalah mengenai praanggapan. Dalam sebuah
kalimat, makna yang tersurat pada sebuah kalimat tidaklah sama dengan makna
yang tersirat dalam kalimat tersebut. Makna tersirat tersebut dapat diketahui
melalui konteks dalam tuturan tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Menurut (Imam syafi’ie dalam Hamid Hasan, 2015: 60)
konteks pemakaian bahasa dibedakan menjadi empat macam (1) konteks fisik,
meliputi tempat terjadinya pemakaian bahasa dalam suatu komunikasi itu dan
tindakan atau prilaku dari para dari peristiwa komunikasi tersebut. (2) konteks
epistemis, latar belakang atau pengetahuan yang sama-sama diketahui oleh
pembicara ataupun pendengar. (3) konteks linguistik yang terdiri dari
kalimat-kalimat atau tuturan-tururan yang mendahului suatu kalimat atau
tertentu dalam komunikasi, (4) konteks sosial, yaitu relasi sosial, yaitu latar
seting yang melengkapi hubungan antara
pembicara dengan pendengar. Dalam makalah ini akan membahas mengenai praanggapan
yang merupakan bagian dari pragmatik dengan memperhatikan konteks. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PEMBAHASAN
<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pragmatik
merupakan salah satu kajian ilmu dalam linguistik. Praanggapan merupakan bagian
dari fenomena pragmatik. Praanggapan berasal dari perdebatan dalam ilmu
falsafah, khususnya tentang hakikat rujukan (apa-apa, benda/keadaan, dan
sebagainya) yang dirujuk atau dihunjuk oleh kata, frasa, atau kalimat dan
ungkapan-ungkapan rujukan (Nababan dalam Hasan Lubis, 2015,61). Sebuah tuturan
dapat dikatakan mempraanggapankan tuturan yang lain apabila ketidakbenaran
tuturan yang dipresuposisikan mengakibatkan kebenaran atau ketidakbenaran
tuturan yang mempresuposisikan tidak dapat dikatakan (Rahardi, 2005: 42). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Praanggapan
dibagi menjadi dua: <o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Praanggaapan semantik adalah
hubungan antar kalimat. Jika praanggapan dapat ditarik dari pernyataan itu
via leksikonnya, maka praanggapannya tersebut merupakan praanggapan
semantik. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Praanggapan pragmatik adalah
hubungan antar pernyataan. Dalam teori praggapan pragmatik biasanya
menggunkan dua konsep dasar, yaitu kewajaran dan pengetahuan bersama. Jika
praanggapan dapat ditarik dari pernyataan itu via leksikonnya, maka
praanggapannya tersebut merupakan praanggapan semantik. <o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contoh praanggapan
semantik :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dia kembali berkuasa </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Dia pernah berkuasa <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dia tidak akan mencuri
lagi </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Dia pernah
mencuri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dia sudah selesai
membaca surat tersebut </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
Dia membaca surat tersebut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Martha menyesal
menyesal membuang benda itu </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
Matha membuang barang itu<o:p></o:p></span></div>
<table align="left" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: 6.75pt; margin-right: 6.75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-table-anchor-horizontal: margin; mso-table-anchor-vertical: paragraph; mso-table-left: left; mso-table-lspace: 9.0pt; mso-table-rspace: 9.0pt; mso-table-top: 3.45pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 573px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.25pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="background: #3891A7; border-bottom: solid white 3.0pt; border: solid white 1.0pt; height: 26.25pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 29.1pt;" valign="top" width="39">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<b><span style="color: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-font-kerning: 12.0pt;">No </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #3891A7; border-bottom: solid white 3.0pt; border-left: none; border-right: solid white 1.0pt; border-top: solid white 1.0pt; height: 26.25pt; mso-border-left-alt: solid white 1.0pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 317.7pt;" valign="top" width="424">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<b><span style="color: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-font-kerning: 12.0pt;">Kalimat </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #3891A7; border-bottom: solid white 3.0pt; border-left: none; border-right: solid white 1.0pt; border-top: solid white 1.0pt; height: 26.25pt; mso-border-left-alt: solid white 1.0pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 83.1pt;" valign="top" width="111">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<b><span style="color: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-font-kerning: 12.0pt;">Praanggapan </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.25pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="background: #CEDCE1; border-top: none; border: solid white 1.0pt; height: 26.25pt; mso-border-top-alt: solid white 3.0pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 29.1pt;" valign="top" width="39">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">1 </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #CEDCE1; border-bottom: solid white 1.0pt; border-left: none; border-right: solid white 1.0pt; border-top: none; height: 26.25pt; mso-border-left-alt: solid white 1.0pt; mso-border-top-alt: solid white 3.0pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 317.7pt;" valign="top" width="424">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Orang tua Ali tak menyangka bahwa Ali mabuk. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #CEDCE1; border-bottom: solid white 1.0pt; border-left: none; border-right: solid white 1.0pt; border-top: none; height: 26.25pt; mso-border-left-alt: solid white 1.0pt; mso-border-top-alt: solid white 3.0pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 83.1pt;" valign="top" width="111">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Ali mabuk, orang tuanya masih hidup. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.25pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="background: #E8EEF1; border-top: none; border: solid white 1.0pt; height: 26.25pt; mso-border-top-alt: solid white 1.0pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 29.1pt;" valign="top" width="39">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">2 </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #E8EEF1; border-bottom: solid white 1.0pt; border-left: none; border-right: solid white 1.0pt; border-top: none; height: 26.25pt; mso-border-left-alt: solid white 1.0pt; mso-border-top-alt: solid white 1.0pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 317.7pt;" valign="top" width="424">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Tini tahu siapa yang muncuri sepeda Tono. Maruli
menelpon tadi </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #E8EEF1; border-bottom: solid white 1.0pt; border-left: none; border-right: solid white 1.0pt; border-top: none; height: 26.25pt; mso-border-left-alt: solid white 1.0pt; mso-border-top-alt: solid white 1.0pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 83.1pt;" valign="top" width="111">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Seseorang mencuri sepeda Tono. Ada orang yang namanya Maruli. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 25.25pt; mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="background: #CEDCE1; border-top: none; border: solid white 1.0pt; height: 25.25pt; mso-border-top-alt: solid white 1.0pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 29.1pt;" valign="top" width="39">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">3 </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #CEDCE1; border-bottom: solid white 1.0pt; border-left: none; border-right: solid white 1.0pt; border-top: none; height: 25.25pt; mso-border-left-alt: solid white 1.0pt; mso-border-top-alt: solid white 1.0pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 317.7pt;" valign="top" width="424">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Dialah yang menendang saya. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Bukan saya yang mencari kamu </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #CEDCE1; border-bottom: solid white 1.0pt; border-left: none; border-right: solid white 1.0pt; border-top: none; height: 25.25pt; mso-border-left-alt: solid white 1.0pt; mso-border-top-alt: solid white 1.0pt; padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt; width: 83.1pt;" valign="top" width="111">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Seseorang menendang.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 3.45pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Seseorang mencari kamu. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contoh praanggapan
pragmatik : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Konteks: Saya menitipkan
barang kepada seseorang (yang tinggal di kota lain) untuk di jual, tetap orang
tersebut sudah lama tidak memberi kabar dan mengirimkan uang ahsil penjualan
barang saya tersebut. Akhirnya saya meneleponnya dan berkata <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kalau barang saya itu
sudah laku, uangnya jangan dikirimkan ke alamat rumah, tetapi ke alamat kantor
saja”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang ingin dinyatakan
dalam kalimat di atas adalah pemberitahuan mengenai cara pengiriman uang. Namun
yang dipraanggapkan adalah bahwa orang yang ditelpon tersebut memiliki tanggungan
yang harus dibereskan. Kalimat tersebut dapat pula dikatakan sebagai
“pengingatan” yang terselubung. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Konteks: Siang hari,
suasana kelas mulai tidak kondusif, dan jendela kelas tidak di buka. Sambil
melihat sekeliling kelas seorang guru berkata kepada para siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kelas ini begitu
panas, apakah kalian tidak merasakan kepanasan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang ingin dinayatakan
dalam kalimat di atas adalah pemberitahuan dan pertanyaan. Namun yang
dipraanggapkan adalah siswa membuka jendela kelas agar terjadi sirkulasi udara.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENUTUP
<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berdasarkan
pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah tuturan dapat
dikatakan mempraanggapankan tuturan yang lain apabila ketidakbenaran tuturan
yang dipresuposisikan mengakibatkan kebenaran atau ketidakbenaran tuturan yang
mempresuposisikan tidak dapat di katakan (Rahardi, 2005: 42). Praaggapan dibagi
menjadi dua, yaitu praanggapan semantik dan praanggapan pragmatik. Praanggaapan
semantik adalah hubungan antar kalimat sedangkan praanggapan pragmatik adalah
hubungan antar pernyataan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Daftar
Pustaka<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lubis, A. Hamid Hasan. <i>Analisis Wacana Pragmatik</i>. 2015.
Bandung: Angkasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Purwo, Bambang
Kaswanti. <i>Pragmatik dan Pengajaran Bahasa</i>.
1990. Yogyakarta: Kanisius.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rahardi, R. Kunjana. <i>Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa
Indonesia</i>. 2005. Jakarta: Erlangga. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-23612683204454208032019-11-26T17:26:00.001-08:002019-11-26T17:26:03.700-08:00TINDAK TUTUR DALAM PRAGMATIK<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Tindak
Tutur Dalam Pragmatik<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
kegiatan sehari-hari untuk mengungkapkan diri, orang-orang tidak hanya
menghasilkan tuturan yang mengandung kata-kata dan struktur gramatikal tetapi
juga menunjukan tindakan-tindakan melalui tuturan untuk memahami tuturan
tersebutlah kita harus mengetahaui jenis-jenis tuturan. Dalam makalah ini akan
dijelaskan pengertian tuturan dan kalsifikasituturan menurut ahli. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pengertian
Tindak Tutur<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tindak Tutur ‘<i>Speech
Act</i>’ dikenal dari ceramah yang disampaikan oleh filsuf berkebangsaan
inggris , John L Austin, pada tahun 1955 di universitas Havard, yang kemudian
diterbitkan tahun 1962 dengan judul ‘<i>How to do things with word’</i>. Tindak
tutur Yule (2006:82) adalah tindakan-tindakan yang ditampilkan lewat tuturan,
misalnya permintaan maaf, keluhan, pujian, undangan, janji atau permohonan.Tuturanada
dua yaitu tuturan perfomatif dan tuturan konstatif. Menurut Austin
(Cummings,2007:8) tuturan performatif adalah tuturan yang tidak mendeskripsikan atau
melaporkan atau menyatakan apapun “benar” atau “salah”, pengujaran kalimat
merupakan bagian dari melakukan tindakan, yang sekali lagi biasanya tidak
dideskripsikan sebagai atau hanya sebagai tindak tutur mengatakan sesuatu. Tuturan
konstatif adalah tuturan yang mendeskripsikan atau melaporkan peristiwa dan
keadan di dunia, dan dapat dinyatakan benar dan salah. Menurut Austin (Nadar, 2009:12) agar tuturan performatif dapat
terlaksana ada tiga syarat yang harus dipenuhi (<i>felicity conditions</i>), yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">The
person and circumstances must be appropriate </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">(pelaku
dan situasi harus sesuai) misalnya tuturan yang sering disampaikan kepada
sepasang pengantin saya nyatakan saudara-saudari sebagai suami istri hanya
dapat dipenuhi bila yang mengucapkan adalah seseorang yang berwenang untuk
mengucapkan tuturan tersebut, misalnya pendeta atau pastur. Sebaliknya tuturan
seorang pasturpunyang berbunyi saya nyatakan anda berdua sebagai suami istri
tidak dapat berlaku bila pengantinnya bukan sepasang pria dan wanita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">The
Act must be Executed completely and Correctly by All Participants</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">tindakan
itu harus dilaksanakan dengan lengkap dan benar oleh semua pelaku. Misalnya
seorang pemimpin yang mengatakan anda benar-benar salah kepada bawahnanya namun
tidak mampu menunjukan kesalahan ataupun peraturan yang membuatnya dianggap
salah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">The
participants must have the appropriate intentions</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
(pelaku harus mempunyai maksud yang sesuai), misalnya tuturan saya akan menemui
anda di kantor jam 3, sedangkan sebetulnya pukul tiga penutur telah mengadakan
janji dengan pihak lain maka tuturan tersebut tidak valid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Searle (Nadar, 2009:12) memberikan contoh dengan
mendeskripsikan bahwa untuk satu tindak tutur <i>promise </i>‘berjanji’ ada lima syarat agar dikatakan sah atau valid
yaitu: <i>the speaker must intend to do what
he promise</i> “penutur harus sungguh-sungguh bermaksud melakukan apa yang
dijanjikan”. Misalnya seseorang bisa saja mengatakan “saya akan meminjamkan
kamus ini padamu besok”.Namun kalau yang bersangkutan tidak sungguh-sungguh
ingin meminjamkan kamus tersebut kepada lawan tuturnya besok maka tuturannya
bukanlah suatu janji yang benar.<i>The
speaker must belive (that the hearer believes) that the action is in the
hearer’s best interest</i>, “penutur harus percaya bahwa lawan tutur percaya
tindakan tersebut yang terbaik untuk pihak lawan tutur”. Misalnya tuturan “saya
akan memukulmu kalau kamu tidak meminjamkan buku itu kepada saya” bukan tuturan
yang sah karena penutur tidak berjanji untuk kebaikan lawan tutur.<i>The speaker must believe that he can perform
the action</i>, “penutur harus percaya bahwa dia mempunyai kemampuan untuk
melakukan tindakan tersebut”. Misalnya tuturan dari seorang siswa yang sakit
kepada temannya yang berkunjung kepadanya.“Saya berjanji akan sehat besok”
tidak dapat dikatakan valid karena siswa tersebut tidak dalam posisi mempunyai
kemampuan untuk mengontrol kesehatannya sendiri.<i>The speaker must predicate a future action</i>“Penutur harus menyatakan
tindakan dimasa yang akan datang” suatu tuturan yang mengandung janji dengan
bentuk lampau tidak dianggap valid. <i>The
speaker must predicate an act of himself</i>, penutur harus menyatakan
tindakannya sendiri. Seorang anak yang mengatakan “saya berjanji bahwa ibu saya
akan memberikan hadiah ulang tahun yang menarik untuk mu”.Tidak dapat dikatakan
janji yang baik karena yang bersangkutan tidak dapat mewakili ibunya untuk
membuat janji.Janji yang baik adalah janji yang mewakili dirinya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Klasifikasi
Tindak Tutur<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut
Yule (2006:83) ada tiga jenis tindak tutur, yaitu tindak lokusi, tindak tutur
lokusi adalah tindak dasar dalam sebuah tuturan, menghasilkan suatu ungkapan
linguistik yang bermakna, misalnya tuturan yang berbunyi “ruangan ini panas
sekali” semata-mata hanya dimaksudkan untuk memberi tahu pihak si mitra tutur bahwa pada saat dimunculkannya
tuturan tersebut tangan sipenutur sedang dalam keadaan panas. Tindak tutur
ilokusi, adalah tindak yang ditampilkan melalui penekanan komunikatif suatu
tuturan yang mempunyai maksud dan fungsi tertentu, misalnya “ruangan ini panas
sekali” yang diucapkan penutur, bukan semata-mata dimaksudkan untuk memberitahu
kepada sang mitra tutur bahwa pada saat ini keadaan ruangan kelas sangat panas,
namun lebih dari hal itu penutur menginginkan mitra tutur melakukan tindakan
membuka jendela. Tindak tutur perlokusi tindak yang memberikan pengaruh kepada
diri sang mitra tutur, misalnya pada saat penutur mengucapkan tuturan “ruangan
ini panas sekali” mitra tutur langsung membuka jendela.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Yule
(2006:72) menggolongkan tindak tutur ilokusi (maksud) dalam aktivitas bertutur
itu kedalam lima fungsi tindak tutur: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Deklarasi (<i>Declarations</i>) ialah jenis tindak tutur
yang mengubah dunia seperti menggambarkan penutur harus memiliki peran
institusional khusus, dalam konteks khusus, untuk menampilkan deklarasi.
Contoh: sekarang saya menyebut anda berdua suami-istri. (Harus ada kaitannya
dengan otoritas)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Representatif (sesuai
dengan fakta) ialah jenis tindak tutur yang menyatakan apa yang diyakini
penutur kasus atau bukan. Pernyataan suatu fakta, penegasan, kesimpulan dan
pendeskripsian. Contoh: Chomsky tidak menulis tentang kacang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ekspresif
(Ekspressives) bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan sesuatu yang
dirasakan oleh penutur. Mencerminkan pernyataan-pernyataan psikologis berupa
pernyataan kegembiraan, kesulitan, kesukaan, kebencian kesenangan atau
kesengsaraan. Contoh: sungguh, saya minta maaf. (Mengungkapkan perasaan
penutur) cenderung spontan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Direktif (<i>Directives</i>) jenis tindak tutur yang
dipakai oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu, meliputi:
perintah, pemesanan, permohonan, pemberian saran. Contoh: “dapatkah Anda
meminjami saya sebuah pena?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Komisif (<i>Commissives</i>) jenis tindak tutur yang
dipahami oleh penutur untuk mengikatkan dirinya terhadap tindakan dimasa yang
akan datang (ada unsur janji). Contoh: saya akan kembali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari
cara menyampaikan tindak tutur dibedakan menjadi dua yaitu: tindak tutur
langsung dan tindak tutur tidak langsung. Tindak tutur langsung adalah tuturan
yang sesuai dengan modus (tujuan) kalimatnya, misalnya kalimat berita untuk
memberitakan, kalimat perintah untuk menyuruh.Tindak tutur tidak langsung
adalah tuturan yang berbeda dengan modus kalimatnya maka maksud dari tindak
tutur tidak langsung dapat beragam dan tergantung pada konteksnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tindak
tutur ada tindak tutur literal dan tindak tutur tidak literal. Tindak tutur
literal adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata yang
menyusunnya. Tindak tutur tidak literal adalah tindak tutur yang maksudnya
tidak sama atau berlawanan dengan makna kata yang menyusunnya. Klasifikasi dan
interaksi tindak tutur dikemukakan oleh wijana (1996:36) dan Parker
(1986:19-20):<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tindak Tutur literal
dan Langsung<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Contohnya
tuturan yang dikatakan dokter“coba, buka mulutnya besar-besar. Saya akan
melihat tenggorokannya”.Dokter ini sedang memeriksa kesehatan seorang anak yang
terkena radang tenggorokan dan diantar ibunya.Tuturan dokter diklasifikasikan
sebagai tuturan literal dan langsung karena dokter tersebut menggunakan modus
kalimat perintah untuk menyuruh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tindak Tutur tidak literal
dan Langsung <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Contohnya
tuturan seorang mahasiswa yang mendapat nilai B kepada temannya “wah saya gagal
lagi dalam ujian sintaksis.Saya hanya mendapat nilai B”. Tuturan mahasiswa
kepada teman dekatnya bukanlah tindak tutur literal karena yang dia maksudkan
adalah dia lulus bukan gagal. Tuturan tadi merupakan tindak tutur langsung
karena menggunakan kalimat berita untuk
memberikan hasil ujian sintaksis kepada temannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tindak Tutur literal
dan Tidak Langsung<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Suatu
keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak sang suami sedang makan
malam bersama. Sang suami yang suka rasa pedas menginginkan sambal yang
terletak agak jauh darinya kemudian dia berkata kepada istrinya ini dapat
diklasifikasikan sebagai tuturan literal karena memang yang bersangkutan minta
sambal.Namun tuturan ini merupakan tindak langsung karena yang bersangkutan
menggunakan kalimat Tanya untuk membuat suatu tindak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tindak Tutur Tidak
Literal dan Tidak Langsung<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Misalnya
seorang kakak yang sudah mahasiswa mengatakan kepada adiknya yang masih duduk
di kelas satu sekolah menengah pertama
yang sedang menghadapi ulangan umum dengan tuturan “Terus saja nonton TV, besok
kan bisa mengerjakan ulangan”. tuturan sang kakak kepada adiknya tersebut tidak
bisa dikatakan tuturan literal karena tidak demikianlah sebenarnya yang
dimaksudkan. Tuturan kakak tadi juga bukan tuturan langsung karena kalimat yang
dipergunakan adalah kalimat tanya sedangkan sedangkan maksudnya untuk menyuruh.
<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tindak
tutur adalah tindakan yang ditampilkan lewat tuturan, misalnya permintaan maaf,
keluhan, pujian, undangan, janji atau permohonan. Dalam tindak tutur ada dua
jenis tuturan yaitu tuturan perfomatif
dan tuturan konstatif yang mana dalam penggunaannya disesuaikan dengan
ketentuan tertentu. Untuk membedakan tuturan performatif dan tuturan konstatif
dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan tindak-tindak dalam bertutur,
seseorang melakukan lokusi, tindak ilokusi dan tindak perlokusi. Tindak ilokusi
dibagi menjadi lima yaitu deklarasi, representatif, ekspresif, direktif dan
komisif. Kita perlumemahami kententuan dalam tuturan bahwa tindak tutur dapat
berbentuk langsung dan tidak langsung serta literal maupun tidak literal hal
ini diketahui agar tuturan yang kita gunakan sesuai dengan modus kalimatnya dan
tuturan yang dimaksudkan sama dengan kata yang menyususnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<br />Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-80380276088183455322019-11-26T17:23:00.000-08:002019-11-26T17:23:03.955-08:00FUNGSI BAHASA<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">FUNGSI BAHASA MENURUT PANDANGAN PARA AHLI<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seiring terjadinya perubahan pada
masyarakat, bahasa pun dapat juga berubah. Munculnya fenonema perubahan bahasa
ini tidak dapat dihindari karena bahasa itu sendiri bersifat dinamis. Bahasa
dapat berubah. Perubahan yang terjadi dalam bahasa tidak serta-merta dapat
diamati. Perubahan bahasa ini pun tidak berlangsung dalam waktu yang singkat,
tetapi membutuhkan waktu yang relatif panjang. Sementara itu, hasil dari adanya
perubahan itu dapat dilihat, terlebih lagi pada bahasa yang memiliki sistem
tulis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan-perubahan dalam bahasa ini
dapat terjadi dari berbagai aspek, baik dari segi internal maupun eksternal.
Perubahan dalam segi internal yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi di
dalam bahasa itu sendiri, baik dari segi fonologi, morfologi, sintaksis, maupun
semantik. Sementara itu, perubahan dalam segi eksternal adalah perubahan yang
terjadi karena adanya peminjaman atau penyerapan kosakata, penambahan fonem,
dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembahasan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagian besar ahli bahasa menyatakan bahwa
perubahan bahasa itu sendiri tidak dapat diamati. Hal ini karena perubahan itu
berlangsung dalam waktu yang relatif lama, sehingga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak mungkin untuk diobservasi oleh
seseorang yang mempunyai waktu yang relatif terbatas. Akan tetapi, bukti adanya
perubahan bahasa itu dapat diketahui melalui bahasa-bahasa yang mempunyai
dokumen-dokumen tertulis dari masa yang sudah berlalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Wardaught (1990) membedakan adanya dua
macam perubahan bahasa, yaitu perubahan internal dan perubahan eksternal.
Perubahan internal terjadi di dalam bahasa itu sendiri, seperti berubahnya
sistem fonologi, morfologi, dan sintaksis. Sementara itu, perubahan eksternal
terjadi sebagai akibat adanya pengaruh dari luar, seperti peminjaman atau
penyerapan kosakata, penambahan fonem dari bahasa lain, dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pandangan Tradisional<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut pandangan tradisional,
satu-satunya perubahan bahasa yang paling penting adalah perubahan struktural.
Akibatnya, selama beberapa periode, perbedaan dua suara hilang dalam bahasa,
seperti </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">vokal dari </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">meet</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">dan </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">meat</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> atau </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">horse</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">dan </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">hoarse</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Dalam
kebanyakan dialek vokal ini telah jatuh bersama-sama (atau berkoalisi).</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
P</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">erbedaan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">juga dapat terjadi pada
vokal yang </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak ada sebelumnya, seperti </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">a house</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> dengan [s] tetapi untuk </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">to house</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
dengan [z], atau akhirnya </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">thin</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">dan </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">thing</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">, [n] dan [ŋ].</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada kasus ini, unit fonologi tunggal
dibagi menjadi dua karena adanya perpecahan struktural. Pertama, perpaduan
fonemik, yaitu situasi yang di dalamnya kekontrasan terjadi pada satu waktu.
Kedua, split fonemik, yaitu situasi yang di dalamnya tidak terjadi kontras pada
satu waktu, tetapi kontras itu dikembangkan. Oleh karena itu, menurut pandangan
ini, perubahan yang terjadi pada struktural bahasa merupakan hal yang sangat
penting. Sementara itu, variasi hanya dipengaruhi oleh keadaan saja, misalnya
alofonik </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">(seperti ketika <i style="mso-bidi-font-style: normal;">p</i> di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pin</i>
disedot tapi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">p spin</i> tidak)</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan internal bahasa dapat diamati
melalui konsekuensinya. Perubahan itu tidak hanya terbatas pada fonologi,
tetapi juga morfologi dan sintaksis. Oleh karena itu untuk menulis sejarah
internal bahasa yang menunjukkan perubahan struktural yang terjadi selama
periode tertentu dapat menggunakan prinsip ‘kontras vs kurang kontras’.
Perubahan yang kedua adalah perubahan eksternal. Perubahan ini terjadi karena
adanya pinjaman, perubahan yang terjadi melalui pinjaman dialek atau bahasa
lain seringkali cukup dibedakan. Penutur bahasa yang berbeda mungkin memiliki
pandangan yang berbeda mengenai peminjaman kata. Penutur bahasa Inggris
meminjam kata dari bahasa lain tanpa pandang bulu. Akan tetapi, penutur bahasa
Perancis, Jerman, Ibrani modern, dan Islandia jauh lebih diskriminatif. Penutur
bahasa Indi umumnya meminjam dari bahasa Sansekerta dan penutur bahasa Urdu
meminjam bahasa Arab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berdasarkan kedua perubahan itu, ahli
bahasa menganggap bahwa perubahan internal jauh lebih penting. Sementara itu,
perubahan eksternal bahasa dianggap menjatuhkan standar bahasa. Oleh karena
itu, para ahli menolak adanya peminjaman bahasa dan membatasi adanya variasi
bahasa. Pandangan tradisional mengenai perubahan bahasa dapat dilihat dari
‘pohon keluarga’ perubahan dan hubungan antarbahasa. Ahli bahasa cenderung
untuk merekonstruksi sejarah bahasa atau varietas bahasa, sehingga diferensiasi
yang dibuat antara bahasa-bahasa atau varietas bahasa itu menjadi dua atau
lebih, bahkan hilang. Dalam pendekatan ini berbagai perubahan yang terjadi
harus berinteraksi sama lain. Selain itu, versi ekstrim dari pandangan ini
adalah bahwa setia kata memiliki sejarahnya sendiri. Klaim ini mengurangi
linguistik historis untuk etimologi, ilmu yang menelusuri asal-usul kata.
Pandangan mengenai pohon keluarga berfokus pada perubahan internal yang terjadi
dalam bahasa itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kemajuan dalam
Perubahan Bahasa</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Sebelum membahas perubahan
bahasa, kita harus membedakan antara variasi dan perubahan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">bahasa.
Tidak semua variasi itu sebagai sebuah tanda yang mengakibatkan perubahan
bahasa.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Labov (2001, p. 85) menyebut 'jangka panjang variasi
stabil,' misalnya, distribusi (ng), (th), dan (dh)</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Sekolah kadang-kadang mencurahkan waktu dan usaha </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">yang
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sering
terbuang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam upaya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memberantas varian tidak standar variabel
stabil (Wolfram dan Schilling-Estes, 1998</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">).
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Sosio-ekonomi kelas, usia, dan jenis kelamin </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">adalah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> faktor-faktor yang </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dianggap
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">mempengaruhi distribusi dari variabel-variabel ini dan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">hal
ini berlangsung dalam</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> jangka waktu yang
lama. Labov menambahkan bahwa karyanya di Philadelphia menunjukkan bahwa penentu
utama dari variabel sosiolinguistik stabil</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
adalah</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">kelas sosial</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> (</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">semakin tinggi posisi pembicara dalam skala sosial, semakin
kecil</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">frekuensi bentuk tidak standar</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">. Namun, Dubois dan Horvath menunjukkan bahwa set
variabel tidak dapat </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">diduga </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">menjadi variabel sosiolinguistik stabil</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
Hal tersebut</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> karena mereka kebetulan berada
dalam </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">lingkungan yang ber</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">bahasa Inggris atau </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">berada</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> dalam dialek </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">di lingkungan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">sekitarnya. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain itu,
mereka juga beranggapan bahwa </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">yang tampaknya
menjadi sebuah contoh dari variabel linguistik stabil sebenarnya bisa </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dikatakan
sebagai inovasi lokal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Gimson (1962, pp. 83-5) </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">juga
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">mengamati bahwa di pertengahan abad kedua puluh Received
Pronunciation (RP) bagian pertama dari diftong cenderung menjadi semakin
terpusat dan seluruh diftong itu sendiri </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">menjadi
monoftong</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">. Dia menemukan pengucapan di
kalangan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">muda pada </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">kelompok sosial kelas atas yang cukup eksklusif, tetapi juga muncul </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pada
kalangan yang kurang ekslusif</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">, misalnya,
dalam berbagai disukai oleh</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> penyiar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> BBC</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">pada zama</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">nnya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">.
Banyak pengamat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">di
Inggris </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pada abad kedua puluh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">(Foulkes dan Docherty, 1999, 2000) telah menunjukkan
penyebaran pengucapan seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dwink</i>
untuk minum, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">be'erfor</i> baik, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bruvver</i> untuk saudara, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">'appy </i>untuk bahagia. Studi komunitas
variasi sering menunjukkan bahwa bertambahnya usia berkorelasi dengan
meningkatnya konservatisme d</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">alam berbicara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Melalui</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> tingkat usia, Labov (1972b, hal. 22) menemukan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">adanya
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">distribusi varian terpusat </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> menunjukkan bahwa sentralisasi yang paling jelas </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pada
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">kelompok usia 31</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">45. Perubahan ini juga sedikit lebih maju pada
orang-orang keturunan Yankee dibandingkan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kelompok
lain</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hal tersebut </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">lebih maju di antara mereka yang mencari nafkah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">menjadi
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">nelayan dibandingkan mereka yang bekerja </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">menjadi
buruh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">dan bisnis</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Penjelasan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Labov me</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">nyatakan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> bahwa perubahan itu </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">berkonsentrasi</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pada</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> bagian pertama diftong. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hal</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> ini </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">karena </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">karakteristik mereka yang diidentifikasi paling dekat
dengan pulau. Sebagai </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">bukti </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">lanjut dari fakta ini, Labov </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">membagi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> informan ke dalam tiga kelompok sesuai dengan perasaan
mereka tentang pulau: positif, negatif, dan netral. Dia menemukan hubungan yang
sangat mencolok antara perasaan tersebut dan sentralisasi</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Labov</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
juga</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">mengharapkan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> bahwa perilaku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hypercorrect
</i>akan mempercepat proses perubahan suara. Fowler <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menyimpulkan (1994, p. 91) bahwa,
"Bertentangan dengan apa yang awalnya saya harapkan, perilaku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hypercorrect</i> dari kelas menengah ke
bawah, tercermin </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pada </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">pola karyawan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Labov (1981, p. 185) </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">juga </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">menunjukkan bahwa, saat ditemui, perilaku tersebut
merupakan karakteristik dari kelompok status yang tertinggi kedua di
masyarakat. Hal ini ditemukan dalam kelompok itu ketika anggotanya mengadopsi
gaya formal, dan itu juga ditemukan ketika mereka melaporkan penggunaan bahasa
mereka, dan menanggapi sub</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">j</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">ektif tes reaksi yang mengharuskan mereka mengevaluasi
penggunaan bahasa mereka dan orang lain sendiri '. Tes tersebut tampaknya
memanfaatkan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">sesuatu yang dipercaya oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">pembicara adalah norma yang beroperasi di masyarakat.
Sebuah contoh lebih lanjut dari wanita yang lebih muda berperilaku seperti
laki-laki dalam penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang tidak standar berasal dari
Chambers dan Trudgill (1998, hal. 86). Mereka melaporkan bagian dari penelitian
yang dilakukan di Trondheim, Norwegia.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Trudgill (1995, pp. 77-9) mencatat
sebuah kasus yang menarik</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">. D</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">alam pengaturan sosial dari jenis </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kelamin
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">d</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">terjadi di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Norwich, wanita umumnya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">melakukan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> perubahan menuju standar dan laki-laki cenderung
berbaris dalam arah yang berlawanan. Dia mengamati bahwa pria kelas pekerja
menunjukkan nilai yang lebih tinggi daripada perempuan kelas pekerja dalam
penggunaan RP-seperti vokal dalam kata-kata seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">top, hot,</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">anjing</i>. Dia
menunjukkan bahwa di Norwich</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">wanita menengah ke</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">atas yang biasanya memperkenalkan RP vokal. Vokal yang
diperkenalkan oleh orang-orang ini sebenarnya bukan vokal RP</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Hal ini terjadi untuk memiliki kualitas yang sama seperti
RP vokal tetapi diperkenalkan sebagai solidaritas penanda kelas pekerja dan
sama sekali tidak meniru RP. Sebagai penanda solidaritas kelas pekerja, itu tidak
dapat diterima bagi perempuan kelas pekerja, yang lebih memilih tidak bulat non-RP
vokal lokal, sehingga <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kurang menerima RP
vocal</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Kita harus menerima penjelasan
Trudgill ini dengan hati-hati. Dia menyajikan hanya persentase baku digunakan
dalam mendukung klaimnya dan perbedaan yang sebenarnya kecil. Sebagai contoh,
persentase yang berbeda dari penggunaan vokal standar dalam kelas pekerja lebih
rendah 20</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
untuk pria dan 17</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> untuk perempuan dan di kelas pekerja menengah mereka 30</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> untuk pria dan 29</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> untuk perempuan. Bahkan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> di kelas pekerja atas perbedaan hanya 56 persen untuk
pria dan 32</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">% </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">untuk
perempuan. Tentu saja ada perbedaan 'menarik' di sini, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">te</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">tapi tidak </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">menjadi satu
kesimpulan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cheshire (1978) menemukan di Reading, Inggris,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">anak laki-laki kelas bawah menggunakan
sintaks</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">is</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang lebih
tidak standar dibandingkan anak perempuan kelas bawah, lebih mendukung tesis
bahwa mengubah mungkin termotivasi oleh keinginan untuk identitas dan
solidaritas. Anak laki-laki </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dianggap tidak </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sulit menghasilkan kejadian yang lebih
rendah dari penggunaan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">nya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perempuan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, lebih konformis dengan nilai-nilai kelas menengah,
lebih rendah insiden akhiran -s mana mereka tidak ditemukan dalam </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tandar bahasa Inggris. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ucapan bahasa atau ekspresi selalu diproduksi dalam konteks tertentu atau
pasar, dan sifat-sifat pasar ini memberkati produk linguistik dengan pasar
linguistik tertentu, beberapa produk yang bernilai lebih tinggi daripada yang
lain 'nilai</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">'</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan bagian
dari kompetensi praktis </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">penutur</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah untuk mengetahui bagaimana, dan untuk dapat,
untuk menghasilkan ekspresi yang sangat dihargai di pasar bersangkutan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Labov (1981, p. 184) membuat pengamatan
yang menarik tentang peran yang dimainkan perempuan dalam perubahan linguistik.
Dia menunjukkan bahwa, setiap kali ada stratifikasi oleh gaya dan kelas dalam
penggunaan bahasa, Anda juga dapat mengharapkan perbedaan antara pria dan
wanita, dengan perempuan menunjukkan nilai yang lebih tinggi untuk varian
disukai daripada laki-laki, yaitu, preferensi untuk bentuk-bentuk yang memiliki
lebih prestise di masyarakat. Dia menambahkan konsekuensi berikut: '[itu]
penting untuk diingat bahwa pergeseran ini perempuan terhadap bentuk prestise
tinggi. . . terbatas pada masyarakat-masyarakat di mana perempuan memainkan
peran dalam kehidupan publik. "Dia menambahkan bahwa studi di Teheran dan
India menunjukkan kecenderungan sebaliknya. Ternyata status wanita adalah tetap
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">unalterably,</i> dia tidak memiliki
motivasi untuk mengubah bahasa; hanya dalam masyarakat di mana status dapat
diubah melakukan motivasi yang diperlukan ada. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Dalam sebuah penelitian serupa
yang melibatkan komunitas Spanyol, Holmquist (1985) menjelaskan bagaimana
perempuan menunjukkan preferensi untuk berbagai standar bahasa daripada satu
tidak standar dan mitra perkawinan yang berbicara bahwa berbagai standar. Dalam
Ucieda, sebuah desa kecil dekat Santander di Spanyol, para wanita memilih untuk
pengucapan Kastilia bergengsi dan mencari pria yang menggunakannya mungkin
suami. Akibatnya, pria lokal tidak dapat menemukan wanita di desa untuk menikah
dan harus mencari Kastilia berbahasa </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dari calon
istrinya tersebut</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">. Kedua jenis
perkawinan mengikis dialek Uciedan.<br />
Apa yang kita lihat di semua studi di atas adalah upaya yang dilakukan untuk
mengisolasi jenis perubahan yang tampaknya terjadi di tempat-tempat tertentu.
Sebuah pe</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dekatan dengan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">konteks sosial setiap perubahan juga mengungkapkan segmen
tertentu dari masyarakat yang terlibat dalam </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kemungkinan
setiap perubahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Proses Perubahan Bahasa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebuah studi pada awal perubahan
linguistik di Kanada, bahasa berasal dari sub-benua seperti India. Menurut
Bright (1990) yang meneliti tentang dialek Brahma dan kasta non-Brahma
yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berasal dari sejarah yang sama di
Old Kannada, mereka saling mengerti dan menunjukkan perbedaan yang jelas dan
beberapa perubahan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">historis </i>yang
sama. Hal tesebut dapat dilihat bahwa dialek Brahma tampaknya telah mengalami
perubahan dari segi fonologi dan morfologi. Hipotesis tersebut dapat
diterangkan bahwa telah terjadi perubahan linguistik yang berasal dari anggota
strata sosial yang lebih tinggi. Perubahan tersebut tampaknya dimulai dari
interaksi antardialek sosial antarkelas atas yang berasal dari perubahan suara
di tingkat fonetiknya. Namun untuk mengejar mereka, meniru perubahan fonetik
seperti pada kelas bawah yang membawa perubahan di tingkat fonemik, yaitu
perubahan secara struktural dari segi kebahasaan. Dengan kata lain, kita bisa
mengatakan bahwa perubahan bahasa entah bagaimana dimulai di tingkat tertinggi,
tetapi dilakukan melalui pada tingkat yang lebih rendah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Labov (1981) mengatakan telah
menunjukkan betapa sulitnya untuk mendapatkan hak jenis data yang mengatakan
bahwa perubahan linguistik mengalami kemajuan. Betapa mudahnya membuat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">klaim </i>seperti itu yang merupakan baik
maupun buruk atau merupakan prediksi yang salah, seperti beberapa contoh yang
terakhir terjadi di Swiss, Paris, dan Philadelphia. Mereka menekankan
pentingnya memiliki data yang baik yang menjadi dasar pernyataan tersebut. Data
tersebut bisa datang dari studi yang didapat di masyarakat yang dilakukan pada
waktu yang berbeda. Namun, sering terjadi bahwa hanya studi tunggal yang akan
dilakukan. Data yang didapat dari berbagai kelompok umur yang berbeda dan
ditarik kesimpulan tentang perubahan bahasa tersebut. Studi yang dilakukan
tersebut jelas membutuhkan konfirmasi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">real-time</i>.
Penggunaan bahasa akan menimbulkan kecenderungan yang sesuai dengan usia
individu, yang harus diperhitungkan secara tepat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Labov menegaskan bahwa studi terbaik
dari proses perubahan dalam mencari berbagai jenis sumber data adalah yang
meragukan keakuratan sumber-sumber data yang didapat dan perlu hati-hati dalam
memberikan pernyataan yang akan dibuat. Namun, survei yang cermat terhadap
kondisi saat itu juga memungkinkan kejadian yang terdahulu direkonstruksikan
dengan data yang cukup. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa hubungan antara
diakronis <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(historis)</i> dan hal-hal
sinkronis <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(deskriptif)</i> yang adalah
hubungan dua arah. Labov menyebutnya dengan “dimensi dinamis” yaitu struktur
sinkronis, sehingga masa lalu membanu menjelaskan saat ini dan saat itu
membantu menjelaskan masa lalu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah melakukan sejumlah penyelidikan
perubahan suara yang berlangsung, Labov (1972:178) menunjukkan bahwa ada dua
jenis dasar perubahan. Dasar perubahan tersebut yaitu perubahan dari bawah,
artinya perubahan dari bawah kesadaran dan perubahan dari atas yaitu perubahan
yang dialami membawa sadar. Perubahan dari tingkat bawah dilakukan secara
sistematis, perubahan yang secara sadar. Sementara itu, perubahan dari tingkat
atas<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sporadis, sadar, tidak melibatkan
masalah prestise. Sejak perubahan dari tingkat atas sadar atas perubahan tersebut,
kita mungkin mengharapkan perubahan tersebut melibatkan gerakan menuju norma
linguistik standar. Perubahan dari atas mungkin tidak benar-benar dimulai dari
kelompok sosial tinggi dalam masyarakat. Kelompok ini adalah jenis kelompok
referensi untuk kelompok sosial yang rendah. Namun, di antara kelompok-kelompok
ini, terutama yang sedikit lebih rendah atau yang berada di tengah-tengah yang
memulai perubahan tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan dari bawah sadar dan jauh dari
norma-norma yang ada. Beberapa pengamat percaya bahwa masyarakat seperti
perempuan memungkinkan berada di depan dalam perubahan bahasa, sedangkan laki-laki
berada di depan kedua. Hal ini karena perempuan dan laki-laki memiliki motif
yang berbeda. Dalam pandangan ini, wanita lebih termotivasi untuk menyesuaikan
diri dengan bekerja sama dengan orang-orang yang secara sosial lebih kuat. Sementara
itu, laki-laki lebih cenderung untuk mencari solidaritas dengan rekan-rekannya.
Oleh karena itu, perempuan secara sadar melihat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">up </i>sedangkan pria tidak. Meskipun mereka tidak menyadari hal itu,
solidaritas mereka menemukan dalam ‘maskulinitas’ dan ‘ketangguhan’ dari
rekan-rekan dan bahkan orang-orang yang mereka anggap sebagai bawah adalah
masyarakat. Namun, karya terbaru oleh Labov di Philadelphia (2001) menyarankan
bahwa pandangan seperti itu terlalu sederhana. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut pandangan Labov (1994:23), kota
selalu menjadi pusat inovasi linguistik. Oleh karena itu, dia memutuuskan untuk
memeriksa situasi yang terjadi di Philadelphia untuk melihat apakah lebih bisa
dijelaskan bagaimana dan di mana perubahan itu dimulai. Dia memilih
Philadelphia yang berrgerak. Dia sangat tertarik dengan kenaikan ‘aw’ dalam
kata keluar dan ke bawah, kedua kenaikan kata ‘ey’ di suku kata yang membuat
rasa sakit, dan sentralisasi ‘ay’ sebelum konsonan ak bersuara seperti kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hak</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">melawan</i>. Data yang didapatkan oleh Labov berasal dari survei yang
dilakukan dengan telepon dari seluruh kota secara bersama-sama dengan studi
jaringan intensif sebanyak tiga puluh enam individu yang ada dalam lingkungan
yang dipilih. Ia menemukan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">speaker</i>
yang paling cepat dalam perubahan suara adalah mereka dengan status tinggi
dalam komunitas lokal di antara mereka. Komunitas lokal tersebut memiliki
jumlah terbesar dari kontak lokal dalam lingkungan sebelumnya yang memiliki
proporsi tertinggi yang memiliki kenalan di luar lingkungan. Dari penelitian
tersebu Labov menyimpulkan bahwa di Philadelphia pemimpin dalam perubahan bahasa
adalah perempuan yang bekerja dan laki-laki tertinggal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Identifikasi inovator perubahan suara
ini memungkinkan kita untuk menyingkirkan beberapa penjelasan yang telah
ditawarkan di masa lalu untuk fenomena perubahan suara. Mereka maju dari posisi
dan harga diri yang lebih tinggi dan mereka akan keluar dari aturan atau
norma-norma yang ada di masyarakat. Reputasi mereka sebagai pengguna yang kuat
dan efektif bahasa dikombinasikan dengan sifat vokal yang bergeser sendiri.
Pusat posisi yang mereka pegang di jaringan komunitas lokal yang memberikan
kehidupan baru pada prinsip kepadatan lokal. Meskipun kita tidak dapat memproyeksikan
setiap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">speaker </i>dan komunitas pada
standar kelas menengah atas yang mereka tinggalkan dalam proses perkembangan
mereka dalam perubahan suara. Setelah kita bersedia untuk memperbaiki gagasan
kita pada prestise untuk memberikan bobot penuh untuk prestise lokal yang
terkait dengan dialek Philadelphia, kita harus siap mengakui adanya prestise
lokal. Terutama dalam perilaku dan jarang dalam reaksi yang terus terang cukup
kuat untuk melibatkan aliran normal yang berpengaruh dan memungkinkan pola
lokal untuk selalu bergerak ke atas, untuk kelas menengah dan bahkan untuk
kelas atas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Labov (2001) menyimpulkan bahwa
perubahan yang terjadi pada dasarnya muncul dari ketidaksesuaian yang terjadi
pada individu tingkat atas yang mempengaruhi orang lain untuk mengadopsi perilaku
mereka, sehingga mempengaruhi perilaku di masyarakat luas. Dia menambahkan
kesimpulannya bahwa hal tesebut hanya berlaku untuk Philadelphia yang termasuk
dalam para individu yang non-kulit hitam di sana. Sementara itu, kulit hitam
tidak menggunakan sistem vokal ini sama sekali, mereka lebih memilih pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Afrika Amerika Vernakular English</i>
(AAVE). Menurut Labov, sistem vokal non-hitam di Philadelphia keuntungan yang
didapatkan banyak dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">vitalitas</i> dari
imigrasi yang baru yang datang ke kota. Oleh sebab itu, perubahan yang terjadi
dalam sistem vokal di Philadelphia akan sangat tergantung pada perubahan sosial
yang terjadi di kota. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Observasi lebih lanjut yang dilakukan
oleh Labov dan Haris pada masyarakat Philadelphia yang dapat disimpulkan adalah
bahwa masyarakat penutur Philadelphia terpisah menjadi dua komunitas yang
berbeda, yaitu berkulit hitam dan berkulit putih. Mereka sebagian besar
menggunakan bahasa Inggris umum dan sebagian menggunakan bahasa lokal. Namun,
jumlah perbedaan antara mereka dalam tata bahasa dan pengucapan tampaknya akan
terus berkembang lebih besar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">The Milroy (1992) adalah ahli bahasa
lain yang tertarik ada bagaimana perubahan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>bahasa dimulai. Bagi mereka kunci utama terletak pada hubungan jaringan
yang terikat dengan kuat menjadi ikatan yang lemah yang dapat menyebabkan
perubahan yang cepat. Bentuk-bentuk baru yang diadopsi oleh inovator dengan
ikatan kelompok lemah yang akan mengalami perubahan bahasa yang mengambil
kelompok inti dari kelompok lain. Milroy dan Milroy (1992:9) mengatakan bahwa
kelompok eksternal terutama yang relatif lemah rentan terhadap inovasi antara
kelompok umum yang akan diadopsi oleh kelompok lemah dengan menggunakan ikatan
jaringan yang kuat. Misalnya, melalui perkenalan atau kelompok di luar dari pada
kerabat, teman dekat. Dapat disimpulkan bahwa mereka berubah yang dimulai dari
tengah ke kelas sosial yang sepenuhnya konsisten dengan temuan Labov yang
kelompok inovasi terpusat dalam struktur kelas. Pada masyarakat Amerika dan Inggris
setidaknya erat berdasarkan teritorial bahwa jaringan kerabat terletak paling jelas
di kelas terendah. Menurut Marshall (2004), di timur laut Skotlandia, faktor
yang paling mengungkapkan dalam menentukan bagaimana individu mengubah perilaku
bicara mereka adalah kelompok yang berorientasi. Mereka berorientasi yang
paling positif untuk tingkat kelompok pedesaan lokal yang menolak perubahan,
bahwa yang memiliki tingkat perubahan yang lebih tinggi, yaitu terjadi pada
orang-orang yang melakukan urbanisasi. Mereka cenderung terbuka terhadap
perubahan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Banyak pengamat telah mencatat kelemahan
jaringan sebagai mobilitas sosial dan geografi meningkat pada akhir abad keduapuluh.
Kontak sosial meningkat tetapi menjadi dangkal karena adanya penyebaran bahasa
yang cepat seperti bahasa gaul yang fana terlebih perubahan aksen yang akan
menghasilkan efek yang akan bertahan lama. Di Inggris, dialek lama telah banyak
terpengaruh pada variasi bahasa lokal yang diadopsi pada bahasa luar, khususnya
sering terjadi pada perempuan muda. Hasilnya mereka telah berbagai norma
non-lokal di sela antara bahasa daerah setempat yang banyak yang lebih tua dan
kurang berpendidikan yang masih melekat pada pembicara di masyarakat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setiap kali perubahan dimulai dan apa
pun penyebabnya, itu bukan acara sesaat untuk bahasa secara keseluruhan, hal
ini untuk membangun dirinya. Sejumlah ahli bahasa telah mengusulkan teori
perubahan yang disebut difusi leksikal. Menurut teori ini, perubahan suara
menyebar secara bertahap melalui kata-kata di mana perubahan berlaku. Sebagai
contoh, perubahan dalam kualitas vokal tidak instan yang berdampak pada
beberapa titik waktu tertentu semua kata vokal yang terjadi, seolah-olah Anda
pergi tidur satu malam dengan kualitas vokal A di kata-kata dan bangun keesokan
harinya dengan kualitas vokal B. Sebaliknya, hanya beberapa kata yang memiliki
vokal akan terpengaruh awalnya pada orang lain dan seterusnya sampai perubahan
selesai. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut pandangan ini, perubahan tidak dialnjutkan
pada tingkat yang seragam di seluruh kosakata yang terkena. Sebaliknya, ada efek
S-kurva. Artinya, ada periode awal perubahan yang lambat. Pada awalnya hanya
20% dari kata-kata yang relevan mengalami perubahan, maka waktu yang lebih
singkat dari perubahan yang cepat naik menjadi 60% <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari kata-kata yang menunjukkan perubahan, dan
pada periode akhir hanya meningkat 20%, dan sisanya dari kata relevan yang menunjukkan
perubahan.cJika perubahan suara diamati akan terjadi dalam waktu kurang dari
seperempat dari serangkaian kata-kata yang memiliki kondisi yang diperlukan
untuk perubahan, kita mungkin menyaksikan awal proses dancpada akhirnya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sisa kata-kata yang sudah menunjukkan
perubahan telah terjadi. Jika perubahan suara diamati akan terjadi dalam waktu
kurang dari seperempat dari serangkaian kata-kata yang memiliki kondisi yang
diperlukan untuk perubahan, kita mungkin menyaksikan awal proses atau tentu
saja, akhirnya jika sisa kata-kata yang sudah menunjukkan perubahan telah
terjadi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span class="hps"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teori difusi leksikal memiliki
kemiripan dengan teori gelombang perubahan bahasa</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
Artinya, <span class="hps">gelombang juga merupakan proses difusi</span>. <span class="hps">Misalnya, pada pergeseran konsonan bahasa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jerman yang menunjukkan difusi. Menurut </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hansen (2001), penelitian difusi
leksikal dalam kaitannya dengan perubahan yang sedang berlangsung di vokal,
yang tampaknya mengalami pergeseran rantai searah jarum jam. Dia menemukan
bahwa pergeseran rantai ini memang berlangsung, tetapi sama sekali tidak
sederhana karena baik posisi prosodi vokal dan sekitarnya fonetik dalam rantai
diucapkan relevan. Perubahan juga bervariasi oleh item leksikal yang tidak sama
sekali ditemukan dalam kejadian berbahasa tetapi lebih baik dari 75%. Frekuensi
kata bukan faktor dalam perubahan, tetapi kelas kata tampaknya menjadi salah
satu. Jenis perubahan suara dianggap bercampur aspek yang khas dan perubahan
suara biasanya leksikal tersebar. Namun, campuran keseluruhan tampaknya menolak
penjelasan yang mudah. Pandangan Labov tentang difusi leksikal adalah bahwa ia
hanya memiliki peran yang sangat terbatas untuk bermain dalam perubahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Faktor
yang paling penting dalam perubahan linguistik tampaknya tren lama dalam
bahasa, variasi internal dan kekuatan sosial antara pembicara. Ini berinteraksi
dan hasilnya adalah perubahan. Menurut Labov, masalah utama dalam menjelaskan
perubahan yang memastikan data yang relevan di kedua bahasa dan masyarakat, dan
kemudian mengintegrasikan pengamatan yang dihasilkan menjadi teori perubahan
yang akan memungkinkan kita untuk melihat bagaimana dan mengapa perubahan
terjadi dan plotnya saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perubahan dalam Bahasa Indonesia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan fonologi<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam bahasa Indonesia, terdapat adanya
perubahan fonologi yang dapat kita lihat. Sebelum berlakunya EYD, fonem /f/,
/x/, dan /s/ belum dimasukkan ke dalam khazanah fonem bahasa Indonesia. Akan
tetapi, kini ketiga fonem itu telah menjadi bagian dalam bahasa Indonesia.
Selain itu, bahasa Indonesia yang lama hanya mengenal empat pola silabel, yaitu
V, VK, KV, dan KVK, tetapi kini pola KKV, KKVK, KVKK sudah menjadi pola silabel
dalam bahasa Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan morfologi<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam hal proses pembentukan kata, dapat
terjadi adanya perubahan bahasa. Salah satu contohnya adalah proses penasalan
dengan prefiks <i style="mso-bidi-font-style: normal;">me-</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pe-</i>. Kaidahnya yaitu, (1) apabila kedua
prefiks itu diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /l/, /r/, /w/,
dan /y/, tidak terjadi penasalan; (2) jika diimbuhkan pada kata yang dimulai
dengan konsonan /b/ dan /p/, diberi nasal /na/; (3) bila diimbuhkan pada kata
yang dimulai dengan konsonan /d/ dan /t/, diberi nasal /n/; (4) jika diimbuhkan
pada kata yang dimulai dengan konsonan /s/ diberi nasal /ny/; dan (5) bila
diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /g/, /k/, /h/ dan semua vokal
diberi nasal /ng/.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kaidah ini menjadi agak susah diterapkan
ketika bahasa Indonesia menyerap kata-kata yang bersuku satu dari bahasa asing,
seperti kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sah, tik</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bom</i>. Berdasarkan kaidah di atas, jika
ketiga kata itu diberi prefiks <i style="mso-bidi-font-style: normal;">me-</i>
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pe-</i>, bentuknya akan menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menyah (kan)</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menik</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">membom</i>; dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">penyah, penik</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pembom</i>. Akan tetapi, dalam kenyataan berbahasa, yang ada adalah
bentuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mensah (kan)</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengesah (kan)</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mentik</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengetik</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">membom</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengebom</i>; dan dengan prefiks <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pe-</i>
menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pengesah, pengetik, </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pembom</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pengebom</i>. Jadi, berdasarkan hal itu, telah terjadi penyimpangan
kaidah, yaitu munculnya alomorf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menge-</i>
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">penge-</i>. Para ahli tata bahasa
tradisional tidak mau menerima alomorf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">penge-</i>
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menge-</i> karena menyalahi kaidah
dan menganggap dapat merusak bahasa. Namun, kini kedua alomorf itu diakui
sebagai alomorf bahasa Indonesia untuk morfem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pe-</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">me</i>-. Kasus ini
merupakan salah satu bukti adanya perubahan bahasa dalam bahasa Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan sintaksis<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan sintaksis pun juga terjadi
dalam bahasa Indonesia. Salah satunya, yaitu berdasarkan kaidah sintaksis
bahasa Indonesia, sebuah kalimat aktif transitif harus selalu mempunyai objek
atau setiap kata kerja aktif transitif harus selalu diikuti oleh objek. Akan
tetapi, pada saat ini, banyak kalimat yang memiliki kata kerja aktif transitif
tidak dilengkapi objek. Contohnya adalah sebagai berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Reporter Anda <i style="mso-bidi-font-style: normal;">melaporkan </i>dari tempat kejadian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pertunjukan itu sangat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengecewakan</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sekretaris itu sedang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengetik</i> di ruangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dia mulai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menulis</i> sejak duduk di bangku SMP.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kakek sudah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">makan</i>, tetapi belum <i style="mso-bidi-font-style: normal;">minum</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan kosakata<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan bahasa yang paling mudah
dilihat adalah pada bidang kosakata. Dalam hal ini, perubahan bahasa dapat
berarti tambahnya kosakata baru, hilangnya kosakata, dan berubahnya makna kata.
Penambahan kosakata baru dapat terjadi melalui penyerapan kata dan penciptaan
kata. Kata-kata yang diterima dari bahasa lain disebut sebagai kata pinjaman
atau kata serapan. Proses penyerapan ini ada yang dilakukan secara langsung
dari bahasa sumbernya dan ada juga yang melalui bahasa lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penambahan kosakata baru juga dapat
dilakukan melalui proses penciptaan. Pemendekan dari kata atau frasa yang
panjang dapat juga membentuk kosakata baru. Bentuk-bentuk singkat tersebut
berstatus sebagai butir leksikal mandiri yang sepadan dengan bentuk panjangnya.
Di samping bentuk kependekan, banyak juga bentuk yang disebut sebagai akronim,
yakni kata yang terbentuk dari huruf-huruf serangkaian kata. Dalam bahasa
Indonesia, banyak juga dijumpai kata yang berbentuk akronim, seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ABRI, hankam, tilang, pelita, tabanas,</i>
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menwa</i>. Selain itu, penggabungan
dua kata atau lebih banyak juga digunakan untuk penciptaan kata-kata baru,
misalnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">matahari, hulubalang, kakilima,
matasapi</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mahasiswa</i>. Selain
gabungan utuh seperti di atas, ada juga gabungan yang disertai dengan
penyingkatan, misalnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pasaraya</i> (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">pasar</i> + <i style="mso-bidi-font-style: normal;">raya</i>) dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sumbagsel</i> (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sumatera </i>+ <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bagian</i> + <i style="mso-bidi-font-style: normal;">selatan</i>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam perkembangannya, karena berbagai
sebab, bahasa dapat juga kehilangan kosakatanya. Artinya, pada masa yang lalu
bahasa itu digunakan, tetapi kini tidak lagi. Dalam bahasa Indonesia, kata-kata
yang sudah tidak digunakan lagi misalnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kempa
(stempel)</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">centang perenang (tidak
rapi, berantakan)</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">engku (sebutan
untuk menyapa guru laki-laki), ungkai (terbuka, koyak), terban (runtuh),
tingkap (jendela),</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sanggat
(kandas)</i>. Namun, kini dalam upaya pengembangan kosakata dan istilah, banyak
kosakata yang sudah lama menghilang digunakan kembali, misalnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengelola</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sempadan</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kudapan</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ragangan.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan semantik<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan semantik yang biasa terjadi
adalah perubahan pada makna butir-butir leksikal yang dapat berubah total,
meluas, atau juga menyempit. Perubahan yang bersifat total artinya jika dulu
kata itu bermakna A, sekarang menjadi bermakna B. Contoh dalam bahasa
Indonesia, yaitu kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pena</i> dulu berarti
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">bulu (angsa)</i>, sekarang berarti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">alat tulis bertinta</i>. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ceramah</i> dulu berarti cerewet, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">banyak cakap</i>, sekarang berarti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">uraian mengenai suatu bidang ilmu</i>. Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">seni</i> dulu berarti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">air kencing</i>, sekarang berarti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">karya
yang bernilai halus</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan makna yang sifatnya meluas
berarti dulu kata tersebut hanya memiliki satu makna, tetapi sekarang memiliki
lebih dari satu makna. Dalam bahasa Indonesia, kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">saudara</i> pada awalnya hanya bermakna <i style="mso-bidi-font-style: normal;">orang yang lahir dari ibu yang sama</i>, tetapi sekarang juga bermakna <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kamu</i>. Dulu kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kepala</i> hanya bermakna <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bagian
tubuh sebelah atas</i>, tetapi sekarang juga berarti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketua</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pemimpin</i>.
Sementara itu, perubahan makna yang menyempit artinya kalau pada awalnya kata
itu memiliki makna yang luas, tetapi sekarang menjadi lebih sempit maknanya. Contohnya,
yaitu kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sarjana</i> dalam bahasa Indonesia
pada awalnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bermakna orang cerdik/pandai</i>,
tetapi sekarang hanya bermakna <i style="mso-bidi-font-style: normal;">orang yang
sudah lulus dari perguruan tinggi</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span><a href="https://www.blogger.com/u/1/null" name="_GoBack"></a><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penutup</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berdasarkan pemaparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa proses perubahan tidak bisa diamati. Hal ini karena
terjadinya perubahan bahasa berlangsung dalam waktu yang relatif lama,
sedangkan umur manusia relatif terbatas. Akan tetapi, adanya
perubahan-perubahan bahasa dapat dilihat dari dokumen-dokumen tertulis yang ada
terkait dengan bahasa itu. perubahan bahasa sendiri dapat terjadi dalam
berbagai aspek. Perubahan-perubahan itu dapat terjadi pada segi internal dan
eksternal bahasa. pada segi internal, bahasa dapat berubah di semua tataran
linguistik, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Sementara itu,
perubahan eksternal dapat terjadi karena adanya peminjaman atau penyerapan
kosakata, penambahan fonem, dan sebagainya. Pada bahasa Indonesia sendiri juga
banyak terdapat perubahan, baik itu dari segi fonologi, morfologi, sintaksis,
maupun semantik. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya bahasa itu juga bersifat
dinamis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Daftar Rujukan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Chaer,
Abdul dan Leonie Agustina. 2004. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sosiolinguistik:
Perkenalan Awal</i>. Jakarta: Rineka Cipta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Wardhaugh,
Ronald. 2006. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">An Introduction to Sociolinguistics</i>.
Oxford: Blackwell Publishing.<o:p></o:p></span></div>
<br />Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-4396112476892438372019-11-26T17:20:00.000-08:002019-11-26T17:20:09.151-08:00PERUBAHAN BAHASA<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>PERUBAHAN BAHASA</b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Abstrak<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 72.0pt; margin-top: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Suatu
bahasa dapat berubah. Perubahan ini dapat terjadi karena faktor internal dan
eksternal. Akan tetapi, proses perubahan bahasa itu tidak dapat diamati, karena
berlangsung dalam waktu yang lama. Adanya bukti dari perubahan-perubahan bahasa
itu dapat dilihat melalui dokumen-dokumen tertulis. Oleh karena itu, perubahan suatu
bahasa dapat dilihat melalui bahasa yang memiliki sistem tulis. Dalam jurnal
ini akan dibahas mengenai perubahan-perubahan bahasa yang ada, baik dari segi
internal dan eksternal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 72.0pt; margin-top: 24.0pt; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kata
kunci: bahasa, perubahan bahasa, proses perubahan bahasa.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seiring terjadinya perubahan pada
masyarakat, bahasa pun dapat juga berubah. Munculnya fenonema perubahan bahasa
ini tidak dapat dihindari karena bahasa itu sendiri bersifat dinamis. Bahasa
dapat berubah. Perubahan yang terjadi dalam bahasa tidak serta-merta dapat
diamati. Perubahan bahasa ini pun tidak berlangsung dalam waktu yang singkat,
tetapi membutuhkan waktu yang relatif panjang. Sementara itu, hasil dari adanya
perubahan itu dapat dilihat, terlebih lagi pada bahasa yang memiliki sistem
tulis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan-perubahan dalam bahasa ini
dapat terjadi dari berbagai aspek, baik dari segi internal maupun eksternal.
Perubahan dalam segi internal yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi di
dalam bahasa itu sendiri, baik dari segi fonologi, morfologi, sintaksis, maupun
semantik. Sementara itu, perubahan dalam segi eksternal adalah perubahan yang
terjadi karena adanya peminjaman atau penyerapan kosakata, penambahan fonem,
dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembahasan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagian besar ahli bahasa menyatakan bahwa
perubahan bahasa itu sendiri tidak dapat diamati. Hal ini karena perubahan itu
berlangsung dalam waktu yang relatif lama, sehingga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak mungkin untuk diobservasi oleh
seseorang yang mempunyai waktu yang relatif terbatas. Akan tetapi, bukti adanya
perubahan bahasa itu dapat diketahui melalui bahasa-bahasa yang mempunyai
dokumen-dokumen tertulis dari masa yang sudah berlalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Wardaught (1990) membedakan adanya dua
macam perubahan bahasa, yaitu perubahan internal dan perubahan eksternal.
Perubahan internal terjadi di dalam bahasa itu sendiri, seperti berubahnya
sistem fonologi, morfologi, dan sintaksis. Sementara itu, perubahan eksternal
terjadi sebagai akibat adanya pengaruh dari luar, seperti peminjaman atau
penyerapan kosakata, penambahan fonem dari bahasa lain, dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pandangan Tradisional<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut pandangan tradisional,
satu-satunya perubahan bahasa yang paling penting adalah perubahan struktural.
Akibatnya, selama beberapa periode, perbedaan dua suara hilang dalam bahasa,
seperti </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">vokal dari </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">meet</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">dan </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">meat</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> atau </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">horse</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">dan </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">hoarse</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Dalam
kebanyakan dialek vokal ini telah jatuh bersama-sama (atau berkoalisi).</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
P</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">erbedaan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">juga dapat terjadi pada
vokal yang </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak ada sebelumnya, seperti </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">a house</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> dengan [s] tetapi untuk </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">to house</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
dengan [z], atau akhirnya </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">thin</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">dan </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">thing</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">, [n] dan [ŋ].</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada kasus ini, unit fonologi tunggal
dibagi menjadi dua karena adanya perpecahan struktural. Pertama, perpaduan
fonemik, yaitu situasi yang di dalamnya kekontrasan terjadi pada satu waktu.
Kedua, split fonemik, yaitu situasi yang di dalamnya tidak terjadi kontras pada
satu waktu, tetapi kontras itu dikembangkan. Oleh karena itu, menurut pandangan
ini, perubahan yang terjadi pada struktural bahasa merupakan hal yang sangat
penting. Sementara itu, variasi hanya dipengaruhi oleh keadaan saja, misalnya
alofonik </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">(seperti ketika <i style="mso-bidi-font-style: normal;">p</i> di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pin</i>
disedot tapi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">p spin</i> tidak)</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan internal bahasa dapat diamati
melalui konsekuensinya. Perubahan itu tidak hanya terbatas pada fonologi,
tetapi juga morfologi dan sintaksis. Oleh karena itu untuk menulis sejarah
internal bahasa yang menunjukkan perubahan struktural yang terjadi selama
periode tertentu dapat menggunakan prinsip ‘kontras vs kurang kontras’.
Perubahan yang kedua adalah perubahan eksternal. Perubahan ini terjadi karena
adanya pinjaman, perubahan yang terjadi melalui pinjaman dialek atau bahasa
lain seringkali cukup dibedakan. Penutur bahasa yang berbeda mungkin memiliki
pandangan yang berbeda mengenai peminjaman kata. Penutur bahasa Inggris
meminjam kata dari bahasa lain tanpa pandang bulu. Akan tetapi, penutur bahasa
Perancis, Jerman, Ibrani modern, dan Islandia jauh lebih diskriminatif. Penutur
bahasa Indi umumnya meminjam dari bahasa Sansekerta dan penutur bahasa Urdu
meminjam bahasa Arab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berdasarkan kedua perubahan itu, ahli
bahasa menganggap bahwa perubahan internal jauh lebih penting. Sementara itu,
perubahan eksternal bahasa dianggap menjatuhkan standar bahasa. Oleh karena
itu, para ahli menolak adanya peminjaman bahasa dan membatasi adanya variasi
bahasa. Pandangan tradisional mengenai perubahan bahasa dapat dilihat dari
‘pohon keluarga’ perubahan dan hubungan antarbahasa. Ahli bahasa cenderung
untuk merekonstruksi sejarah bahasa atau varietas bahasa, sehingga diferensiasi
yang dibuat antara bahasa-bahasa atau varietas bahasa itu menjadi dua atau
lebih, bahkan hilang. Dalam pendekatan ini berbagai perubahan yang terjadi
harus berinteraksi sama lain. Selain itu, versi ekstrim dari pandangan ini
adalah bahwa setia kata memiliki sejarahnya sendiri. Klaim ini mengurangi
linguistik historis untuk etimologi, ilmu yang menelusuri asal-usul kata.
Pandangan mengenai pohon keluarga berfokus pada perubahan internal yang terjadi
dalam bahasa itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kemajuan dalam
Perubahan Bahasa</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Sebelum membahas perubahan
bahasa, kita harus membedakan antara variasi dan perubahan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">bahasa.
Tidak semua variasi itu sebagai sebuah tanda yang mengakibatkan perubahan
bahasa.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Labov (2001, p. 85) menyebut 'jangka panjang variasi
stabil,' misalnya, distribusi (ng), (th), dan (dh)</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Sekolah kadang-kadang mencurahkan waktu dan usaha </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">yang
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sering
terbuang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam upaya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memberantas varian tidak standar variabel
stabil (Wolfram dan Schilling-Estes, 1998</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">).
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Sosio-ekonomi kelas, usia, dan jenis kelamin </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">adalah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> faktor-faktor yang </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dianggap
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">mempengaruhi distribusi dari variabel-variabel ini dan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">hal
ini berlangsung dalam</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> jangka waktu yang
lama. Labov menambahkan bahwa karyanya di Philadelphia menunjukkan bahwa penentu
utama dari variabel sosiolinguistik stabil</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
adalah</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">kelas sosial</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> (</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">semakin tinggi posisi pembicara dalam skala sosial, semakin
kecil</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">frekuensi bentuk tidak standar</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">. Namun, Dubois dan Horvath menunjukkan bahwa set
variabel tidak dapat </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">diduga </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">menjadi variabel sosiolinguistik stabil</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
Hal tersebut</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> karena mereka kebetulan berada
dalam </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">lingkungan yang ber</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">bahasa Inggris atau </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">berada</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> dalam dialek </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">di lingkungan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">sekitarnya. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain itu,
mereka juga beranggapan bahwa </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">yang tampaknya
menjadi sebuah contoh dari variabel linguistik stabil sebenarnya bisa </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dikatakan
sebagai inovasi lokal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Gimson (1962, pp. 83-5) </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">juga
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">mengamati bahwa di pertengahan abad kedua puluh Received
Pronunciation (RP) bagian pertama dari diftong cenderung menjadi semakin
terpusat dan seluruh diftong itu sendiri </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">menjadi
monoftong</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">. Dia menemukan pengucapan di
kalangan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">muda pada </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">kelompok sosial kelas atas yang cukup eksklusif, tetapi juga muncul </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pada
kalangan yang kurang ekslusif</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">, misalnya,
dalam berbagai disukai oleh</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> penyiar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> BBC</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">pada zama</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">nnya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">.
Banyak pengamat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">di
Inggris </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pada abad kedua puluh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">(Foulkes dan Docherty, 1999, 2000) telah menunjukkan
penyebaran pengucapan seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dwink</i>
untuk minum, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">be'erfor</i> baik, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bruvver</i> untuk saudara, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">'appy </i>untuk bahagia. Studi komunitas
variasi sering menunjukkan bahwa bertambahnya usia berkorelasi dengan
meningkatnya konservatisme d</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">alam berbicara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Melalui</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> tingkat usia, Labov (1972b, hal. 22) menemukan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">adanya
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">distribusi varian terpusat </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> menunjukkan bahwa sentralisasi yang paling jelas </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pada
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">kelompok usia 31</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">45. Perubahan ini juga sedikit lebih maju pada
orang-orang keturunan Yankee dibandingkan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kelompok
lain</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hal tersebut </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">lebih maju di antara mereka yang mencari nafkah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">menjadi
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">nelayan dibandingkan mereka yang bekerja </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">menjadi
buruh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">dan bisnis</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Penjelasan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Labov me</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">nyatakan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> bahwa perubahan itu </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">berkonsentrasi</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pada</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> bagian pertama diftong. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hal</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> ini </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">karena </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">karakteristik mereka yang diidentifikasi paling dekat
dengan pulau. Sebagai </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">bukti </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">lanjut dari fakta ini, Labov </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">membagi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> informan ke dalam tiga kelompok sesuai dengan perasaan
mereka tentang pulau: positif, negatif, dan netral. Dia menemukan hubungan yang
sangat mencolok antara perasaan tersebut dan sentralisasi</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Labov</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
juga</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">mengharapkan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> bahwa perilaku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hypercorrect
</i>akan mempercepat proses perubahan suara. Fowler <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menyimpulkan (1994, p. 91) bahwa,
"Bertentangan dengan apa yang awalnya saya harapkan, perilaku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hypercorrect</i> dari kelas menengah ke
bawah, tercermin </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pada </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">pola karyawan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Labov (1981, p. 185) </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">juga </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">menunjukkan bahwa, saat ditemui, perilaku tersebut
merupakan karakteristik dari kelompok status yang tertinggi kedua di
masyarakat. Hal ini ditemukan dalam kelompok itu ketika anggotanya mengadopsi
gaya formal, dan itu juga ditemukan ketika mereka melaporkan penggunaan bahasa
mereka, dan menanggapi sub</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">j</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">ektif tes reaksi yang mengharuskan mereka mengevaluasi
penggunaan bahasa mereka dan orang lain sendiri '. Tes tersebut tampaknya
memanfaatkan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">sesuatu yang dipercaya oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">pembicara adalah norma yang beroperasi di masyarakat.
Sebuah contoh lebih lanjut dari wanita yang lebih muda berperilaku seperti
laki-laki dalam penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang tidak standar berasal dari
Chambers dan Trudgill (1998, hal. 86). Mereka melaporkan bagian dari penelitian
yang dilakukan di Trondheim, Norwegia.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Trudgill (1995, pp. 77-9) mencatat
sebuah kasus yang menarik</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">. D</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">alam pengaturan sosial dari jenis </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kelamin
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">d</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">terjadi di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Norwich, wanita umumnya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">melakukan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> perubahan menuju standar dan laki-laki cenderung
berbaris dalam arah yang berlawanan. Dia mengamati bahwa pria kelas pekerja
menunjukkan nilai yang lebih tinggi daripada perempuan kelas pekerja dalam
penggunaan RP-seperti vokal dalam kata-kata seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">top, hot,</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">anjing</i>. Dia
menunjukkan bahwa di Norwich</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">wanita menengah ke</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">atas yang biasanya memperkenalkan RP vokal. Vokal yang
diperkenalkan oleh orang-orang ini sebenarnya bukan vokal RP</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Hal ini terjadi untuk memiliki kualitas yang sama seperti
RP vokal tetapi diperkenalkan sebagai solidaritas penanda kelas pekerja dan
sama sekali tidak meniru RP. Sebagai penanda solidaritas kelas pekerja, itu tidak
dapat diterima bagi perempuan kelas pekerja, yang lebih memilih tidak bulat non-RP
vokal lokal, sehingga <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kurang menerima RP
vocal</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Kita harus menerima penjelasan
Trudgill ini dengan hati-hati. Dia menyajikan hanya persentase baku digunakan
dalam mendukung klaimnya dan perbedaan yang sebenarnya kecil. Sebagai contoh,
persentase yang berbeda dari penggunaan vokal standar dalam kelas pekerja lebih
rendah 20</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
untuk pria dan 17</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> untuk perempuan dan di kelas pekerja menengah mereka 30</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> untuk pria dan 29</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> untuk perempuan. Bahkan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> di kelas pekerja atas perbedaan hanya 56 persen untuk
pria dan 32</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">% </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">untuk
perempuan. Tentu saja ada perbedaan 'menarik' di sini, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">te</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">tapi tidak </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">menjadi satu
kesimpulan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cheshire (1978) menemukan di Reading, Inggris,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">anak laki-laki kelas bawah menggunakan
sintaks</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">is</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang lebih
tidak standar dibandingkan anak perempuan kelas bawah, lebih mendukung tesis
bahwa mengubah mungkin termotivasi oleh keinginan untuk identitas dan
solidaritas. Anak laki-laki </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dianggap tidak </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sulit menghasilkan kejadian yang lebih
rendah dari penggunaan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">nya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perempuan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, lebih konformis dengan nilai-nilai kelas menengah,
lebih rendah insiden akhiran -s mana mereka tidak ditemukan dalam </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tandar bahasa Inggris. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ucapan bahasa atau ekspresi selalu diproduksi dalam konteks tertentu atau
pasar, dan sifat-sifat pasar ini memberkati produk linguistik dengan pasar
linguistik tertentu, beberapa produk yang bernilai lebih tinggi daripada yang
lain 'nilai</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">'</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan bagian
dari kompetensi praktis </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">penutur</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah untuk mengetahui bagaimana, dan untuk dapat,
untuk menghasilkan ekspresi yang sangat dihargai di pasar bersangkutan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Labov (1981, p. 184) membuat pengamatan
yang menarik tentang peran yang dimainkan perempuan dalam perubahan linguistik.
Dia menunjukkan bahwa, setiap kali ada stratifikasi oleh gaya dan kelas dalam
penggunaan bahasa, Anda juga dapat mengharapkan perbedaan antara pria dan
wanita, dengan perempuan menunjukkan nilai yang lebih tinggi untuk varian
disukai daripada laki-laki, yaitu, preferensi untuk bentuk-bentuk yang memiliki
lebih prestise di masyarakat. Dia menambahkan konsekuensi berikut: '[itu]
penting untuk diingat bahwa pergeseran ini perempuan terhadap bentuk prestise
tinggi. . . terbatas pada masyarakat-masyarakat di mana perempuan memainkan
peran dalam kehidupan publik. "Dia menambahkan bahwa studi di Teheran dan
India menunjukkan kecenderungan sebaliknya. Ternyata status wanita adalah tetap
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">unalterably,</i> dia tidak memiliki
motivasi untuk mengubah bahasa; hanya dalam masyarakat di mana status dapat
diubah melakukan motivasi yang diperlukan ada. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Dalam sebuah penelitian serupa
yang melibatkan komunitas Spanyol, Holmquist (1985) menjelaskan bagaimana
perempuan menunjukkan preferensi untuk berbagai standar bahasa daripada satu
tidak standar dan mitra perkawinan yang berbicara bahwa berbagai standar. Dalam
Ucieda, sebuah desa kecil dekat Santander di Spanyol, para wanita memilih untuk
pengucapan Kastilia bergengsi dan mencari pria yang menggunakannya mungkin
suami. Akibatnya, pria lokal tidak dapat menemukan wanita di desa untuk menikah
dan harus mencari Kastilia berbahasa </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dari calon
istrinya tersebut</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">. Kedua jenis
perkawinan mengikis dialek Uciedan.<br />
Apa yang kita lihat di semua studi di atas adalah upaya yang dilakukan untuk
mengisolasi jenis perubahan yang tampaknya terjadi di tempat-tempat tertentu.
Sebuah pe</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dekatan dengan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">konteks sosial setiap perubahan juga mengungkapkan segmen
tertentu dari masyarakat yang terlibat dalam </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kemungkinan
setiap perubahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Proses Perubahan Bahasa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebuah studi pada awal perubahan
linguistik di Kanada, bahasa berasal dari sub-benua seperti India. Menurut
Bright (1990) yang meneliti tentang dialek Brahma dan kasta non-Brahma
yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berasal dari sejarah yang sama di
Old Kannada, mereka saling mengerti dan menunjukkan perbedaan yang jelas dan
beberapa perubahan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">historis </i>yang
sama. Hal tesebut dapat dilihat bahwa dialek Brahma tampaknya telah mengalami
perubahan dari segi fonologi dan morfologi. Hipotesis tersebut dapat
diterangkan bahwa telah terjadi perubahan linguistik yang berasal dari anggota
strata sosial yang lebih tinggi. Perubahan tersebut tampaknya dimulai dari
interaksi antardialek sosial antarkelas atas yang berasal dari perubahan suara
di tingkat fonetiknya. Namun untuk mengejar mereka, meniru perubahan fonetik
seperti pada kelas bawah yang membawa perubahan di tingkat fonemik, yaitu
perubahan secara struktural dari segi kebahasaan. Dengan kata lain, kita bisa
mengatakan bahwa perubahan bahasa entah bagaimana dimulai di tingkat tertinggi,
tetapi dilakukan melalui pada tingkat yang lebih rendah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Labov (1981) mengatakan telah
menunjukkan betapa sulitnya untuk mendapatkan hak jenis data yang mengatakan
bahwa perubahan linguistik mengalami kemajuan. Betapa mudahnya membuat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">klaim </i>seperti itu yang merupakan baik
maupun buruk atau merupakan prediksi yang salah, seperti beberapa contoh yang
terakhir terjadi di Swiss, Paris, dan Philadelphia. Mereka menekankan
pentingnya memiliki data yang baik yang menjadi dasar pernyataan tersebut. Data
tersebut bisa datang dari studi yang didapat di masyarakat yang dilakukan pada
waktu yang berbeda. Namun, sering terjadi bahwa hanya studi tunggal yang akan
dilakukan. Data yang didapat dari berbagai kelompok umur yang berbeda dan
ditarik kesimpulan tentang perubahan bahasa tersebut. Studi yang dilakukan
tersebut jelas membutuhkan konfirmasi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">real-time</i>.
Penggunaan bahasa akan menimbulkan kecenderungan yang sesuai dengan usia
individu, yang harus diperhitungkan secara tepat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Labov menegaskan bahwa studi terbaik
dari proses perubahan dalam mencari berbagai jenis sumber data adalah yang
meragukan keakuratan sumber-sumber data yang didapat dan perlu hati-hati dalam
memberikan pernyataan yang akan dibuat. Namun, survei yang cermat terhadap
kondisi saat itu juga memungkinkan kejadian yang terdahulu direkonstruksikan
dengan data yang cukup. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa hubungan antara
diakronis <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(historis)</i> dan hal-hal
sinkronis <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(deskriptif)</i> yang adalah
hubungan dua arah. Labov menyebutnya dengan “dimensi dinamis” yaitu struktur
sinkronis, sehingga masa lalu membanu menjelaskan saat ini dan saat itu
membantu menjelaskan masa lalu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah melakukan sejumlah penyelidikan
perubahan suara yang berlangsung, Labov (1972:178) menunjukkan bahwa ada dua
jenis dasar perubahan. Dasar perubahan tersebut yaitu perubahan dari bawah,
artinya perubahan dari bawah kesadaran dan perubahan dari atas yaitu perubahan
yang dialami membawa sadar. Perubahan dari tingkat bawah dilakukan secara
sistematis, perubahan yang secara sadar. Sementara itu, perubahan dari tingkat
atas<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sporadis, sadar, tidak melibatkan
masalah prestise. Sejak perubahan dari tingkat atas sadar atas perubahan tersebut,
kita mungkin mengharapkan perubahan tersebut melibatkan gerakan menuju norma
linguistik standar. Perubahan dari atas mungkin tidak benar-benar dimulai dari
kelompok sosial tinggi dalam masyarakat. Kelompok ini adalah jenis kelompok
referensi untuk kelompok sosial yang rendah. Namun, di antara kelompok-kelompok
ini, terutama yang sedikit lebih rendah atau yang berada di tengah-tengah yang
memulai perubahan tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan dari bawah sadar dan jauh dari
norma-norma yang ada. Beberapa pengamat percaya bahwa masyarakat seperti
perempuan memungkinkan berada di depan dalam perubahan bahasa, sedangkan laki-laki
berada di depan kedua. Hal ini karena perempuan dan laki-laki memiliki motif
yang berbeda. Dalam pandangan ini, wanita lebih termotivasi untuk menyesuaikan
diri dengan bekerja sama dengan orang-orang yang secara sosial lebih kuat. Sementara
itu, laki-laki lebih cenderung untuk mencari solidaritas dengan rekan-rekannya.
Oleh karena itu, perempuan secara sadar melihat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">up </i>sedangkan pria tidak. Meskipun mereka tidak menyadari hal itu,
solidaritas mereka menemukan dalam ‘maskulinitas’ dan ‘ketangguhan’ dari
rekan-rekan dan bahkan orang-orang yang mereka anggap sebagai bawah adalah
masyarakat. Namun, karya terbaru oleh Labov di Philadelphia (2001) menyarankan
bahwa pandangan seperti itu terlalu sederhana. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut pandangan Labov (1994:23), kota
selalu menjadi pusat inovasi linguistik. Oleh karena itu, dia memutuuskan untuk
memeriksa situasi yang terjadi di Philadelphia untuk melihat apakah lebih bisa
dijelaskan bagaimana dan di mana perubahan itu dimulai. Dia memilih
Philadelphia yang berrgerak. Dia sangat tertarik dengan kenaikan ‘aw’ dalam
kata keluar dan ke bawah, kedua kenaikan kata ‘ey’ di suku kata yang membuat
rasa sakit, dan sentralisasi ‘ay’ sebelum konsonan ak bersuara seperti kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hak</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">melawan</i>. Data yang didapatkan oleh Labov berasal dari survei yang
dilakukan dengan telepon dari seluruh kota secara bersama-sama dengan studi
jaringan intensif sebanyak tiga puluh enam individu yang ada dalam lingkungan
yang dipilih. Ia menemukan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">speaker</i>
yang paling cepat dalam perubahan suara adalah mereka dengan status tinggi
dalam komunitas lokal di antara mereka. Komunitas lokal tersebut memiliki
jumlah terbesar dari kontak lokal dalam lingkungan sebelumnya yang memiliki
proporsi tertinggi yang memiliki kenalan di luar lingkungan. Dari penelitian
tersebu Labov menyimpulkan bahwa di Philadelphia pemimpin dalam perubahan bahasa
adalah perempuan yang bekerja dan laki-laki tertinggal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Identifikasi inovator perubahan suara
ini memungkinkan kita untuk menyingkirkan beberapa penjelasan yang telah
ditawarkan di masa lalu untuk fenomena perubahan suara. Mereka maju dari posisi
dan harga diri yang lebih tinggi dan mereka akan keluar dari aturan atau
norma-norma yang ada di masyarakat. Reputasi mereka sebagai pengguna yang kuat
dan efektif bahasa dikombinasikan dengan sifat vokal yang bergeser sendiri.
Pusat posisi yang mereka pegang di jaringan komunitas lokal yang memberikan
kehidupan baru pada prinsip kepadatan lokal. Meskipun kita tidak dapat memproyeksikan
setiap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">speaker </i>dan komunitas pada
standar kelas menengah atas yang mereka tinggalkan dalam proses perkembangan
mereka dalam perubahan suara. Setelah kita bersedia untuk memperbaiki gagasan
kita pada prestise untuk memberikan bobot penuh untuk prestise lokal yang
terkait dengan dialek Philadelphia, kita harus siap mengakui adanya prestise
lokal. Terutama dalam perilaku dan jarang dalam reaksi yang terus terang cukup
kuat untuk melibatkan aliran normal yang berpengaruh dan memungkinkan pola
lokal untuk selalu bergerak ke atas, untuk kelas menengah dan bahkan untuk
kelas atas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Labov (2001) menyimpulkan bahwa
perubahan yang terjadi pada dasarnya muncul dari ketidaksesuaian yang terjadi
pada individu tingkat atas yang mempengaruhi orang lain untuk mengadopsi perilaku
mereka, sehingga mempengaruhi perilaku di masyarakat luas. Dia menambahkan
kesimpulannya bahwa hal tesebut hanya berlaku untuk Philadelphia yang termasuk
dalam para individu yang non-kulit hitam di sana. Sementara itu, kulit hitam
tidak menggunakan sistem vokal ini sama sekali, mereka lebih memilih pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Afrika Amerika Vernakular English</i>
(AAVE). Menurut Labov, sistem vokal non-hitam di Philadelphia keuntungan yang
didapatkan banyak dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">vitalitas</i> dari
imigrasi yang baru yang datang ke kota. Oleh sebab itu, perubahan yang terjadi
dalam sistem vokal di Philadelphia akan sangat tergantung pada perubahan sosial
yang terjadi di kota. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Observasi lebih lanjut yang dilakukan
oleh Labov dan Haris pada masyarakat Philadelphia yang dapat disimpulkan adalah
bahwa masyarakat penutur Philadelphia terpisah menjadi dua komunitas yang
berbeda, yaitu berkulit hitam dan berkulit putih. Mereka sebagian besar
menggunakan bahasa Inggris umum dan sebagian menggunakan bahasa lokal. Namun,
jumlah perbedaan antara mereka dalam tata bahasa dan pengucapan tampaknya akan
terus berkembang lebih besar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">The Milroy (1992) adalah ahli bahasa
lain yang tertarik ada bagaimana perubahan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>bahasa dimulai. Bagi mereka kunci utama terletak pada hubungan jaringan
yang terikat dengan kuat menjadi ikatan yang lemah yang dapat menyebabkan
perubahan yang cepat. Bentuk-bentuk baru yang diadopsi oleh inovator dengan
ikatan kelompok lemah yang akan mengalami perubahan bahasa yang mengambil
kelompok inti dari kelompok lain. Milroy dan Milroy (1992:9) mengatakan bahwa
kelompok eksternal terutama yang relatif lemah rentan terhadap inovasi antara
kelompok umum yang akan diadopsi oleh kelompok lemah dengan menggunakan ikatan
jaringan yang kuat. Misalnya, melalui perkenalan atau kelompok di luar dari pada
kerabat, teman dekat. Dapat disimpulkan bahwa mereka berubah yang dimulai dari
tengah ke kelas sosial yang sepenuhnya konsisten dengan temuan Labov yang
kelompok inovasi terpusat dalam struktur kelas. Pada masyarakat Amerika dan Inggris
setidaknya erat berdasarkan teritorial bahwa jaringan kerabat terletak paling jelas
di kelas terendah. Menurut Marshall (2004), di timur laut Skotlandia, faktor
yang paling mengungkapkan dalam menentukan bagaimana individu mengubah perilaku
bicara mereka adalah kelompok yang berorientasi. Mereka berorientasi yang
paling positif untuk tingkat kelompok pedesaan lokal yang menolak perubahan,
bahwa yang memiliki tingkat perubahan yang lebih tinggi, yaitu terjadi pada
orang-orang yang melakukan urbanisasi. Mereka cenderung terbuka terhadap
perubahan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Banyak pengamat telah mencatat kelemahan
jaringan sebagai mobilitas sosial dan geografi meningkat pada akhir abad keduapuluh.
Kontak sosial meningkat tetapi menjadi dangkal karena adanya penyebaran bahasa
yang cepat seperti bahasa gaul yang fana terlebih perubahan aksen yang akan
menghasilkan efek yang akan bertahan lama. Di Inggris, dialek lama telah banyak
terpengaruh pada variasi bahasa lokal yang diadopsi pada bahasa luar, khususnya
sering terjadi pada perempuan muda. Hasilnya mereka telah berbagai norma
non-lokal di sela antara bahasa daerah setempat yang banyak yang lebih tua dan
kurang berpendidikan yang masih melekat pada pembicara di masyarakat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setiap kali perubahan dimulai dan apa
pun penyebabnya, itu bukan acara sesaat untuk bahasa secara keseluruhan, hal
ini untuk membangun dirinya. Sejumlah ahli bahasa telah mengusulkan teori
perubahan yang disebut difusi leksikal. Menurut teori ini, perubahan suara
menyebar secara bertahap melalui kata-kata di mana perubahan berlaku. Sebagai
contoh, perubahan dalam kualitas vokal tidak instan yang berdampak pada
beberapa titik waktu tertentu semua kata vokal yang terjadi, seolah-olah Anda
pergi tidur satu malam dengan kualitas vokal A di kata-kata dan bangun keesokan
harinya dengan kualitas vokal B. Sebaliknya, hanya beberapa kata yang memiliki
vokal akan terpengaruh awalnya pada orang lain dan seterusnya sampai perubahan
selesai. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut pandangan ini, perubahan tidak dialnjutkan
pada tingkat yang seragam di seluruh kosakata yang terkena. Sebaliknya, ada efek
S-kurva. Artinya, ada periode awal perubahan yang lambat. Pada awalnya hanya
20% dari kata-kata yang relevan mengalami perubahan, maka waktu yang lebih
singkat dari perubahan yang cepat naik menjadi 60% <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari kata-kata yang menunjukkan perubahan, dan
pada periode akhir hanya meningkat 20%, dan sisanya dari kata relevan yang menunjukkan
perubahan.cJika perubahan suara diamati akan terjadi dalam waktu kurang dari
seperempat dari serangkaian kata-kata yang memiliki kondisi yang diperlukan
untuk perubahan, kita mungkin menyaksikan awal proses dancpada akhirnya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sisa kata-kata yang sudah menunjukkan
perubahan telah terjadi. Jika perubahan suara diamati akan terjadi dalam waktu
kurang dari seperempat dari serangkaian kata-kata yang memiliki kondisi yang
diperlukan untuk perubahan, kita mungkin menyaksikan awal proses atau tentu
saja, akhirnya jika sisa kata-kata yang sudah menunjukkan perubahan telah
terjadi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span class="hps"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teori difusi leksikal memiliki
kemiripan dengan teori gelombang perubahan bahasa</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
Artinya, <span class="hps">gelombang juga merupakan proses difusi</span>. <span class="hps">Misalnya, pada pergeseran konsonan bahasa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jerman yang menunjukkan difusi. Menurut </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hansen (2001), penelitian difusi
leksikal dalam kaitannya dengan perubahan yang sedang berlangsung di vokal,
yang tampaknya mengalami pergeseran rantai searah jarum jam. Dia menemukan
bahwa pergeseran rantai ini memang berlangsung, tetapi sama sekali tidak
sederhana karena baik posisi prosodi vokal dan sekitarnya fonetik dalam rantai
diucapkan relevan. Perubahan juga bervariasi oleh item leksikal yang tidak sama
sekali ditemukan dalam kejadian berbahasa tetapi lebih baik dari 75%. Frekuensi
kata bukan faktor dalam perubahan, tetapi kelas kata tampaknya menjadi salah
satu. Jenis perubahan suara dianggap bercampur aspek yang khas dan perubahan
suara biasanya leksikal tersebar. Namun, campuran keseluruhan tampaknya menolak
penjelasan yang mudah. Pandangan Labov tentang difusi leksikal adalah bahwa ia
hanya memiliki peran yang sangat terbatas untuk bermain dalam perubahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Faktor
yang paling penting dalam perubahan linguistik tampaknya tren lama dalam
bahasa, variasi internal dan kekuatan sosial antara pembicara. Ini berinteraksi
dan hasilnya adalah perubahan. Menurut Labov, masalah utama dalam menjelaskan
perubahan yang memastikan data yang relevan di kedua bahasa dan masyarakat, dan
kemudian mengintegrasikan pengamatan yang dihasilkan menjadi teori perubahan
yang akan memungkinkan kita untuk melihat bagaimana dan mengapa perubahan
terjadi dan plotnya saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perubahan dalam Bahasa Indonesia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan fonologi<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam bahasa Indonesia, terdapat adanya
perubahan fonologi yang dapat kita lihat. Sebelum berlakunya EYD, fonem /f/,
/x/, dan /s/ belum dimasukkan ke dalam khazanah fonem bahasa Indonesia. Akan
tetapi, kini ketiga fonem itu telah menjadi bagian dalam bahasa Indonesia.
Selain itu, bahasa Indonesia yang lama hanya mengenal empat pola silabel, yaitu
V, VK, KV, dan KVK, tetapi kini pola KKV, KKVK, KVKK sudah menjadi pola silabel
dalam bahasa Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan morfologi<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam hal proses pembentukan kata, dapat
terjadi adanya perubahan bahasa. Salah satu contohnya adalah proses penasalan
dengan prefiks <i style="mso-bidi-font-style: normal;">me-</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pe-</i>. Kaidahnya yaitu, (1) apabila kedua
prefiks itu diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /l/, /r/, /w/,
dan /y/, tidak terjadi penasalan; (2) jika diimbuhkan pada kata yang dimulai
dengan konsonan /b/ dan /p/, diberi nasal /na/; (3) bila diimbuhkan pada kata
yang dimulai dengan konsonan /d/ dan /t/, diberi nasal /n/; (4) jika diimbuhkan
pada kata yang dimulai dengan konsonan /s/ diberi nasal /ny/; dan (5) bila
diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /g/, /k/, /h/ dan semua vokal
diberi nasal /ng/.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kaidah ini menjadi agak susah diterapkan
ketika bahasa Indonesia menyerap kata-kata yang bersuku satu dari bahasa asing,
seperti kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sah, tik</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bom</i>. Berdasarkan kaidah di atas, jika
ketiga kata itu diberi prefiks <i style="mso-bidi-font-style: normal;">me-</i>
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pe-</i>, bentuknya akan menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menyah (kan)</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menik</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">membom</i>; dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">penyah, penik</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pembom</i>. Akan tetapi, dalam kenyataan berbahasa, yang ada adalah
bentuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mensah (kan)</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengesah (kan)</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mentik</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengetik</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">membom</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengebom</i>; dan dengan prefiks <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pe-</i>
menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pengesah, pengetik, </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pembom</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pengebom</i>. Jadi, berdasarkan hal itu, telah terjadi penyimpangan
kaidah, yaitu munculnya alomorf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menge-</i>
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">penge-</i>. Para ahli tata bahasa
tradisional tidak mau menerima alomorf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">penge-</i>
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menge-</i> karena menyalahi kaidah
dan menganggap dapat merusak bahasa. Namun, kini kedua alomorf itu diakui
sebagai alomorf bahasa Indonesia untuk morfem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pe-</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">me</i>-. Kasus ini
merupakan salah satu bukti adanya perubahan bahasa dalam bahasa Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan sintaksis<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan sintaksis pun juga terjadi
dalam bahasa Indonesia. Salah satunya, yaitu berdasarkan kaidah sintaksis
bahasa Indonesia, sebuah kalimat aktif transitif harus selalu mempunyai objek
atau setiap kata kerja aktif transitif harus selalu diikuti oleh objek. Akan
tetapi, pada saat ini, banyak kalimat yang memiliki kata kerja aktif transitif
tidak dilengkapi objek. Contohnya adalah sebagai berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Reporter Anda <i style="mso-bidi-font-style: normal;">melaporkan </i>dari tempat kejadian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pertunjukan itu sangat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengecewakan</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sekretaris itu sedang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengetik</i> di ruangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dia mulai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menulis</i> sejak duduk di bangku SMP.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kakek sudah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">makan</i>, tetapi belum <i style="mso-bidi-font-style: normal;">minum</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan kosakata<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan bahasa yang paling mudah
dilihat adalah pada bidang kosakata. Dalam hal ini, perubahan bahasa dapat
berarti tambahnya kosakata baru, hilangnya kosakata, dan berubahnya makna kata.
Penambahan kosakata baru dapat terjadi melalui penyerapan kata dan penciptaan
kata. Kata-kata yang diterima dari bahasa lain disebut sebagai kata pinjaman
atau kata serapan. Proses penyerapan ini ada yang dilakukan secara langsung
dari bahasa sumbernya dan ada juga yang melalui bahasa lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penambahan kosakata baru juga dapat
dilakukan melalui proses penciptaan. Pemendekan dari kata atau frasa yang
panjang dapat juga membentuk kosakata baru. Bentuk-bentuk singkat tersebut
berstatus sebagai butir leksikal mandiri yang sepadan dengan bentuk panjangnya.
Di samping bentuk kependekan, banyak juga bentuk yang disebut sebagai akronim,
yakni kata yang terbentuk dari huruf-huruf serangkaian kata. Dalam bahasa
Indonesia, banyak juga dijumpai kata yang berbentuk akronim, seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ABRI, hankam, tilang, pelita, tabanas,</i>
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menwa</i>. Selain itu, penggabungan
dua kata atau lebih banyak juga digunakan untuk penciptaan kata-kata baru,
misalnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">matahari, hulubalang, kakilima,
matasapi</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mahasiswa</i>. Selain
gabungan utuh seperti di atas, ada juga gabungan yang disertai dengan
penyingkatan, misalnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pasaraya</i> (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">pasar</i> + <i style="mso-bidi-font-style: normal;">raya</i>) dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sumbagsel</i> (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sumatera </i>+ <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bagian</i> + <i style="mso-bidi-font-style: normal;">selatan</i>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam perkembangannya, karena berbagai
sebab, bahasa dapat juga kehilangan kosakatanya. Artinya, pada masa yang lalu
bahasa itu digunakan, tetapi kini tidak lagi. Dalam bahasa Indonesia, kata-kata
yang sudah tidak digunakan lagi misalnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kempa
(stempel)</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">centang perenang (tidak
rapi, berantakan)</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">engku (sebutan
untuk menyapa guru laki-laki), ungkai (terbuka, koyak), terban (runtuh),
tingkap (jendela),</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sanggat
(kandas)</i>. Namun, kini dalam upaya pengembangan kosakata dan istilah, banyak
kosakata yang sudah lama menghilang digunakan kembali, misalnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengelola</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sempadan</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kudapan</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ragangan.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan semantik<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan semantik yang biasa terjadi
adalah perubahan pada makna butir-butir leksikal yang dapat berubah total,
meluas, atau juga menyempit. Perubahan yang bersifat total artinya jika dulu
kata itu bermakna A, sekarang menjadi bermakna B. Contoh dalam bahasa
Indonesia, yaitu kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pena</i> dulu berarti
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">bulu (angsa)</i>, sekarang berarti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">alat tulis bertinta</i>. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ceramah</i> dulu berarti cerewet, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">banyak cakap</i>, sekarang berarti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">uraian mengenai suatu bidang ilmu</i>. Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">seni</i> dulu berarti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">air kencing</i>, sekarang berarti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">karya
yang bernilai halus</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perubahan makna yang sifatnya meluas
berarti dulu kata tersebut hanya memiliki satu makna, tetapi sekarang memiliki
lebih dari satu makna. Dalam bahasa Indonesia, kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">saudara</i> pada awalnya hanya bermakna <i style="mso-bidi-font-style: normal;">orang yang lahir dari ibu yang sama</i>, tetapi sekarang juga bermakna <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kamu</i>. Dulu kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kepala</i> hanya bermakna <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bagian
tubuh sebelah atas</i>, tetapi sekarang juga berarti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketua</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pemimpin</i>.
Sementara itu, perubahan makna yang menyempit artinya kalau pada awalnya kata
itu memiliki makna yang luas, tetapi sekarang menjadi lebih sempit maknanya. Contohnya,
yaitu kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sarjana</i> dalam bahasa Indonesia
pada awalnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bermakna orang cerdik/pandai</i>,
tetapi sekarang hanya bermakna <i style="mso-bidi-font-style: normal;">orang yang
sudah lulus dari perguruan tinggi</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span><a href="https://www.blogger.com/u/1/null" name="_GoBack"></a><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penutup</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berdasarkan pemaparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa proses perubahan tidak bisa diamati. Hal ini karena
terjadinya perubahan bahasa berlangsung dalam waktu yang relatif lama,
sedangkan umur manusia relatif terbatas. Akan tetapi, adanya
perubahan-perubahan bahasa dapat dilihat dari dokumen-dokumen tertulis yang ada
terkait dengan bahasa itu. perubahan bahasa sendiri dapat terjadi dalam
berbagai aspek. Perubahan-perubahan itu dapat terjadi pada segi internal dan
eksternal bahasa. pada segi internal, bahasa dapat berubah di semua tataran
linguistik, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Sementara itu,
perubahan eksternal dapat terjadi karena adanya peminjaman atau penyerapan
kosakata, penambahan fonem, dan sebagainya. Pada bahasa Indonesia sendiri juga
banyak terdapat perubahan, baik itu dari segi fonologi, morfologi, sintaksis,
maupun semantik. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya bahasa itu juga bersifat
dinamis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Daftar Rujukan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Chaer,
Abdul dan Leonie Agustina. 2004. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sosiolinguistik:
Perkenalan Awal</i>. Jakarta: Rineka Cipta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Wardhaugh,
Ronald. 2006. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">An Introduction to Sociolinguistics</i>.
Oxford: Blackwell Publishing.<o:p></o:p></span></div>
<br />Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-7763633014109576822019-11-26T17:09:00.003-08:002019-11-26T17:09:57.132-08:00Identitas Budaya<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IDENTITAS BUDAYA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Identitas budaya
adalah cerminan kesamaan sejarah dan kode-kode budaya yang membentuk sekelompok
orang menjadi “satu” walaupun dari “luar” mereka tampak berbeda. Hal ini dapat
berarti juga selain dari kesamaan sejarah dan kode-kode budaya yang menyatukan
mereka, sudut pandang ini melihat bahwa ciri-ciri fisik atau lahirian
mengidentifikasikan mereka sebagai suatu kelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PERUBAHAN IDENTITAS BUDAYA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perubahan
identitas budaya adalah perubahan ciri khas yang dimiliki oleh individu atau
kelompok karena adanya faktor-faktor tertentu baik internal maupun eksternal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perubahan
identitas budaya yang pertama adalah mencairnya batas-batas kebudayaan.
Karena pesatnya perkembangan dunia kebudayaan-kebudayaan lokal yang dimiliki
suatu bangsa sebagai identitas diri mulai hilang sedikit demi sedikit. Batasan
dalam hal pakaian, tradisi, dan perilaku menjadi batasan fisik mengalami
transmisi dari nenek moyang dalam mengajari generasinya. Identitas budaya
seperti ini diadikan sebagai batas-batas atau simbol-simbol fisik yang menjadi
dasar dalam pendefinisian keberadaan suatu kebudayaan. Namun ketika pola
pikir mausia mengalami perubahan, luluhnya batas-batas teritorial sebagai
identitas, mobilisasi manusia, kecanggihan dalam hal intelektual yang dimiliki,
media komunikasi yang bertambah modern, masyarakat menjadi terintegrasi bukan
hanya lingkup lokal bahkan universal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kedua,
sebab adanya perubahan budaya juga karena adanya ruang politik dan makna
budaya. Dalam memaknai sebuah kebudayaan sering diwujudkan melalui sebuah
symbol. Perubahan dalam makna symbol juga disebabkan karena adanya kekuasaan
yang telah berubah. Suatu kebudayaan yang dibuat tidak akan lepas dari ruang
dimana kebudayaan tersebut dibuat, dibangun dan dipelihara serta dilestarikan.
Dengan perbedaan kepentingan kekuasaan, maka ruang yang dijadikan wadah
mengalami definisi ulang sejalan dengan berkembangnya gaya hidup modern yang
secara langsung diawali dengan perubahan rancangan ruang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kondisi ruang
diperebutkan untuk kepentingan kekuasaan atau politik tertentu. Makna
kebudayaan pun menjadi mengikuti siapa yang akan mendefinisikan ulang
kebudayaan tersebut. Symbol dan makna kebudayaan menjadi objek yang adanya
dihasilkan oleh suatu proses negosiasi yang melibatkan sejumlah kontestan yang
terlibat dengan kepentingan yang berbeda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketiga, ketika
kekuasaan politik mengalami perubahan, maka secara bersamaan terjadilah
pemaksaan akan makna ruang dan makna sebuah identitas budaya. Public yang tidak
memiliki keinginan untuk mengikuti kepentingan penguasa akan menjadi
kelompok-kelompok kecil yang beragam dalam memaknai ruang dan identitas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pertandingan berbagai
institusi terjadi secara kuat yang menyebabkan individu menjadi objek dari
kepentingan-kepentingan yang berbeda. Mereka yang membuat kelompok-kelompok
kecil karena tidak sepakat dengan kekuasaan politik juga ikut melakukan
pertandingan dalam bentuk pembangkangan terhadap pendefinisian ruang dan makna
identitas budaya oleh kaum penguasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tarik menarik antara
kaum penguasa dengan kelompok pembangkang menjadikan identitas kebudayaan
mengalami konstruksi dan reproduksi yang berbeda yang tentunya syarat dengan
kepentingan masing-masing. Symbol-simbol budaya pun dijadikan sebagai alasan
penegasan kelompok yang keberadaannya menjadi bagian dari system sosial dengan
adanya pertentangan nilai-nilai. Hal ini dapat dicontohkan dalam perebutan
identitas yang dilakukan oleh Negara tetangga Malaysia. Menurut Irwan Abdullah
mereka tertrik melakukan replikasi dari kesukubangsaan dengan parameter yang
berbeda yang didasarkan bukan pada nilai local yang sama, tetapi pada minat dan
kepentingan yang sama dari mereka yang secara asal usul berbeda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fesyen dan Identitas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gaya pakaian,
dandanan, rambut, segala macam asesoris, selera music, atau pilihan-pilihan
kegiatan yang dilakukan dalah bagian dari pertunjukan identitas dan kerpibadian
diri. Pemilihan tipe-tipe kepribadian yang kita inginkan dapat melalui
mengimitasi kepribadian yang beredar di sekitar kita, misalnya melalui bintang
film, bintang iklan, penyanyi, model, bermacam-macam kelompok yang ada atau
bisa berinovasi untuk menciptakan gaya sendiri untuk membuat sebuah identitas
baru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hal yang telah
dipertontonkan melalui tubuh seperti gaya pakaian, gaya rambut, serta asesoris
pelengkapnya lebih dari sekedar demonstrasi penampilan, melainkan demonstrasi
ideologi. Sekaligus menunjukkan kepada kita bahwa globalisasi mempunyai peran
besar dalam penyebaran gaya ke seluruh dunia. Globalisasi beserta seluruh media
penyebarannya sangat dipahami oleh masyarakat, namun kesalahannya adalah para
penikmat globalisasi kurang menyadari permasalahn konteks sejarah awalnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembentukan identitas
seperti ini tidak terjadi dengan sendirinya. Pembentukan identitas dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor yang diidentifikasikan sebagai kreativitas, faktor
ideology kelompok dan tekanan yang berasal dari teman sebaya, status sosial,
kehebohan iklan dalam media elektronik maupun media cetak, serta adanya unsur
kesenangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<i><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">SMART Phone</span></i><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> bukan merupakan
hal baru dikalangan msyarakat. Penggunaan<i>smart phone </i>BlackBerry
yang sangat hangat dalam telinga masyarakat Indonesia merupakan salah satu
pembentukan identitas yang terjadi karena faktor-faktor yang telah disebutkan
di atas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IDENTITAS HIBRIDA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Konsep hibriditas
berguna dalam menjelaskan percampuran kultural dan kemunculan bentuk-bentuk
baru identitas. Namun kita perlu membedakan berbagai tipe hiriditas dan itu
dilakukan dengan mengacu kepada situasi spesies kelompok tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Enam jenis pertemuan
kultural (Barker, 2000: 213) yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dua tradisi yang berlainan dibiarkan tetap
terpisah dalam konteks waktu dan ruang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dua tradisi kultural yang terpisah
dipertemukan dalam ruang dan waktu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kebudayaan bersifat translokal dan melibatkan
aliran global.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tradisi kultural berkembang di tempat terpisah
namun mengembangkan identifikasi yang didasarkan atas persepsitentang kemiripan
dan kesamaan tradisi dan situasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Suatu tradisi kultural menyerap atau menghapus
tradisi kultural ;ain dan menciptakan kemiripan yang efektif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bentuk-bentuk baruidentitas dibentuk dari
kepedulian bersama terhadap poros kelas, etnisitas, gender, ummur, dan
lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bhaba (1994)
mengajukan konsep mimikri untuk menggambarkan proses peniruan/ peminjaman
berbagai elemen kebudayaan. Menurutnya mimikri tidak menunjukkan ketergantungan
sang terjajah kepada yang dijajah tetapi peniru menikmati dengan dua perasaan
yang saling bertentangan yang terjadi dalam proses imitasi. Hal ini karena
mimikri selalu mengindikasikan makna yang “tidak tepat” dan “salah tempat”
sekaligus subversi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<b><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesimpulan</span></b><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Identitas bukanlah
fenomena yang terjadi secara alamiah melainkan formasi kultural-kultural yang
tak tentu. Identitas juga merupakan keseluruhan atau totalitasyang
menunjukkanciri-ciri atau keaadaan khusus seseorang, jati diri dari
factor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari tingkah laku
individu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kebudayaan merupakan
hasil karya rasa, cipta, dan karsa yang dibuat oleh manusia dalam kurun
waktuyang relative lama yang diakui, diketahui, ditaati, dan diterapkan dalam
kehidupan masyarakat masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Identitas budaya
merujuk pada sebagian besar konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan
dan perasaan seseorang yang menjadi dari sebuah kelompok tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<b><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Daftar Pustaka</span></b><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<i><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berger & Luckman,
1990, Tafsir Sosial atas Kenyataan, Risalah tentang Sosiologi
Pengetahuan, Jakara: LP3ES.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<i><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Chris Barker,
2000, Cultural Studies Teori & Praktik, London: Sage Publication<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<i><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Irwan Abdullah,
2007, Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.<o:p></o:p></span></i></div>
<br />Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-66935243230267388472019-11-26T17:07:00.002-08:002019-11-26T17:08:49.833-08:00Etnografi Komunikasi<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Etnografi
Komunikasi<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">(Konsep
Dasar dan Lanjutan Etnografi Percakapan, Konsep Etnografi Baru, Konsep
SPEAKING, dan Konsep PARLANT)<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">ABSTRAK<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 49.65pt; margin-right: 33.1pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Proses penelitian
etnografi tidaklah lepas dari teori yang sudah ada. Walaupun pada praktiknya
nanti, terutama pada hasil belum tentu teori yang kita gunakan untuk dijadikan
acuan akan berubah sesuai dengan realitas yang ada di daerah penelitian
etnografi. Beberapa konsep dasar mengenai etnografi komunikasi yang digagas
oleh Dell Hymes juga jadi acuan dalam penelitian etnografi. Selain itu,
terdapat konsep SPEAKING dan konsep PARLANT.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 49.65pt; margin-right: 33.1pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kata Kunci: Etnografi Komunikasi, Konsep
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">SPEAKING</i>, Konsep PARLANT<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 49.65pt; margin-right: 33.1pt; margin-top: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hasil
penelitian etnografi di Indonesia sangatlah beragam jika dilakukan dengan tekun
dan peneliti masuk ke dalah kehidupan masyarakat yang ingin diteliti, khususnya
penelitian gejala bahasa yang ada di wilayah Indonesia, baik dari Sabang sampai
Merauke. Keberagaman gejala bahasa daerah di wilayah Indonesia, bahkan bahasa
yang akan musnah pun dapat di-cover oleh bahasa, dengan cara dilakukan
penelitian lalu dicatat setiap temuan dan dijadikan suatu buku pedoman
kekhasanahan bahasa daerah di wilayah Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Penelitian
yang dilakukan tentunya membutuhkan dasar teori mengenai penelitian etnografi
yang sudah ada dan yang pernah dilakukan oleh antropolog bahasa di masa lalu.
Teori mengenai etnografi komunikasi atau etnografi percakapan dimunculkan
pertama kali oleh Dell Hymes. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dell Hymes dianggap oleh banyak orang sebagai pendiri
daerah yang dikenal sebagai etnografi komunikasi. Pada tahun 1962 ia
mengusulkan "etnografi berbicara" sebagai cara untuk belajar
bagaimana orang berbicara. Kemudian nama ini diubah untuk menyertakan cara
simbolik lain ekspresi dan disebut etnografi komunikasi. Salah satu tujuannya
adalah untuk menciptakan sebuah teori yang membantu peneliti mempelajari
penggunaan bahasa dalam konteks tertentu (pada waktu itu, beberapa peneliti di
bidang Linguistik berusaha studi bahasa dengan sendirinya, dihapus dari waktu
dan tempat orang berbicara). Hymes berpikir bahwa dengan melihat bagaimana
orang-orang <i>benar-benar</i> menggunakan bahasa, pola dapat ditemukan yang
lain tidak akan dengan hanya melihat kata-kata sendiri. Muncullah konsep
SPEAKING yang digagas oleh Dell Hymes, walau memang terdapat jabaran mengenai komponen
tutur ini. lalu, ada pula akronim lebih simpel, yaitu konsep PARLANT.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">KONSEP
DASAR DAN LANJUTAN ETNOGRAFI PERCAKAPAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Istilah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">etnography of speaking </i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>awalnya dimunculkan oleh seorang pakar
antropologi dan sekaligus pakar linguistik Amerika, Dell Hymes. Istilah ini
dikemudian diubah oleh penulisnya menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">etnography
of communication</i>, karena istilah ini dianggap lebih tepat (Gladwin dalam
Sumarsono, 2002:310). Etnografi komunikasi ingin mengisi kesenjangan antara para
linguis dan pakar sosial dengan menambahkan hal lain (pertuturan/komunikasi)
kepada topik-topik garapan antropolog bagi pemerian etnografis mereka, dan
mengembangkan garapan linguistik sehingga kajian tentang struktur abstrak,
sintaksis, fonologi, dan semantik hanya akan menjadi satu komponen linguistik
(Sumarsono&Paina, 2002:311). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="hps"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Penggunaan</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <span class="hps">bahasa</span> <span class="hps">di seluruh
budaya</span> <span class="hps">sebenarnya</span> <span class="hps">sangat
bervariasi. Budaya yang berbeda</span> <span class="hps">sering</span> <span class="hps">memaksakan</span> <span class="hps">konvensi yang</span> <span class="hps">sangat berbeda</span> <span class="hps">untuk</span> <span class="hps">penggunaan</span>
<span class="hps">dan</span> <span class="hps">bentuk</span> <span class="hps">bahasa</span>
<span class="hps">dalam situasi sosial</span> <span class="hps">yang sebanding</span>.
<span class="hps">Dell Hymes menyatakan “ kita harus tahu pola-pola apa yang ada
pada konteks apa dan bagaimana, di mana, dan kapan pola-pola tersebut muncul (
Titscher, 2009:151). Ini merupakan konsep dasar dari entografi komunikasi.
Konsep ini ingin menggambarkan pola-pola komunikasi yang ada dalam masyarakat
dan budaya tertentu. Setiap daerah memiliki keragaman budaya dan bahasa. Etnografi
komunikasi mengkaji keragaman ini memberikan gambaran pola-pola komunikasi yang
ada.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Etnografi
komunikasi adalah sebuah ancangan terhadap wacana yang berdasarkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>antropologi dan linguistik. Ancangan ini tidak
hanya fokus pada seperangkat perilaku komunikatif, namun dalam ancangan ini
terdapat teori hingga metodologi yang terbuka untuk menemukan varietas bentuk
dan fungsi yang ada dalam komunikasi. Menurut Dell Hymes etnografi komunikasi
bukan merupakan suatu ancangan yang hanya dapat memisahkan hasil-hasil dari
linguistik, psikologi, sosiologi, etnologi, seperti yang ada, serta berusaha
mengorelasikannya (Schiffrin, 2007:184). Etnografi komunikasi merupakan suatu
ancangan yang berusaha untuk membuka kemungkinan-kemungkinan analitis yang baru
(dengan menemukan jenis data dan permasalahan baru) dan mengajukan teori-teori
yang baru. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 35.65pt; margin-top: 0cm; tab-stops: 439.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Ethnography of communication" implies two
characteristics that an adequate approach to the problems of language which
engage anthropologists must have<i style="mso-bidi-font-style: normal;">. </i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Firstly, such an approach cannot simply take
separate results from linguistics, psychology, sociology, ethnology, as given,
and seek to correlate them, however partially useful such work is. It must call
attention to the need for fresh kinds of data, to the need to investigate
directly the use of language in contexts of situation so as to discern patterns
proper to speech activity, patterns which escape separate studies of grammar,
of personality, of religion, of kinship and the like, each abstracting from the
patterning of speech activity as such into some other frame of reference.
Secondly, such an approach cannot take linguistic form, a given code, or speech
itself, as frame of reference. It must take as context a community, investigating
its communicative habits as a whole, so that any given use of channel and code
takes its place as but part of the resources upon which the members of the
community draw. (Hymes: 3)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: .2pt; tab-stops: 439.45pt 467.8pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada kutipan di atas dikatakan bahwa "Etnografi
komunikasi" menyiratkan dua karakteristik pendekatan yang memadai untuk
masalah bahasa yang dimiliki oleh antropolog. Pertama, pendekatan semacam itu
tidak bisa hanya mengambil hasil terpisah dari linguistik, psikologi,
sosiologi, etnologi, seperti yang diberikan, dan berusaha untuk menghubungkan
mereka, walaupun begitu sebagian pekerjaan itu berguna. Hal ini memerlukan perhatian
pada kebutuhan jenis data yang baru, kebutuhan untuk menyelidiki secara
langsung penggunaan bahasa dalam konteks situasi sehingga dapat membedakan pola
yang tepat untuk kegiatan pidato, pola studi yang terpisah dari tata bahasa,
kepribadian, agama, kekerabatan dan sejenisnya. Kedua, pendekatan semacam itu
tidak dapat mengambil bentuk bahasa, kode yang diberikan, atau pidato itu
sendiri, sebagai kerangka acuan. Hal itu memerlukan konteks komunitas,
menyelidiki kebiasaan komunikatif sebagai satu keseluruhan, sehingga setiap
penggunaan alur dan kode tertentu berlangsung semestinya tetapi menjadi bagian
dari sumber daya yang menjadi anggota masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; tab-stops: 439.45pt 467.8pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hymes juga mengatakan bahwa studi tentang bahasa
harus perhatian pada bahasa itu sendiri dengan menggambarkan dan menganalisis
kemampuan dari penutur asli yang menggunakan bahasa untuk komunikasi dalam
situasi nyata (kompetensi komunikatif) daripada membatasi diri untuk
menggambarkan kemampuan potensial dari pembicara yang ideal / pendengar untuk
menghasilkan kalimat tata bahasa yang benar (linguistik kompetensi). Penutur
bahasa di masyarakat tertentu dapat berkomunikasi satu sama lain dengan cara
yang tidak hanya benar, tetapi juga sesuai dengan konteks sosial budaya.
Kemampuan ini melibatkan pengetahuan bersama dari kode linguistik serta dari
aturan sosial budaya, norma-norma, dan nilai-nilai yang memandu perilaku dan
interpretasi berbicara dan saluran komunikasi lainnya dalam suatu komunitas . Etnografi
komunikasi berkaitan dengan pertanyaan tentang apa yang orang ketahui tentang pola
yang tepat dalam penggunaan bahasa di masyarakatnya dan bagaimana dia mempelajarinya
(Farah, 1998 and Johnstone and Marcellino, 2010). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Konsep-konsep Dasar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tata Cara Bertutur<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tata
cara bertutur (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">ways of speaking</i>)
mengandung gagasan dan peristiwa komunikasi di dalam guyup dan memiliki
pola-pola kegiatan tutur, sehingga kompetensi komunikatif seseorang mencakup
pengetahuan tentang pola itu. Tata cara itu mengacu pada hubungan antara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">peristiwa tutur, tindak tutur, </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">gaya</i>, di satu pihak, dengan kemampuan
dan peran seseorang, konteks dan institusi, serta kepercayaan, nilai, dan
sikap, di lain pihak. Tata cara bertutut itu berbeda dari kelompok masyarakat
yang satu dengan kelompok masyarakat yang lain. Masalahnya ialah bagaimana kita
menentukan kelompok masyarakat itu untuk tujuan pemerian etnografis
(Sumarsono&Paina, 2002:313, 315).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Guyup Tutur<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hymes
mengemukakan, semua guyup tutur saling terpaut bukan hanya oleh kaidah wicara
yang sama, melainkan juga oleh setidak-tidaknya satu ragam (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">varietas</i>) bahasa. Saville Troike
menganggap persamaan bahasa itu tidak perlu, yang penting ada persamaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kiadah wicara</i>. Troike juga menyebutkan
adanya guyup tutur yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tumpang tindih </i>(Sumarsono&Paina,
2002: 315).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Orang
biasanya menjadi anggota dari beberapa guyup tutur pada saat yang sama. Orang
akan mengubah perilaku tuturnya, dengan menyesuaikan diri dengan guyup yang
melibatkan tuturnya, dengan menambah, mengurangi, dan mengganti kaidah perilaku
komunikatif. Batasan sederhana tentang guyup tutur di kemukakan oleh John
Lyons, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">speech community is all the people
who use a given language </i>(guyup tutur adalah semua orang yang memakai suatu
bahasa atau dialek tertentu). Menurut batasan ini, guyup tutur-guyup tutur saja
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">tumpang tindih</i> (jika ada para
dwibahasawan) dan tidak perlu kesatuan kultural. Jelasnya, mungkin saja kita
membatasi guyup tutur jika kita dapat membatasi bahasa dan dialek
(Sumarsono&Paina, 2002:316).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bloomfield
(dalam Sumarsono&Paina, 2002:317) menekankan batasan bukan pada bahasa
melainkan pada komunikasi: “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">A speech
community is a group of people who interact by means of speech</i>” (guyup
tutur adalah sekelompok orang yang berinteraksi dengan memakai tutur). Adapun
William Labov (dalam Sumarsono&Paina, 2002:318) lebih menekankan pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sikap</i> yang sama terhadap bahasa daripada
perilaku bahasa. “Guyup tutur tidaklah ditentukan oleh kesepakatan yang jelas
dalam penggunaan unsur-unsur bahasa, melainkan lebih banyak oleh partisipai
penutur dalam seperangkat norma bahasa; norma ini bisa diamati pada perilaku
evaluatif yang terbuka, dan dari keseragaman pola-pola variasi yang abstrak
yang tetap sehubungan dengan tingkat penggunaan tertentu”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hymes
melihat guyup tutur sebagai kelompok orang yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">merasa</i> dirinya menjadi guyup yang satu. Hymes juga menjelaskan,
guyup tutur adalah guyup yang memiliki pengetahuan bersama tentang kaidah
tutur, baik dalam bertutur maupun dalam menginterpretasikannya. Pengetahuan bersama
itu mengandung pengetahuan sedikitnya suatu bentuk tutur dan pengetahuan
tentang pola penggunaannya (Sumarsono&Paina, 2002:319).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Situasi, Perilaku, dan Tindak Tutur<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk
mengkaji perilaku komunikatif di dalam guyup tutur, kita perlu bekerja dengan
satuan-satuan interaksi. Hymes mengemukakan tiga satuan berjenjang, dari yang
besar ke yang terkecil. Yang pertama adalah situasi tutur (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">speech situation</i>), kedua peristiwa tutur (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">speech event</i>), dan ketiga tindak tutur (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">speech act</i>). Tindak tutur adalah bagian dari peristiwa tutur, dan
peristiwa tutur adalah bagian dari situasi tutur. Hymes menggambarkan situasi
tutur itu sebagai “situasi yang dikaitkan dengan (atau ditandai dengan
tiadanya) tutur”. Konteks situasi contohnya adalah upacara, peperangan, perburuan,
makan-makan, dan memadu cinta. Situasi tutur itu tidaklah murni komunikatif:
situasi itu mungkin terdiri dari peristiwa yang komunikatif dan peristiwa yang
lain. Situasi tutur bukanlah kajian atau masalah kaidah wicara, tetapi dapat
diacu oleh kaidah wicara sebagai konteks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">i.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak Tutur menurut Austin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Austin memberikan sumbangan teori
mengenai tindak tutur. Tindak tutur dibagi oleh Austin menjadi tiga, yaitu
lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Lokusi adalah makna dasar dan referensi (makna
yang diacu) oleh ujaran itu; daya ilokusi adalah daya yang ditimbulkan oleh
penggunaannya sebagai perintah, ejekan, keluhan, janji, pujian, dsb. Jadi,
dalam hal tertentu, daya ilokusi merupakan fungsi tindak tutur yang inheren
(padu) dalam tutur (Sumarsono&Paina, 2002:323). Adapun daya perlokusi
adalah hasil atau efek ujaran terhadap pendengarnya, baik yang nyata maupun
yang diharapkan (Sumarsono&Paina, 2002:323).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">ii.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Komponen Tutur<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Seorang etnograf yang hendak
menganalisis etnografi wicara tidak cukup hanya mengetahui situasi, peristiwa,
dan tindak tutur, tetapi juga komponen tutur. Sekarang kita dapat mengatakan
bahwa sosiolinguistik mikro itu hakikatnya serupa dengan etnografi komunikasi
atau etnografi wicara, setidak-tidaknya jika kita berbicara tentang komponen
tutur (komponen tindak tutur). Menuru Hymes, ada 16 komponen tutur yang dapat
dijelaskan sebagai berikut (Sumarsono&Paina, 2002:325).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bentuk
pesan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">message form</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bentuk pesan merupakan hal yang mendasar
dan merupakan salah satu pusat tindak tutur. Bentuk pesan menyangkut cara
bagaimana suatu topik dikatakan atau diberitakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Isi
pesan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">message content</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Isi pesan berkaitan dengan persoalan apa
yang dikatakan, menyangkut topik dan perubahan topik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Latar
(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">setting</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Latar mengacu pada waktu dan tempat
terjadinya tindak tutur, dan biasanya mengacu pada keadaan fisik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Suasana
(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">scene</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Suasana mengacu pada latar psikologis,
atau batasan budaya tentang suatu kejadian sebagai suatu jenis suasana
tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(5)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Penutur
(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">speaker, sender</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(6)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pengirim
(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">addressor</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contohnya adalah wayang yang dimainkan
saat pewayangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(7)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pendengar
(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">hearer, receiver, audience</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(8)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Penerima
(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">addressee</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contohnya adalah dialog dalam pewayangan
yang diutarakan oleh dalang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(9)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maksud-hasil
(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">purpose-outcome</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Misalnya adalah untuk perjanjina
perkawinan, perdagangan, kerja gotong royong, undangan ke pesta, atau membuat
perdamaian setelah pembunuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(10)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maksud-tujuan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">purpose-goal</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hymes menyebut maksud-hasil dengan
maksud-tujuan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">end</i>. Menurut
dia, tujuan suatu peristiwa dari sudut pandang guyup tidak perlu serupa dengan
tujuan mereka yang berkaitan dengan guyup itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(11)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kunci (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">key</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kunci mengacu pada cara, nada, atau jiwa
(semangat) tindak tutur dilakukan. Penandaan kunci mungkin dengan nonverbal,
misalnya, kedipan mata, gerak tangan, gaya tubuh, gaya berpakaian. Namun, dengan
pemanjangan vokal pada suatu kata dapat menunjukkan ekspresif suatu tuturan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(12)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saluran (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">channel</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saluran mengacu pada medium penyampaian
tutur: lisan, tulis, telegram, telepon.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(13)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bentuk tutur (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">form of speech</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hymes mengemukakan bentuk tutur lebih
mengarah pada tatanan perabot kebahasaan yang berskala bahasa, dialek, dan
varietas yang dipakai secara luas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(14)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Norma interaksi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">norm of interaction</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perilaku khas dan sopan santun tutur
yang mengikat saat berlaku tutur dalam guyup. Misalnya orang tidak boleh
menyela percakapan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(15)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Norma interpretasi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">norm of interpretation</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Norma interpretasi saat bertutur di
setiap daerah pasti berbeda. Contohnya di Jawa, kerut dahi, sinar atau sorot
mata, senyuman, nada suara adalah sebagian dari tanda atau sasmita yang patut
dipelajari. Dari sasmita ini, anak dapat menentukan kapan saat yang tepat untuk
mengajukan permohonan, meminta izin, dsb kepada orang tuanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">(16)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Genre <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Richards dkk (dalam Sumarsono&Paina,
2002:333) mengemukakan, di dalam analisis wacana, genre adalah sekelompok peristiwa
tutur yang oleh guyup tutur dianggap mempunyai tipe yang sama, sebagai contoh:
doa, khobah, cakapan, nyanyian, pidato, puisi, surat, dan novel.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">KONSEP
ETNOGRAFI BARU<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Etnografi
atau ethnography <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(James P.
Spradley,2007) dalam bahasa Latin <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>etnos
berarti bangsa, dan grafein yang berarti melukis atau menggambar sehingga
etnografi berarti melukiskan atau menggambarkan kehidupan suatu masyarakat atau
bangsa. Spradley mendefinisikan budaya sebagai system pengetahuan yang
diperoleh manusia melalui proses belajar,yang mereka gunakan untuk
menginterprestasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus menyusun strategi
perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam melakukan kerja lapangan,
etnografer membuat kesimpulan budaya manusia dari tiga sumber: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">(1)
Dari hal yang dikatakan orang; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">(2)
Dari cara orang bertindak; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">(3)
Dari berbagai artefak yang digunakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Spradley lebih <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memfokuskan secara khusus pembuatan kesimpulan
dari apa yang dikatakan orang. Wawancara etnografi dianggap lebih mampu
menjelajah susunan pemikiran masyarakat yang sedang diamati. Pemikiran Spradley
memberi pemetaan historis yang jelas mengenai metode penelitian etnografi
selain memberi gambaran mengenai langkah-langkahnya. Spradley memaparkan bahwa
etnografi baru bukan hanya dapat diadaptasi sebagai metode penelitian dalam
antropologi melainkan dapat digunakan secara luas pada ranah ilmu yang lain.</span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam
buku “Metode Etnografi” James Spardley mengungkap perjalanan etnografi dari mula-mula
sampai pada bentuk etnografi baru, etnografi mula-mula dilakukan untuk
membangun tingkat-tingkat perkembangan evolusi budaya manusia dari masa manusia
mulai muncul di permukaan bumi sampai ke masa terkini. Kemudian dia sendiri
juga memberikan langkah-langkah praktis untuk mengadakan penelitian etnografi
yang disebutnya sebagai etnografi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Etnografi baru memusatkan usahanya untuk
menemukan bagaimana masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran
mereka dan kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan.</span> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Analisis
dalam penelitian Spardley tidak didasarkan semata-mata pada interpretasi
peneliti tetapi merupakan susunan pikiran dari anggota masyarakat yang di
wawancara. Tujuannya adalah untuk menemukan dan menggambarkan organisasi
pikiran dari suatu masyarakat, maka pemahaman penelitian akan studi bahasa juga
menjadi sangat penting dalam metode penelitian Spradley. Pengumpulan riwayat
hidup atau suatu strategi campuran, bahasa akan muncul dalam setiap fase dalam
proses penelitian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Etnografi baru berusaha menemukan
“keunikan” dari suatu masyarakat yakni persepsi dan organisasi dari pikiran
masyarakat atas fenomena material yang ada di sekeling dan fenomena material
diorganisasikan dalm pikiran (mind). Atas dasar pemikiran ini maka, Spradley
melukiskan empat tipe analisis etnografi yaitu analisis domain, taksonomi, komponen
dan analisis tema serta lima prinsip, yaitu prinsip tunggal, identifikasi
tugas, maju bertahap,penelitian orisinal dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">problem solving</i> dengan menggunakan metode etnosemantik untuk
menemukan 12 langkah pokok yang akan di gunakan dalam wawancara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">KONSEP
SPEAKING<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">S : Situasi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">act
situation</i>), mencakup latar dan suasana<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">P: Partisipan, mencakup penutur, pengirim,
pendengar, dan penerima<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">E : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">End </i>(tujuan),
mencakup maksud dan hasil<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">A : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Act
sequence</i> (urutan tindak), mencakup bentuk pesan dan isi pesan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">K : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Key </i>(kunci)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">I : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Instrumentalities</i>
(peranti, perabotan), mencakup saluran dan bentuk tutur<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">N : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Norms </i>(norma),
mencakup norma interaksi dan norma interpretasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">G : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Genre </i>(Sumarsono&Paina,
2002:335).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Konsep
SPEAKING (Masyarakat Minangkabau)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tuturan Mendatar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Navis
(dalam Aslinda, 2007:39) mengungkapkan bahwa “tuturan mendatar adalah bahasa
yang digunakan di antara orang yang status sosialnya sama dan hubungannya
akrab”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tuturan Menurun<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kato
manurun adalah ragam bahasa yang digunakan untuk bertutur kepada orang yang
lebih muda, atau yang lebih rendah status sosialnya. Seperti yang diungkapkan
Navis, bahwa kato manurun adalah penggunaan bahas oleh orang yang lebih tua dan
status sosialnya tinggi kepada penutur yang lebih muda dan status sosialnya
rendah (Aslinda, 2007:55).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tuturan Mendaki<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesuai
dengan pernyataan Navis (Aslinda, 2007:58), bahwa kato mandaki adalah
penggunaan bahasa oleh orang yang lebih muda dan status sosialnya rendah kepada
orang yang lebih tua dan status sosialnya lebih tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tuturan Melereng<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Seperti
yang diungkapkan Navis (Aslinda, 2007:61), bahwa kato malereng adalah
penggunaan bahasa oleh orang-orang yang saling menyegani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">KONSEP
PARLANT<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">P : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Participant</i>
(partisipan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">A : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Actes </i>(tidak)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">R : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Raison,
resultat </i>(maksud, hasil)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">L : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Locale </i>(lokal)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">A : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Agents </i>(peranti,
perabot)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">N : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Norms </i>(norma)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">T : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Types </i>(genre)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">(Sumarsono&Paina, 2002:335)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Etnografi komunikasi adalah ancangan
terhadap wacana yang berdasarkan pada antropologi dan linguistik. Ancangan ini
tidak hanya berfokus pada seperangkat perilaku komunikatif jika dibandingkan
dengan ancangan lainnya. Namun, ancangan ini dibangun mulai teori hingga
metodologinya bersifat terbuka untuk menemukan varietas bentuk dan fungsi yang
ada dalam komunikasi. Varietas bentuk dan fungsi ini adalah bagian dari
kehidupan yang berbeda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Etnografi komunikasi merupakan suatu
ancangan yang berusaha untuk membuka kemungkinan-kemungkinan analitis yang baru
(dengan menemukan jenis data dan permasalahan baru) dan mengajukan teori-teori
yang baru. Etnografi komunikasi berusaha untuk melakukan hal tersebut dengan
menganalisis pola-pola komunikasi sebagai bagian dalam pengetahuan kultural dan
perilaku. Pendapat ini berimplikasi pada pengakuan terhadap adanya keragaman
komunikasi dan praktik komunikasi, serta fakta adanya keragaman praktik
komunikasi itu merupakan bagian yang terpadu tentang apa yang kita ketahui dan
kita lakukan sebagai anggota dari suatu kultur khusus (Schiffrin, 2007:184).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">DAFTAR
RUJUKAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aslinda & Leni
Syafyahya. 2007. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pengantar Sosiolinguistik</i>.
Cet I. Bandung: Refika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hymes,
Dell. -. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Introduction: Toward
Ethnographies of Communication</i>. Berkeley: Universiy of California.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Johnstone,
Barbara&William Marcellino. 2010. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dell
Hymes and the Ethnography of Communication.</i> Pittsburgh: Carnegie Mellon
University.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Schiffrin, Deborah.
2007. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ancangan Kajian Wacana.</i>
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Spradley, James P. 2007.
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Metode Etnografi. </i>Ed II. Yogyakarta:
Tiara Wacana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sumarsono dan Paina
Partana. 2002. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sosiolinguistik</i>.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Thitscher,
Stefan, dkk. 2009. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Metode Analisis Teks
dan Wacana. </i>Yogyakarta: Pustaka Pelajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-9843430049727417622019-11-26T16:58:00.000-08:002019-11-26T16:58:02.251-08:00RELATIVITAS BAHASA<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">TRADISI
BOASIAN, RELATIVITAS BAHASA, DAN KONTEKS</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Abstrak</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;">Tradisi
Boasian diprakarsai oleh Frans Boas dalam bidang antropologi linguistik. Tradisi
ini kerap diasosiasikan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">dengan prinsip
relativitas linguistik, yaitu ide yang berkaitan dengan perbedaan kerangka
lingustik yang dimiliki oleh penutur dari bahasa-bahasa yang berbeda untuk
merujuk pada referen-referen yang ada dalam pengalaman hidup sehari-hari.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari aspek prinsip gramatikal dalam setiap
bahasa. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;">Relativitas bahasa pun mengacu pada latar
yang disebut konteks. Para filsuf mendeskripsikan konteks sebagai aspek yang
berhubungan erat dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial suatu tuturan.
Konteks dipandang sebagai pengetahuan mengenai latar belakang yang dimiliki
oleh penutur dan mitra tutur, yakni </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">konteks situasi, konteks
kultural, dan konteks sosial-sosietal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 1.0cm;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 1.0cm;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kata Kunci :</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"> Tradisi, Boasian, Relativitas
Bahasa, dan Konteks </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Relativitas bahasa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(linguistic
relativity)</i> merupakan suatu ide atau pandangan yang berkaitan dengan
perbedaan bahasa yang dimiliki oleh para penutur bahasa yang merujuk pada pengalaman
hidup sehari-hari. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari struktur dan sistem
gramatikal yang berbeda dalam setiap bahasa. Hal ini berarti konsep relativitas
bahasa bukan merupakan ide baru dalam bidang linguistik. Bahkan, zaman sekarang
relativitas bahasa mendapat perhatian dalam bidang sosiolinguistik, pragmatik,
dan terutama antropolinguistik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Relativitas bahasa berawal dari pemikiran para para ahli
abad ke-19 hingga awal abad ke-20 di Eropa. Misalnya, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Wilhelm von<span style="letter-spacing: -.2pt;"> </span>Humboldt (1767-1835<span style="letter-spacing: -.05pt;">)</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-text-raise: 5.5pt; position: relative; top: -5.5pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yang sering
dirujuk sebagai bapak</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">relativitas bahasa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">berpendapat bahwa adanya hubungan erat antara masyarakat, bahasa,
dan budaya, sehingga pada tahap ideal, hubungan tersebut dipandang sebagai
tritunggal, yaitu satu masyarakat, satu bahasa, dan satu budaya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Gumperz</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1996:</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">362).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Humboldt memandang bahasa sebagai
alat berpikir, sekaligus berpengaruh terhadap pola pikir setiap orang, sehingga
berdampak pada konsep bahwa setiap bahasa itu berbeda dengan bahasa lainnya.
Hal ini berarti </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Humboldt</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> menghadirkan kata kunci sebagai titik pijak pemikirannya,
yaitu pikiran dan bahasa. Ia ingin menegaskan bahwa sturktur suatu bahasa
sangat berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir seseorang dan setiap bahasa
memiliki pandangan yang khas. Secara umum </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Humboldt</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> memandang bahwa manusia selalu
berhadapan dengan realitas kehidupan di luar dirinya. Namun, realitas itu hadir
dan muncul dalam pikirannya melalui medium bahasa yang khas. Karena itu,
pandangan seseorang dan masyarakat ditentukan oleh bahasa pertama mereka </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Slobin
1996: 70)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Dengan
demikian, pandangan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Humboldt</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> mengenai relativitas bahasa, yakni secara mutlak pola pikir
penuturnya menentukan suatu bahasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 5.1pt; margin-right: 9.8pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembicaraan
tentang relativitas bahas, tidak bisa dilepaspisahkan dengan tradisi Boasian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Boasian Tradition)</i>. Tradisi ini lahir
di Amerika Serikat, setelah Franz Boas (1858-1942) melakukan penelitian atas bahasa
Indian-Amerika dan melahirkan konsep linguistik deskriptif. Awalnya, Boas
menekuni ilmu fisika dan geografi. Namun, ia tertarik dengan antropologi,
sehingga penelitiannya tentang bahasa diwarnai dengan pendekatan antropologi.
Dengan demikian, Boas selalu melihat hubungan yang erat antara bahasa dan
budaya. Hal ini tentu berbeda dengan de Saussure yang menganalisis bahasa
Perancis dan bahasa-bahasa eropa lainnya hingga berhasil membangun teori
linguistik dengan abstraksi tinggi. Sementara itu, Boas bergelut dengan bahasa-bahasa
Indian yang eksotik dan tidak dikenal untuk menghasilkan deskripsi yang tuntas.
Hal ini berarti setiap bahasa memiliki deskripsi yang khas, karena setiap
bahasa memiliki struktur yang unik. Perjuangan Boas mengenai bahasa ini di
tegaskan oleh Sampson </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(1980: 59),</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> demikian: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 21.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A<span style="letter-spacing: -.1pt;">
</span>characteristic of<span style="letter-spacing: -.1pt;"> </span>the school
founded by<span style="letter-spacing: -.1pt;"> </span>Boas was its
relativism.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>There was no ideal type of<span style="letter-spacing: -.1pt;"> </span>language, to which actual languages
approximated more or<span style="letter-spacing: -.1pt;"> </span>less closely;
human languages were endelessly di<span style="letter-spacing: -.05pt;">v</span>erse</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 21.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 9.15pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Artinya,
Boas ingin menyatakan bahwa tidak ada bahasa yang memiliki tipe ideal, yang
dapat dijadikan model bagi bahasa-bahasa alamiah yang ada. Hasil deskripsi atas
data lapangannya, Boas ingin menunjukkan bahwa bahasa-bahasa masyarakat
Indian-Amerika sangat berbeda satu sama lain. Artinya, relativitas bahasa
begitu mutlak hadir, sehingga tidak ada ruang bagi universalitas bahasa. Hal
yang penting dari pemikiran Boas bahwa bahasa bukan sarana untuk membangun
teori linguistik. Sebaliknya, deskripsinya mengenai bahasa merupakan tujuan
akhir dari analisis sebuah bahasa, meskipun sangat mungkin ia merupakan langkah
awal untuk memahami budaya suatu masyarakat secara mendalam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 9.15pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Artinya,
selain bahasa mengalami pergeseran atau perubahan akibat perkembangan zaman,
perkembangan pola pikir dan budaya yang beraneka ragam sangat mempengaruhi
keberadaan bahasa. Zaman dahulu, orang-rang primitif hanya memiliki satu nama
pada suatu benda atau obyek dan hanya digunakan oleh kalangan mereka, tanpa
dipengaruhi atau menjadi pembela di luar wilayah mereka. Namun, perkembangan
zaman menghadirkan berbagai fenomena yang biasa terjadi pada masyarakat sosial.
Fenomena kesalahpahaman dalam berkomunikasi menjadi akibat dari kesalahan
penafsiran terhadap suatu bahasa. Oleh sebab itu, konsep mengenai konteks perlu
dipahami oleh setiap orang lebih mendalam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">RELATIVITAS BAHASA DAN TRADISI
BOASIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tradisi Boas dalam antropolinguisti
kerap diasosiasikan dengan prinsip relativitas linguistik; suatu ide yang
berkenaan dengan perbedaan kerangka lingustik yang dimiliki oleh para penutur
bahasa dari bahasa-bahasa yang berbeda untuk merujuk pada referen-referen dalam
pengalaman hidup sehari-hari. Perbedaan tersebut dapat terlihat dari struktur
dan sistem kategori gramatikal yang berbeda pula dalam setiap bahasa. <span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pemikiran Franz Boas sangat
dipengaruhi oleh para pelopor relativisme dari Jerman. Salah satu pemikir yang
memengaruhi pemikiran Boas adalah Johann Herder. Herder percaya bahwa relasi
antara kognisi (pikiran) dan bahasa, bersifat saling bergantung dan mutlak. Kognisi
manusia terbatas dan termediasi oleh bahasanya. Selanjutnya, Herder menyatakan
bahwa pengalaman manusia dalam kehidupannya sehari-hari berbeda dengan realitas
bahasa yang mewakili pengalaman dan pemahaman tersebut. Dengan kata lain,
setiap bahasa dan budaya merefleksikan dunia dengan cara tertentu, yang berbeda
antara satu bahasa dengan bahasa lainnya (Foley, 1997: 193).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pemikiran Herder dikembangkan oleh
Wilhem von Humboldt, yang menggabungkan prinsip kesemestaan dan relativisme.
Selanjutnya ia berpendapat bahwa bahasa merupakan sebuah kerangka kognisi, yang
menimbulkan pengaturan keseluruhan sensasi yang dihadirkan ke dalam indera
manusia. Sama seperti Herder, Humboldt percaya bahwa kualitas mental suatu
masyarakat dan budayanya menentukan bahasanya. Oleh karena itu, bahasa
menentukan cara berpikir suatu masyarakat dan juga cara mereka untuk
mengekspresikan realitas. Walaupun demikian, Humbold juga meyakini bahwa semua
bahasa mempunyai kesemestaan properti. Artinya, setiap bahasa pasti memiliki
nosi-nosi gramatikal yang sifatnya universal, seperti kelas kata, kasus,
modalitas, dst. Sebagai konsekuensi dari hal tersebut, apabila suatu bahasa
memiliki keterbatasan dalam fitur-fitur tersebut di atas, bahasa itu
tentu akan memilki cara untuk memasukkan konsep yang sifatnya universal itu ke
dalam struktur gramatikalnya. Dengan demikian, setiap bahasa hanya dapat
mengekspresikan sebagian dari keseluruhan pemikiran atau konsep yang ada
(istilah Humboldt untuk hal ini adalah <i>Versuch</i>) (Foley, 1997: 194).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sementara itu, Boas menitikberatkan penelitiannya
mengenai fungsi bahasa dalam mengorganisasikan pengalaman manusia, khususnya
fungsi pengklasifikasian. Hal ini dikarenakan pengalaman individual manusia
bervariasi, tetapi hanya dapat diekspresikan dengan leksem dan kategori
gramatikal yang berbeda, maka klasifikasi pengalaman yang luas tadi harus dapat
tercakup dalam setiap bahasa. Tentu, klasifikasi tersebut sangat bervariasi
dalam setiap bahasa. Misalnya, verba konsumsi dalam bahasa Inggris dapat
diklasifikasikan dalam berbagai leksem, seperti <i>eat </i>‘makan’, <i>drink </i>‘minum’,
dan <i>smoke</i> ‘merokok’, sedangkan dalam bahasa Yimas, ketiga leksem tadi
hanya diwakili oleh <i>root</i> atau akar <i>am-</i>. dari contoh di atas
dapat dilihat bahwa Boas menekankan studinya pada keberagaman kategori
gramatikal lintas bahasa, terutama dengan cara mengontraskan kategori
gramatikal bahasa. Contoh lain yang dapat dilihat adalah perbedaan yang
terdapat di antara bahasa Inggris dan bahasa asli Amerika, Kwak’wala. Kategori
gramatikal yang umum digunakan dalam bahasa Inggris adalah katakrifan,
bilangan, kala, dan lain-lain. Kategori tersebut berbeda dengan bahasa
Kwak’wala yang menggunakan visibilitas dan deiksis. Melalui pengontrasan bahasa
seperti tadi, Boas mengembangkan pemikiran Humboldt, yaitu <i>versuch</i>, yang
berkenaan dengan sifat bahasa yang hanya dapat mengekspresikan sebagian dari
keseluruhan pemikiran atau konsep yang ada (Foley, 1997: 194). Variasi
linguistik, seperti yang dapat dilihat pada contoh, menandakan bahwa setiap
bahasa memiliki tendensi untuk memilih hanya beberapa konsep, yang sifatnya
individual, dari keseluruhan konsep untuk diekspresikan melalui
elemen-elemennya. Dengan kata lain, relasi antara bahasa dan pikiran bersifat
searah; kategori linguistik dapat mengekspresikan (paling tidak sebagian)
pemikiran, tapi tidak berlaku sebaliknya, kategori linguistik tidak menentukan
pemikiran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Lebih lanjut, Boas meyakini bahwa
ukuran kemampuan individual manusia tidak beragam sifatnya di seluruh dunia.
Perbedaan-perbedaan kategori linguistik antarbahasa, yang bisa terlihat jelas,
tidak merefleksikan perbedaan kognisi yang dimiliki oleh suatu masyarakat
penuturnya, melainkan hanya refleksi dari perbedaan budaya yang dimiliki oleh
masyarakatnya. Agar lebih jelas, kita dapat melihat fenomena yang terjadi dalam
masyarakat Papua, yang hanya memiliki tiga leksem untuk menyatakan tiga
bilangan dasar. Fenomena tersebut tidak merefleksikan hal apapun yang berkaitan
dengan kemampuan kognitif masyarakat Papua. Fenomena tersebut hanya
merefleksikan budaya masyarakat Papua, yang tidak membutuhkan bilangan yang
lebih besar dari tiga untuk menghitung obyek atau benda dalam kehidupan
sehari-hari mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bahasa merupakan sarana
pengekspresian pemikiran manusia. Artinya, perbedaan kategori gramatikal yang
dimiliki setiap bahasa merupakan refleksi dari perbedaan kultur yang dimiliki
oleh penuturnya. Pemikiran Boas ini secara tidak langsung telah menggugurkan
pemikiran <i>versuch</i> yang diusung Humboldt. Artinya, Boas menolak
pernyataan Humboldt bahwa setiap bahasa hanya dapat mengekspresikan sebagian
dari keseluruhan pemikiran atau konsep yang ada; karena keterbatasan kategori
gramatikal tidak menandakan adanya keterbatasan kognisi, tetapi hanya merupakan
refleksi dari keragaman budaya yang dimiliki oleh setiap masyarakat bahasa. Hal
yang berkaitan dengan kesemestaan linguistik, Boas berpendapat bahwa kaidah
kesemestaan tersebut hanya merupakan dampak dari kesatuan pandangan manusia
terhadap suatu obyek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hal penting lainnya yang dikemukakan
oleh Boas adalah bahwa klasifikasi linguistik yang dilakukan manusia tersebut
merupakan tindakan yang dilakukan secara tidak sadar dan beragam, bergantung
pada budaya yang dimiliki oleh suatu masyarakat bahasa. Boas mengaitkan
pernyataan tersebut dengan keragaman <i>table manner</i> antarbudaya. Ia
berpendapat bahwa pada dasarnya terdapat alasan rasional yang terbentuk secara
tidak sadar dalam kebudayaan mengenai kaidah tersebut. Misalnya, apabila kita
memakan daging dengan pisau, kita mungkin dapat melukai lidah kita. Pernyataan
tersebut membawa pada kesimpulan bahwa makan dengan pisau merupakan hal yang
tidak pantas. Boas menyatakan bahwa pembentukan kategori, linguistik atau
etnography yang secara tidak sadar terjadi merupakan fakta yang mendasar
kehidupan manusia. Penelitian mengenai kategroi linguistik merupakan hal yang
penting karena kategori tersebut dapat menggambarkan bangunan
budaya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">KONTEKS<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Hakikat Konteks<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Suatu bahasa dapat dipahami maknanya,
dengan memperhatikan konteks. Artinya, konteks sangat berperan dalam memahami
suatu bunyi atau tuturan. Dengan kata lain, pemahaman kita akan suatu makna
bahasa, tidak hanya didasarkan pada kata-kata yang diucapkan, tetapi konteks di
mana kata-kata itu muncul; selain aspek apa yang kita pikirkan tentang apa yang
akan dikomunikasikan pembicara. Hal ini berarti bahasa memiliki fungsi sebagai
alat komunikasi dalam berbagai konteks, baik komunikasi secara lisan maupun
tertulis. Hal ini dapat dilihat dari pemakaian bahasa oleh masyarakat akademik
pada penulisan karya ilmiah sebagai bentuk komunikasi tulis dan dalam
memberikan materi di kelas, diskusi, pidato ilmiah sebagai bentuk komunikasi
lisan. Tuturan-tuturan tersebut memegang peran dalam interaksi antara penutur,
lawan tutur, dan partisipannya. Oleh karena itu, makna sebuah kalimat atau bahasa,
baik tersurat maupun tersirat, masing-masing dapat dimaknai berdasarkan siapa,
apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana tuturan itu di ucapkan dalam sebuah
percakapan atau wacana (Rohmandi, 2014: 43-44). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Hal tersebut ditegaskan oleh Rohmandi
(2014: 44) dalam pemilahannya terhadap konteks menjadi beberapa aspek, yaitu (1)
konteks yang berhubungan dengan pembicara dan pendengarnya; (2) konteks yang
berhubungan dengan tempat dan waktu; (3) konteks yang berhubungan dengan topik
pembicaraan; (4) konteks yang berhubungan dengan saluran yang digunakan.
Misalnya, tulisan, lisan, isyarat (kentongan), dan sebagainya; (5) konteks yang
berhubungan dengan kode yang digunakan dalam berkomunikasi; (6) konteks yang
berhubungan dengan bentuk pesan dan isinya; (7) konteks yang berhubungan dengan
peristiwa yang sifat-sifatnya yang khusus; dan (8) konteks yang berhubungan
dengan nada pembicaraan, seperti serius, sinis, sarkastik, rayuan, dll.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konsep teori tersebut dipahami oleh </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">M.A.K. Halliday dan
Ruqaiya Hasan (1985)</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, sehingga mereka melahirkan teori teks dan konteks. Teori tersebut
dideskripsikan<b> </b>(dalam Rahardi, 2015) bahwa (1)<b> </b></span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Teks merupakan gagasan
metafungsional: kumpulan makna ideasional, makna interpersonal, dan makna
tekstual</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">; (2) </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Konteks situasi merupakan susunan ciri-ciri
medan, pelibat, dan sarana yang menentukan register/jenis teks</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">; (3) </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Konteks budaya merupakan latar belakang
kelembagaan dan ideologis yang memberi nilai pada teks<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan mendayakan penafsirannya</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">; (4) </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Konteks intertekstual menunjuk pada berbagai hubungan
dengan teks lain dan prakiraan-prakiraan yang ditetapkan</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">; dan (5) </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Konteks intratekstual
menunjuk pada kohesi kebahasaan yang meliputi hubungan-hubungan semantik secara
internal. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Berbagai pemahaman mengenai konteks
tersebut disatukan oleh Dell Hymes (1974)</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> (dalam Rahardi, 2015)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"> dalam teorinya mengenai komponen tutur. </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-font-kerning: 12.0pt;">Dell Hymes </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-font-kerning: 12.0pt;">menguraikan<b>
</b></span><span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-font-kerning: 12.0pt;">k</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-font-kerning: 12.0pt;">omponen tutur </span><span lang="EN-US" style="color: black; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-font-kerning: 12.0pt;">dalam konsep memoteknik/m</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-font-kerning: 12.0pt;">emonik SPEAKING, yakni (1) setting and scene<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(tempat/waktu dan suasana), (2) participants,
(3) Ends (tujuan), (4) Acts<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sequence
(bentuk dan isi pesan), (5) Key (kunci, nada, cara, perasaan),<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(6) instrumentalities, (7) norms of
interaction<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>and norms of intepretation,
(8) Genres<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(jenis wacana).</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-font-kerning: 12.0pt;"> Bahkan, teori tersebut dipertegas oleh </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Soepomo Poedjosoedarmo
(1985)</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> dalam konsep mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan bahasa. Soepomo menyatakan bahwa </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan bahasa</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, yaitu faktor</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> OOEMAUBICARA</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> yang diuraikan demikian:</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> (1) O1= orang ke satu, (2) O2= orang ke-2), (3)
E= Warna emosi O1, (4) M= maksud dan tujuan percakapan, (5) A= adanya O3, (6)
U= urutan tutur, (7) B = bab yang dipercakapkan/pokok pembicaraan, (8) I=
instrumen tutur, (9) C= citarasa tutur, (10) A= adegan tutur, (11) R= Register
tutur/genre, (12) A= aturan atau norma kebahasaan. Teori </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">mengenai </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">konteks pun dimaknai
oleh Jon Blundell, Jonathan Higgens, dan Nigel Middlemiss (1982)</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> bahwa penutur dalam tuturannya dan pendengar
dalam menanggapi tuturan perlu memperhatikan latar tuturan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>l</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">atar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(the
setting</i>)</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, t</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">opik pembicaraan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(the topic)</i></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, h</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">ubungan sosial <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(the social relationship)</i></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, dan s</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">uasana batin <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(the
psichological attitude)</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">.</span></i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Selain itu, </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Joan Cutting (2002)</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">(dalam Rahardi, 2015) memberikan pemahamannya mengenai konsep konteks
bahwa konteks itu dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> (1) konteks
situasional <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(the situational context)</i>,
(2) konteks latar belakang pengetahuan (the background knowledge context), (3)
konteks –kotekstual <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(co-textual context)</i></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">. Hal ini ditegaskan oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Yule (2015: 190) bahwa
konteks Joan tersebut dapat dirincikan menjadi menjadi dua, yaitu konteks fisik
(konteks situasi dan latar belakang pengetahuan) dan konteks linguistik
(konteks-kotekstual). Konteks fisik yang dimaksudkan Yule adalah lokasi “di
luar sana” di mana kita menemukan kata-kata dan frasa. Misalnya, kata ‘bank’
pada dinding bangunan dipahami sebagai sebuah lembaga keuangan. Sementara itu,
konteks linguistik disebut co-teks. Co-teks dalam sebuah bahasa dipahami
sebagai rangkaian kata lain yang digunakan dalam frasa atau kalimat yang sama.
Misalnya, jika kata ‘bank’ digabungkan dengan kata-kata lain seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">steep</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">overgrown</i>, maka kita tidak akan bingung menentukan tipe bank mana
yang dimaksud. Atau, jika ada ungkapan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">get
to the bank to withdraw some cash</i>, maka co-teks akan mengatakan pada kita
mengenai tipe bank mana yang dimaksud. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konsep mengenai konteks-konteks tersebut
memiliki peran penting untuk memaknai suatu tuturan atau wacana, baik tekstual
maupun kontekstual. Berbagai konsep konteks di atas, sebenarnya lahir dan ada
dalam konteks situasi, konteks kultural atau budaya, dan konteks
sosial-sosietal. Hal ini dipandang </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Geoffrey N. Leech (1993)</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">(dalam Rahardi, 2015) bahwa</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> konteks ti</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">d</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">ak diartikan sebagai aspek-aspek yang gayut
dengan lingkungan fisik dan sosial sebuah tuturan.</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Konteks dipahami sebagai suatu latar belakang
yang sama-sama dimiliki oleh penyapa dan pesapa dan yang membantu pesapa
menafsirkan makna tuturan.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Bahasa dan Konteks
Situasi dan Budaya<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Konteks situasi diperkenalkan ke dalam bahasa oleh Bronislaw Malinowski </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">(1882-1944)</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, seorang antropolog Inggris yang banyak
melakukan </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">penelitian </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">dalam bidang ke</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">budaya</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">an penduduk </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">di gugusan </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">P</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">ulau-pulau Pasifi</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">k</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> Selatan, yakni kepulauan Trobriand. Penduduk</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Trobriand bermata pencaharian sebagai pemancing
dan pekebun. Bahasa penduduk Trobrian adalah Kiriwinia</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">. </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Teks-teks etnografi hasil penelitiannya
dalam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bahasa Kiriwinia ternyata tidak
dapat diterjemahkan kata per kata ke dalam bahasa Inggris, </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">sehingga</span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> dia harus mengaitkannya dengan lingkungan</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">baik berupa lingkungan tutur verbal maupun lingkungan
tutur nonverbal. Dia menyebut hal ini sebagai konteks situasi</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> (Kramsch, 2003: 25)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;">Konteks situasi dan budaya tidak hanya berarti situasi yang
sebenarnya tempat ujaran terjadi, tetapi juga menyangkut keseluruhan latar
belakang budaya di mana peristiwa itu muncul. Malinowski menyatakan bahwa
“konsep tentang konteks itu harus menembus ikatan-ikatan yang hanya bersifat
kebahasaan dan harus diteruskan kepada analisis terhadap kondisi-kondisi umum
yang memayungi ketika bahasa itu dituturkan”. Sementara itu, </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">J.R. Firth (1980-1960)</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, kolega Malinowsky mengembangkan konteks situasi
yang digagas oleh Malinowsky, yaitu bahwa sebuah tuturan perlu memperhatikan
konteks </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">(1) pelibat, (2) tindakan pelibat, (3) situasi
lainnya yang relevan, (4) dampak-dampak dari tindakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tutur. </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Bahkan, konsep ini ditegaskan oleh </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Geoffrey N. Leech
(1993)</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> bahwa suatu konteks situasi perlu ada
aspek-aspek situasi tutur, antara lain (1) </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Penyapa (yang menyapa)</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, (2) </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Pesapa<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>(yang disapa)</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, (3) </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Konteks sebuah tuturan</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, (4) </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Tuturan sebagai bentuk tindakan atau tindak ujar</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">, dan (5) </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;">Tuturan sebagai tindak
verbal</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: +mn-ea; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 12.0pt;"> (Rahardi, 2015). </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Selain itu, Pateda (2010: 116-118) menjelaskan
bahwa makna kontekstual atau makna situasional muncul akibat hubungan antaa
ujaran dan konteks. Konteks yang dimaksud diwujudkan dalam banyak hal, yakni </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: JA;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks orangan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks ini berkaitan dengan jenis kelamin, usia,kedudukan
atau latar belakang sosial pendengar. Pembicara dituntut untuk mencari kata
yang maknanya dapat dipahami oleh lawan bicaranya sesuai dengan usia, latar belakang
pendengar dan lain-lain. Misalnya, kata interprestasi tidak bisa dipahami oleh
anak SD seharusnya pembicara memilih kata lain untuk menggantikan kat
interpretasi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: JA;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks situasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Di dalam konteks situasi pembicara diminta untuk
mencari kata yang maknanya sesuai dengan keadaan atau situasi. Misalnya sedang
dalam situasi kedukaan. Orang pasti akan mencari kata yang maknanya ikut
bersedih, kasihan. Tidak mungkin ada orang yang yang sedang berada di keadaan
duka mengatakan “Orang yang meninggl itu punya hutang dengan ku”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: JA;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks tujuan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Contoh kita melakukan pembicaraan ini misalnya utuk
meminta. Maka orang akan mencari kata yang memiliki kata meminta. Orang itu
sebaiknya berkata “saya minta roti”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: JA;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Kontek formal atau tidaknya sebuah pembicaraan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Pembicara harus mencari kata yang bermakna sesuai
dengan keformalan sebiah pembicaraan. Misalnya kalimat “ usul mu ditolak “.
Dalam pembicaraan tidak fromal kaliat itu dapat diunakan namun dalam situasi
formal kalimat tersebt dapat diganti menjadi “usulan mu masih perlu
diperbaiki.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: JA;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks suasana hati<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Dalam konteks ini suasana hati pembicara/ pendengar
turut empengaruhi kata yang berakibat pada makna. Suasana hati jengkel akan
mempengaruhi kata-kata yang bermakna jengkel pula.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: JA;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks waktu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks waktu misalnya ketika waktu akan tidur atau
istirahat jika ada seseorang sedang bertamu maka orang yang akan diajak
berbicara akan kesal.halitu mempengaruhi makna yang akan digunakannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: JA;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks tempat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks tempat misalnya di pasar, bioskop hal itu akan
mempengaruhi penggunaan kata ketika berkomunikasi. Di tempat-tempat seperti
itulah pembicara akan menggunakan kata yang bermakna biasa, berbeda ketika
pembicara berada suatu lingkungan tertentu kata yang dipakai pun akan berbeda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: JA;"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks objek<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Di dalam konteks objek ini pembicara mengacu pada
fokus pembicaraan. Apabila pembicaraan mengacu pada bidang ekonomi, prang akan
mencari kata yang sesuai dengan bidang tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: JA;"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks kelengkapan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks kelengkapan ini berhubungan dengan alat
bicara/dengar yang turut mempengaruhi kata yang dihunakan. Misalnya ketika
orang yang tidak normal berbicara ketika mengtakan “ pensil saya tumpul”
menjadi “ pincil saya tumpu” akibatnya kawan bicara kita tidak mengerti apa
yang kita katakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: JA;"><span style="mso-list: Ignore;">10.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks kebahasaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Konteks kebahasaan maksudnya hal-hal yang berhubungan
dengan kaidah kebahasaan. Misalnya dlam tulis menulis hal yang perlu
diperhatikan tanda baca, diksi. Namun ketika komunikasi lisan hal yang
perhatikan unsur suprasegmental. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Bahasa dan Konteks
Sosial-Sosietal<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Seperti yang telah dipaparkan oleh
Malinowsky bahwa setiap kata yang orang ucapkan tidak dapat kita pahami atau
artikan dalam segi semantik saja, namun kita perlu mengartikannya berdasarkan
ilmu pragmatik. Parker (Rahardi, 2005: 49) mengatakan bahwa pragmatik adalah
cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal. Menurutnya,
studi tata bahasa tidak memerlukan konteks dalam kajiannya sedangkan ilmu
pragmatik mutlak dikaitkan dengan konteks. Jadi studi tata bahasa dapat
dikatakan bebas konteks. Sebaliknya studi pemakaian tata bahasa dalam
komunikasi selalu dikaitkan dengan konteks yang melatarbelakangi dan
mewadahinya. Konteks yang dimaksud mencakup dua macam, yaitu konteks sosial dan
sosietal. Konteks sosial adalah konteks yang timbul sebagai akibat dari
munculnya interaksi antaranggota masyarakat dalam suatu masyarakat sosial dan
budaya. Konteks sosietal adalah konteks yang faktor penentunya adalah kedudukan
anggota masyarakat dalam institusi-institusi sosial yang ada di dalam
masyarakat sosial dan budaya tertentu. Dengan demikian dikatakan oleh pakar
bahwa konteks sosietal berkaitan dengan kekuasaaan dan konteks sosial berkaitan
dengan solidaritas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;">Fran Boas melahirkan Tradisi Boasian dalam bidang antropologi
linguistik. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ia meneliti tentang fungsi bahasa dalam mengorganisasikan pengalaman
manusia, khususnya fungsi pengklasifikasian. Hal ini dikarenakan pengalaman
individual manusia bervariasi, tetapi hanya dapat diekspresikan dengan leksem
dan kategori gramatikal yang berbeda, maka klasifikasi pengalaman yang luas
tadi harus dapat tercakup dalam setiap bahasa. Tentu, klasifikasi tersebut
sangat bervariasi dalam setiap bahasa, sehingga melahirkan relativitas bahasa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Boas berpendapat bahwa bahasa
merupakan sarana pengekspresian pemikiran refleksi budaya manusia. Artinya, perbedaan
kategori gramatikal yang dimiliki setiap bahasa merupakan refleksi dari
perbedaan kultur yang dimiliki oleh penuturnya. Dengan demikian, ia menggugurkan
pemikiran Humbold tentang <i>versuch</i>. Boas menegaskan bahwa setiap bahasa
hanya dapat mengekspresikan hasil reflekasi dari keragaman budaya yang dimiliki
oleh setiap masyarakat bahasa. Hal yang berkaitan dengan kesemestaan
linguistik, Boas berpendapat bahwa kaidah kesemestaan tersebut hanya merupakan
dampak dari kesatuan pandangan manusia terhadap suatu obyek.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;">Pemahaman Boas tersebut dan relativitas bahasa pun mengacu
pada konteks. Para filsuf mendeskripsikan konteks sebagai aspek yang
berhubungan erat dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial suatu tuturan.
Konteks dipandang sebagai pengetahuan mengenai latar belakang yang dimiliki
oleh penutur dan mitra tutur, yakni </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">konteks
situasi, konteks kultural, dan konteks sosial-sosietal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 1.45pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DAFTAR<span style="letter-spacing: -.5pt;"> </span>PUSTAKA</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: -2.3pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Driven, R.Verspoor, M. 2001, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Cognitieve Inleiding tot Taal en
Taalwetenschap</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"> Uitgeverij<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Acco</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">: </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Leuven<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Foley,
William A. 1997. <i>Anthropological Linguistic: An Introduction. </i>Massachusets:<i>
</i>Blackwell Publishers.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: -2.3pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gumperz, John<span style="letter-spacing: -.25pt;"> </span>J.<span style="letter-spacing: -.1pt;"> </span>& Levinson, Stephen C. 1996.<span style="letter-spacing: 2.75pt;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Rethinking
Linguistic Relativity</i>.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cambridge</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cambridge</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">University
Press</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: -2.3pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Halliday,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">M.A.K., 1978</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US">Language as Social
Semiotic. The Social Interpretation of</span></i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Language<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>and<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Meaning</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">. </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Australia/USA</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Laclau, E. and Mouffe, C</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">. 1985.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US">Hegemony and Socialist Strategy. Towards a Radical
Democratic </span></i><span lang="EN-US">Politics</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">. London: </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Verso.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Pateda, Mansoer. 2010. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Semantik Leksikal</i>. Jakarta: Rineka Cipta. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Rahardi, R. Kunjana. 2015. “Teori Konteks”, PPT Bahan
Kuliah Antropolinguistik Program Pascasarjana PBSI. Yogyakarta: USD<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Rohmandi, Muhamad, dkk. 2014. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Belajar Bahasa Indonesia</i>. Surakarta: Cakrawala Media<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: -2.3pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: -2.3pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sampson, Geoffrey.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>1980.<span style="letter-spacing: 2.75pt;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Schools
of Linguistics</i>.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Standford:
Stanfrod<span style="letter-spacing: -.3pt;"> </span>University Press.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: -2.3pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: -2.3pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Saussure, Ferdinand de.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>1959.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Course in General Linguistics<span style="letter-spacing: -.05pt;"> </span></i>(English
translation by</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Baskin, W.)<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>New York,<span style="letter-spacing: -.3pt;"> </span>Toronto,
London: McGra<span style="letter-spacing: .05pt;">w</span>-Hill Book<span style="letter-spacing: -.25pt;"> </span>Company.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: -2.3pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: -2.3pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Slobin, Dan I. From "Thought and Language" to "Thinking
for Speaking."<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>In G<span style="letter-spacing: .05pt;">u</span>mperz, John<span style="letter-spacing: -.25pt;"> </span>J.<span style="letter-spacing: -.1pt;"> </span>& Levinson,
Stephen C.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Rethinking Linguistic Relativity</i>.<span style="letter-spacing: 2.95pt;">
</span>Cambridge University Press</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: -2.3pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Van Dijk, T.A., 2009, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Society and Discourse. How Social Contexts
Influence Text and Talk</i>, Cambridge University Press, UK.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Wetherell, M. 2005</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">.</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"> Discourse Theory and Practice: A</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Reader,</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Sage Publication Ltd., London.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -3.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;">Yule, George. 2015. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kajian Bahasa</i>. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-89824594367901521722019-11-26T16:52:00.003-08:002019-11-26T16:55:27.940-08:00ANALISIS PUISI<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">TRAGEDI
WINKA DAN SIHKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Karya Sutardji Calzoum Bachri<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 144.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kawin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Kawin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kawin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Kawin<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 108.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;">Kawin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 252.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;">Ka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 252.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Win<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 216.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 144.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Win<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 108.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Win<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Ka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Win<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 144.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;">Winka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 180.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;">Winka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 216.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;">Sihka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 252.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;">Sihka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 288.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;">Sihka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 324.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;">Sih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-tab-count: 6;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 324.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sih<span style="mso-spacerun: yes;">
</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 288.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 288.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 252.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 252.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-tab-count: 7;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 216.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 216.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 216.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 252.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 252.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 288.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 288.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 288.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 288.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Interpretasi
Puisi yang berjudul Tragedi Winka dan Sihka<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Puisi Tragedi
Windka dan Sihka merupakan puisi Sutardji Calzoum Bachri yang sangat terkenal
di kalangan pecinta puisi bahkan orang awampun sedikit memahami tentang puisi
tersebut. Puisi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tragedi Sihka dan Winka</i>
bisa dikatakan cukup fenomenal. Puisi ini terkenal dengan diksinya yang bentuk
dan cara penulisannya sering disebut tipografi sehingga puisi ini bisa
dikatakan sangat berbeda dengan puisi pada umumnya. Tipografi dalam KBBI
(2007:451) adalah ilmu cetak, atau dengan kata lain tipografi yaitu suatu ukiran
bentuk dalam menyusun puisi. Pada puisi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tragedi
Winka dan Sihka</i> kata-kata disusun secara zigzag dan merupakan ciri khas
yang menjadikan berbeda dengan lainnya. Diksi dalam hal inilah yang memberikan unsur
keindahan atau estetika yang khas, dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">puisi
Tragedi Winka dan Sihka</i> segi penulisannya tidak semata-mata kata-kata
belaka <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melainkan ada pesan dan makna
yang tersirat yang hendak disampaikan kepada pembaca. Selain itu teknik
persajakan juga berbeda dengan memotong-motong kata dan suku kata dibalik-balik
sehingga dalam memaknainya menimbulkan suatu kesulitan, contohnya kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Winka dan Sihka</i>. Tentu saja tidak akan
bisa langsung ditafsirkan begitu saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tipografi
zigzag merupakan bentuk yang sangat jelas di dalam puisi ini. Perkawinan adalah
sesuatu yang sulit dan membutuhkan suatu perjuangan. Jika dilihat dari
penulisannya semakin bergeser atau miring menceritakan bahwa lakon lirik mengalami
masalah yang semakin sulit. Bentuk kata-kata yang seolah bergelombang menandakan
atau menggambarkan pasang surutnya suatu kehidupan, dengan kata lain suatu
pernikahan pertaman-tama akan mengalami kebahagiaan, seiring berjalannya waktu
permasalahan silih berganti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akan muncul.
Tragedi adalah suatu peristiwa yang berakhir dengan tangisan. Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Winka dan Sihka</i> merupakan kata yang
tidak mempunyai makna<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atau ambigu, akan
tetapi kalau dikaitkan dengan bait-bait<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>di bawahnya seperti tiga suku kata berikut yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">win, ka, sih</i> dari kata-kata tersebut seolah-olah membentuk kata
benda yang dapat diartikan maknanya yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Winka
dan Sihkan</i> yang menggambarkan keadaan kawin dan kasih. Kata ini memiliki
arti konotasi yaitu suatu perkawinan dangan penuh kebahagiaan dan diselimuti
kasih sayang. Kata kawin ditulis sebanyak 5 kali mewakili suatu waktu baik 5
tahun, 5 bulan, 5 minggu atau 5 minggu yang mengarah pada perkawinan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akan tetapi,
pada bait selanjutnya kata kawin terputus-putus yang mewakili arti perkawinan
sudah tidak harmonis lagi karena muncul masalah-masalah rumah tangga sehingga
menimbulkan pertengkaran antara suami dan istri. Pada akhirnya tragedi winka
dan sihka yaitu sebuah perceraian. Perceraian ini mengakibatkan kehilangan rasa
cinta yang dahulu ada dan sekarang menjadi hilang, di perjelas dengan kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ka </i>digabung dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ku </i>yang berarti sebuah kehidupan yang kaku.Berdasarkan pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kawin</i>
adalah persatuan, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Winka</i> adalah
perceraian. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kasih</i> berarti cinta
sedangka sihka berarti kebencian. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kawin</i>
dan kasih adalah sebuah kebahagiaan, sedangkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">winka dan sihka</i> adalah sebuah kesengsaraan dan kebencian. Bila
kawin dan kasih menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">winka dan sihka</i>,
maka itulah tragedi kehidupan yang berarti suatu cobaan dalam kehidupan rumah tangga.
Kehidupan yang tidak akan selalu bahagia dan juga merasakan suatu kesedihan.
Hal tersebut bergantung bagaimana cara kita menanggapi dan memecahkan hal
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam cara
pandang yang lebih luas, puisi yang berjudul Tragedi Winka dan Sihka dapat diinterpretasikan
sebagai sebuah tokoh manusia yang bernama Winka dan Sihka. Kedua tokoh tersebut
memerankan realitas kehidupan sebuah pernikahan. Dalam diri Winka dan Sihka
dapat digali, bahwa mereka memiliki karakter yang sangat unik dan berbeda.
Perbedaan karakter tersebut akan membentuk sebuah proses kehidupan yang panjang
dan berliku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Winka dan Sihka
bergulat dalam kehidupannya untuk menemukan sebuah kebahagiaan. Mereka
bertanya-tanya dengan dirinya, sebenarnya kebahagiaan yang seperti apa yang
hendak mereka cari. Sisi hidup Winka dan Sihka selalu bersanding dengan
tokoh-tohoh yang lain. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya sih, ka, dan win,
ketiga nama tokoh tersebut selalu menghantui kehidupan dari Winka dan Sihka.
Meraka ada dalam sudut kehidupan tokoh utama. Keutaman pikiran dan kearifan
pribadi dari sang tokoh utama yang senantiasa menghendaki sebuah keselarasan
hidup ternyata diberikan warna berbeda oleh tokoh yang bernama sih, ka dan win.
Warna apa yang selalu membelengku Winka dan Sihka sulit sekali mereka dapat
menerka apa yang hendak mereka dapatkan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada proses
kehidupan antara Winka dan Sihka ternyata tidak semudah yang dibanyangkan. Tiga
tokoh yang selalu menghantui tokoh utama selalu memporak-porandakan arah
kehidupan yang sejati. Winka dan Sihka terombang-ambing dengan iming-iming
kekayaan, takhta dan kenikmatan dunia sesaat. Winka dan Sihka tentu sebagai
manusia lumrah tidak bisa menolak itu. Kemana pun arah kenikmatan itu bisa
dihisap, Winka dan Sihka selalu mengikutinya. Alangkah mengerikan sekali sikap
yang dilakukan oleh kedua tokoh utama tersebut. Mereka tidak memiliki jati diri
untuk selalu komitmen pada arah dasar hidup yang real. Lemahnya daya juang,
integritas yang kurang dan ingin instan dalam menjalani kehidupan menjadi
lubang menganga yang siap <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menapung
mereka. Inilah kekerdilan tokoh Winka dan Sihka dalam menjalani sebuah
kehidupan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Winka dan Sihka
hanya bisa pasrah melihat kenyataan pahit, bahwa mereka tidak dapat
menyelamatkan pribadinya sesuai dengan kodrati manusia yang menginginkan sebuah
kebahagian sejati. Winka dan Sihka lebih memilih ajakan godaan dari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>teman-temannya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Si, Ka dan Win yang selalu menjerumuskan pada
kenikmatan sesaat. Winka dan Sihka tidak menyadari bahwa kehidupan manusia yang
sebenarnya bertumpu pada proses yang benar. Mereka hanya melihat hidup tampak
secara duniawi saja, tampak luar dan mengesampingkan kodrati yang ada dalam
lubuk hati manusia yang paling dalam yaitu suara hati.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Inilah yang disebut sebagi tragedi, kenyataan
pahit yang harus ditanggung oleh Winka dan Sihka dalam hidup ini. Apalah
artinya sebuah hidup apabila hanya dijalankan mengikuti alur tidak jelas,
manusia tidak akan menemukan sebuah kebahagiaan sejati melainkan akan menemukan
suatu tragedi yang akan menyengsarakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> YB. Dion Rikayakto 2016</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<br />Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-51240653326917524802015-11-15T22:51:00.002-08:002015-11-15T22:51:15.854-08:00KARYA<div style="text-align: center;">
titik</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
sinar mentari kan berangkat lagi</div>
<div style="text-align: left;">
roda kan bertemu sang pencari hati</div>
<div style="text-align: left;">
sluruh peluhku tak dapat berhenti</div>
<div style="text-align: left;">
apa jawabMu untukku di sini</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
izinkan aku kan simpan semua hasratku</div>
<div style="text-align: left;">
bersama selimut kabut pagi ini</div>
<div style="text-align: left;">
tebarkan senyum gapailah indah hidupmu</div>
<div style="text-align: left;">
bersamaKu di sini</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
dion (jogja 2003)</div>
Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-41398763261408883342015-11-15T22:47:00.001-08:002015-11-15T22:47:16.556-08:00TELAAH SASTRA<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Burns<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">My luve is like a red, red rose<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">That’s newly sprung in June<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">My luve is like the melodie<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">That’s sweetly played in tune<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Pemahaman
mengenai puisi tersebut adalah cinta yang digambarkan dalam sebuah bunga.
Kekuatan dalam mengupas kata-kata dalam puisi tersebut membuat pemahaman yang
lebih mendalam tentang arti dari puisi. Puisi karya Burn, tidak hanya sebatas
puisi, namun penggambaran real akan sebuah kehidupan. Kehidupan manusia yang
dipenuhi dengan cinta, sedih, bahagia menjadi satu kesatuan. Pengalaman
kehidupan tentu sangat beragam, apabila dikaitkan dengan puisi yang ditulis
oleh Burn. Pengalaman kehidupan manusia menjadi cermin bahwa tingkah laku
manusia dapat memberikan cermainan pada sebuah karya sastra yang bernilai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Kekuatan
bahasa puisi karya Burn menunjukkan bahwa permainan kata-kata dalam ritme puisi
membuat efek getar pembaca. Estetika pemaknaan warna yang muncul pada bunga
mawar mencerminkan bahwa level suatu pemaknaan hidup dapat beraneka ragam. <i>Red-red</i>….merah sampai memerah, pemahaman
saya mengenai puisi ini. Tingkat kebermaknaan hidup manusia dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang, melihat fenomena hidup juga bisa dipandang dari
berbagai persepsi. Kita tidak bisa menjustifikasi bahwa sebuah peristiwa,
karena peristiwa yang dialami manusia akan selalu berkembang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <i>That’s newly srung in Juni……..</i>kekuatan
makna pada kalimat tersebut menggugah pemahaman persepsi tentang cara menikmati
sebuah kehidupan. Hidup selalu berubah dan selalu datang sesuai dengan apa yang
kita butuhkan. Ritme dan pola fenomena yang terjadi di dunia akan membuka
cakrawala kita untuk memandang hidup menjadi lebih bijaksana. Kita tidak memaksakan
apa yang terjadi secara ekstern dengan intern. Terkadang realitas tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Pluralitas realitas akan memperkaya seseorang dalam
memilih dan memilah apa yang akan dikerjakan. Terkadang sesuatu yang diharapkan
akan datang dengan indahnya sesuai dengan yang diharapkan, namun ada juga yang
tidak sesuai dengan yang kita inginkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <i>Teori New Critisism</i> menggali tentang
kedalaman pemahaman untuk memaknai sebuah karya. Karya jangan hanya dipahami
untuk memperoleh makna, namun lebih melihat secara ekstrinsiknya artinya
melihat fenomena yang real tentang potret kehidupan. Melihat sastra jangan
hanya sekadar melihat hal secara dangkal, rangkaian kata dan pemaknaan. Kita
dapat melihat sebuah seni sastra dikaitkan dengan sebuah potret kehidupan yang
beraneka ragam di masyarakat sosial. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Puisi
karya Burn, mulai berangkat dari sebuah eksotisme kehidupan yang selalu indah.
Cinta menjadi getar dunia, membuah realitas hidup menjadi sangat berarti bagi
orang yang mengalaminya. Cinta akan berproses menuju pada suatu
keajaiban-keajaiban yang kemunculannnya sering tidak di duga. Keharmonisan pada
cinta yang terstruktur pada ritme atau lagu akan menimbulkan pada efek estetika
yang sangat tinggi. Begitu pula apabila kehidupan kita dikaitkan dengan fungsi
harmonisasi aspek kehidupan yang terjadi akan muncul sangat indah. Sastra
mengomunikasikan menggunakan bahasa universalnya, menggambarkan bahwa kita
memiliki segudang seni, segudang cara pandang, dan masih banyak lagi cara kita
menyikapi atau menikmati suatu karya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Sastra
akan menjembatani fenomena kehidupan manusia yang dapat dibaca dan dinikmati
dalam bentuk karya. Contohnya karya puisi yang dibuat oleh Burn. Puisi yang
merangkai kata sederhana, namun sarat akan makna. Puisi ini mengkomunikasikan
bahwa cinta itu akan membawa sebuah kedamaian di dunia. Bahasa Cinta sangat
universal dan perlu direalisasikan pada kehidupan yang real. <i>Teori New Critisism</i> yang berakar pada
teori sebelum teori, menggiring pada pemahaman bahwa seni itu dapat dinikmati
dan dimaknai sebagai sebuah gambaran realitas hidup yang sebenarnya. Suatu seni
hendaknya dikaitkan dengan <i>common sense,</i>
arti seni itu mutlak untuk dipahami sebagai sebuah realitas kehidupan manusia
yang terdiri dari berneka macam bentuk.<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jakarta,
09 September 2015<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">YB.
Dion Rikayakto<o:p></o:p></span></b></div>
Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-30979521923464623062015-11-15T22:44:00.003-08:002015-11-15T22:44:47.437-08:00SASTRA POTRET HIDUP MANUSIA<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">SASTRA
ADALAH POTRET REALITAS HIDUP !<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kedekatan sastra denga realitas hidup
sangatlah erat. Dimensi yang selalu mendasari roh munculnya kekuatan sastra
adalah sebuah realitas kehidupan yang benar-benar dirasakan sebagai sebuah simbol
kebenaran sejati. Sastra sebagai sebuah citra potret kehidupan manusia yang
paling real. Banyak perpektif mengenai sastra yang bisa dijadikan sebagai acuan
untuk mengapresiasinya. Mulai kemunculan teori sebelum teori yang muncul pada
tahun 1960an dengan susbtansi pemahaman mengenai <i>common sense</i> kemudian berkembang pada ranah <i>new criticism</i> yang bermuara pada kritik sastra, dalam hal ini
memandang sastra selalu melaju pada tataran dimensi yang lebih luas dan
menganggap semua hal disekeliling kita harus bisa disebut sebagai sebuah teks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Namun semua yang dibicarakan tersebut
tampaknya lebih condong pada pola pikir barat, sejatinya kita sebagai bangsa
timur memiliki falsafah yang cukup kuat untuk melihat sisi dari sastra itu
sendiri. Teori Katresnanism, menurut saya adalah kajian yang cukup magis untuk
menerjemahkan apa itu sastra. Pada teori ini, sastra diangkat sebagai sebuah
roh yang memiliki konsep pada tataran <i>give</i> (memberi). Banyak sekali hal yang
dapat dikaji dari Katresnanism ini, saya tertarik karena apa yang dibicarakan
berangkat dari sebuah realitas hidup yang terkonstruksi menjadi sari atau oas
(inti) hidup itu sendiri. Luar biasa holistic dan magis implementasi Katresnanism,
hal yang terkadang tidak kita pikirkan bisa menjadi sebuah karya yang bisa
otentik, inovatif dan memberikan bekal pemahaman mengenai kebenaran hidup
sampai pada situasi jiwa yang katarsis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya secara personal sangat tertarik
dengan kajian sastra, menurut saya sastra itu bisa mengkodekan keadaan
jiwa-jiwa manusia yang selalu dituntun pada sebuah proses kehidupan. Pada situasi
hidup yang pernah saya alami menunjukkan eksistensi sastra sebagai sebuah
cerminan kehidupan saya. Ini menjadi bahasa yang universal untuk disampaikan,
bahwa potret kehidupan manusia sangatlah beragam. Kekuatan dari cipta, rasa dan
karsa kita seolah menjadi indra untuk merasakan ketebalan pengalaman hidup yang
dituangkan dalam bahasa seni. Sastra menjadi bukti nyata bahwa saya memiliki
potret kehidupan yang sangat pahit sekali. Hal ini bisa saya tuangkan dalam
karya puisi dengan judul “titik”. Kelihatnnya sangat sederhana, namun di balik
kata “titik” tersebut jiwa saya terkoyak, tergerak, berontak untuk kuat dalam
menjalani sebuah potret realitas hidup. Mungkin hal ini yang bisa membuat
sampai saat ini potret kehidupan saya dapat diabadikan melalui sebuah karya
sastra. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yogyakarta, 30 Agustus 2015<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yohanes Bosco Dion Rikayakto<o:p></o:p></span></div>
Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-27595530940271012152009-06-02T23:27:00.000-07:002009-06-02T23:28:42.647-07:00Materi JurnalistikKlik di sini: <a href="http://www.ziddu.com/download/5020609/KiatMenulisCepatMenarikdanBermanfaat.ppt.html"><strong>Kiat Menulis CepatMenarik dan Bermanfaat</strong></a>Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-36365968405889847332009-06-01T20:14:00.000-07:002009-06-01T20:29:05.988-07:00Materi JurnalistikKlik di sini : <a href="http://www.ziddu.com/download/5002326/OrientasiJurnalistikSMAGonzagaJakarta.ppt"><strong>OrientasiJurnalistikSMAGonzaga Jakarta</strong></a>Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-50326764413158388162009-05-07T19:14:00.000-07:002009-05-17T23:16:08.584-07:00Klik lagu:<br /><br /><a class="normal12blue" href="http://www.ziddu.com/download/4656339/Chrisye_-_Lirih.mp3.html"><strong>Chrisye_-_Lirih</strong></a>Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-70362293552035343602009-05-07T18:36:00.000-07:002009-05-17T23:16:23.043-07:00Download LaguJika Anda mendownload lagu-lagu klik:<br /><br /><strong><a href="http://www.ziddu.com/download/4656103/Chrisye-KetikaTanganDanKakiBerkata.mp3.html">Ketika Tangan dan Kaki Berkata</a></strong>Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-15190381267783318952009-05-07T18:25:00.000-07:002009-05-17T23:15:24.165-07:00Delapan Kado Terindah<div align="justify"><br />Aneka kado ini tidak dijual di toko. Kita bisa menghadiahkannya setiap saat, dan tak perlu membeli ! Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang kita sayangi.<br /><strong>KEHADIRAN</strong> orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada disampingnya. Kamu dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian , dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran kamu sebagai pembawa kebahagian. NB: pantes ya.. setiap kali hari raya keagamaan, orang selalu berbondong-bondong mudik…<br /><strong>MENDENGAR </strong>sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antarmanusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan kamu dalam keadaan betul-betul rileks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya, tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini memudahkan kamu untuk memberitanggapan yang tepat setelah itu, tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekadar ucapan terima kasih pun akan terdengar manis baginya.<br /><strong>D I A M</strong> seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang, tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya ” ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati,mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.<br />KEBEBASANMencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya ? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta.Makna kebebasan bukanlah,“Kau bebas berbuat semaumu.” Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.<br /><strong>KEINDAHAN</strong> siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik ? (eh..)Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado ho. Bahkan tak salah jika kamu mengadokannya tiap hari! Selain keindahan penampilan pribadi.</div><div align="justify"><strong>TANGGAPAN POSITIF</strong> tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi, seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir kamu mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi kamu. Ingat-ingat pula, pernahkah kamu memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian ( dan juga permintaan maaf ), adalah kado cinta yang sering terlupakan.</div><div align="justify"><strong>KESEDIAAN MENGALAH</strong>. Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya kamu pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? bila kamu memikirkan hal ini, berarti kamu siap memberikan kado ” kesediaan mengalah”. Okelah, kamu mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah sudah dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.<br /><strong>SENYUMAN</strong>. Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus asaan. pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita.Kapan terakhir kali kamu menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi</div>Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9091306128579317590.post-59319080061764176412009-05-07T18:21:00.000-07:002009-05-17T23:23:20.169-07:00Kisah Si Penebang Pohon<div align="justify"><br /><br />Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.<br />Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.<br />Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu.”<br />Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku. Bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.<br />Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?”<br />“Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga,” kata si penebang.<br />“Nah, di sinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apa pun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan.<br />Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terima kasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.<br />“Xiu Xi Bu Shi Zou Deng Yu Chang De Lu”<br />Istirahat bukan berarti berhenti.<br />“Er Shi Yao Zou Geng Chang De Lu”<br />Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi.<br />Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru!<br /></div>Sastravaganzahttp://www.blogger.com/profile/08440831085206220568noreply@blogger.com0