Selasa, 26 November 2019

ANALISIS PUISI


TRAGEDI WINKA DAN SIHKA
Karya Sutardji Calzoum Bachri


             Kawin
                                                                                                                   Kawin
                                                                                           Kawin
                                                                                   Kawin
Kawin
Ka
       Win
                  Ka
                          Win
                                    Ka
                                             Win
                                                       Ka
                                                                             Win
                                                                               Ka
Winka
Winka
Sihka
Sihka
Sihka
Sih
                                                                                                                                                              Ka
     Sih  
              Ka
         Sih
    Ka
             Sih
                                                                                                                         Ka
    Sih
             Ka
    Sih
           Sih
   Sih
         Sih
 Sih
         Ka
              Ku


 Interpretasi Puisi yang berjudul Tragedi Winka dan Sihka
Puisi Tragedi Windka dan Sihka merupakan puisi Sutardji Calzoum Bachri yang sangat terkenal di kalangan pecinta puisi bahkan orang awampun sedikit memahami tentang puisi tersebut. Puisi Tragedi Sihka dan Winka bisa dikatakan cukup fenomenal. Puisi ini terkenal dengan diksinya yang bentuk dan cara penulisannya sering disebut tipografi sehingga puisi ini bisa dikatakan sangat berbeda dengan puisi pada umumnya. Tipografi dalam KBBI (2007:451) adalah ilmu cetak, atau dengan kata lain tipografi yaitu suatu ukiran bentuk dalam menyusun puisi. Pada puisi Tragedi Winka dan Sihka kata-kata disusun secara zigzag dan merupakan ciri khas yang menjadikan berbeda dengan lainnya. Diksi dalam hal inilah yang memberikan unsur keindahan atau estetika yang khas, dalam puisi Tragedi Winka dan Sihka segi penulisannya tidak semata-mata kata-kata belaka  melainkan ada pesan dan makna yang tersirat yang hendak disampaikan kepada pembaca. Selain itu teknik persajakan juga berbeda dengan memotong-motong kata dan suku kata dibalik-balik sehingga dalam memaknainya menimbulkan suatu kesulitan, contohnya kata Winka dan Sihka. Tentu saja tidak akan bisa langsung ditafsirkan begitu saja.
            Tipografi zigzag merupakan bentuk yang sangat jelas di dalam puisi ini. Perkawinan adalah sesuatu yang sulit dan membutuhkan suatu perjuangan. Jika dilihat dari penulisannya semakin bergeser atau miring menceritakan bahwa lakon lirik mengalami masalah yang semakin sulit. Bentuk kata-kata yang seolah bergelombang menandakan atau menggambarkan pasang surutnya suatu kehidupan, dengan kata lain suatu pernikahan pertaman-tama akan mengalami kebahagiaan, seiring berjalannya waktu permasalahan silih berganti  akan muncul. Tragedi adalah suatu peristiwa yang berakhir dengan tangisan. Kata Winka dan Sihka merupakan kata yang tidak mempunyai makna  atau ambigu, akan tetapi kalau dikaitkan dengan bait-bait  di bawahnya seperti tiga suku kata berikut yaitu win, ka, sih dari kata-kata tersebut seolah-olah membentuk kata benda yang dapat diartikan maknanya yaitu Winka dan Sihkan yang menggambarkan keadaan kawin dan kasih. Kata ini memiliki arti konotasi yaitu suatu perkawinan dangan penuh kebahagiaan dan diselimuti kasih sayang. Kata kawin ditulis sebanyak 5 kali mewakili suatu waktu baik 5 tahun, 5 bulan, 5 minggu atau 5 minggu yang mengarah pada perkawinan tersebut.
Akan tetapi, pada bait selanjutnya kata kawin terputus-putus yang mewakili arti perkawinan sudah tidak harmonis lagi karena muncul masalah-masalah rumah tangga sehingga menimbulkan pertengkaran antara suami dan istri. Pada akhirnya tragedi winka dan sihka yaitu sebuah perceraian. Perceraian ini mengakibatkan kehilangan rasa cinta yang dahulu ada dan sekarang menjadi hilang, di perjelas dengan kata ka digabung dengan ku yang berarti sebuah kehidupan yang kaku.Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Kawin adalah persatuan, dan Winka adalah perceraian. Kasih berarti cinta sedangka sihka berarti kebencian. Kawin dan kasih adalah sebuah kebahagiaan, sedangkan winka dan sihka adalah sebuah kesengsaraan dan kebencian. Bila kawin dan kasih menjadi winka dan sihka, maka itulah tragedi kehidupan yang berarti suatu cobaan dalam kehidupan rumah tangga. Kehidupan yang tidak akan selalu bahagia dan juga merasakan suatu kesedihan. Hal tersebut bergantung bagaimana cara kita menanggapi dan memecahkan hal tersebut.
Dalam cara pandang yang lebih luas, puisi yang berjudul Tragedi Winka dan Sihka dapat diinterpretasikan sebagai sebuah tokoh manusia yang bernama Winka dan Sihka. Kedua tokoh tersebut memerankan realitas kehidupan sebuah pernikahan. Dalam diri Winka dan Sihka dapat digali, bahwa mereka memiliki karakter yang sangat unik dan berbeda. Perbedaan karakter tersebut akan membentuk sebuah proses kehidupan yang panjang dan berliku.
Winka dan Sihka bergulat dalam kehidupannya untuk menemukan sebuah kebahagiaan. Mereka bertanya-tanya dengan dirinya, sebenarnya kebahagiaan yang seperti apa yang hendak mereka cari. Sisi hidup Winka dan Sihka selalu bersanding dengan tokoh-tohoh yang lain. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya sih, ka, dan win, ketiga nama tokoh tersebut selalu menghantui kehidupan dari Winka dan Sihka. Meraka ada dalam sudut kehidupan tokoh utama. Keutaman pikiran dan kearifan pribadi dari sang tokoh utama yang senantiasa menghendaki sebuah keselarasan hidup ternyata diberikan warna berbeda oleh tokoh yang bernama sih, ka dan win. Warna apa yang selalu membelengku Winka dan Sihka sulit sekali mereka dapat menerka apa yang hendak mereka dapatkan.
Pada proses kehidupan antara Winka dan Sihka ternyata tidak semudah yang dibanyangkan. Tiga tokoh yang selalu menghantui tokoh utama selalu memporak-porandakan arah kehidupan yang sejati. Winka dan Sihka terombang-ambing dengan iming-iming kekayaan, takhta dan kenikmatan dunia sesaat. Winka dan Sihka tentu sebagai manusia lumrah tidak bisa menolak itu. Kemana pun arah kenikmatan itu bisa dihisap, Winka dan Sihka selalu mengikutinya. Alangkah mengerikan sekali sikap yang dilakukan oleh kedua tokoh utama tersebut. Mereka tidak memiliki jati diri untuk selalu komitmen pada arah dasar hidup yang real. Lemahnya daya juang, integritas yang kurang dan ingin instan dalam menjalani kehidupan menjadi lubang menganga yang siap  menapung mereka. Inilah kekerdilan tokoh Winka dan Sihka dalam menjalani sebuah kehidupan.
Winka dan Sihka hanya bisa pasrah melihat kenyataan pahit, bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan pribadinya sesuai dengan kodrati manusia yang menginginkan sebuah kebahagian sejati. Winka dan Sihka lebih memilih ajakan godaan dari  teman-temannya  Si, Ka dan Win yang selalu menjerumuskan pada kenikmatan sesaat. Winka dan Sihka tidak menyadari bahwa kehidupan manusia yang sebenarnya bertumpu pada proses yang benar. Mereka hanya melihat hidup tampak secara duniawi saja, tampak luar dan mengesampingkan kodrati yang ada dalam lubuk hati manusia yang paling dalam yaitu suara hati.  Inilah yang disebut sebagi tragedi, kenyataan pahit yang harus ditanggung oleh Winka dan Sihka dalam hidup ini. Apalah artinya sebuah hidup apabila hanya dijalankan mengikuti alur tidak jelas, manusia tidak akan menemukan sebuah kebahagiaan sejati melainkan akan menemukan suatu tragedi yang akan menyengsarakan.
                                                                                                             YB. Dion Rikayakto 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHASA PETUNJUK PEMAKAIAN PRODUK BERDASAR KAJIAN PRAGMATIK MAKSIM KUANTITAS

BAHASA PETUNJUK PEMAKAIAN PRODUK   BERDASAR KAJIAN PRAGMATIK MAKSIM KUANTITAS A.     PENDAHULUAN  Latar Belakang Pragmatik mer...